Restoran dan apartemen

2.7K 347 27
                                    

Berada dalam satu mobil dengan pria tampan adalah pengalaman pertama bagi nabila, ia merasa gugup hingga terus menerus memainkan jari kuku nya."jangan dimainkan gitu kuku nya nanti sakit nab." Ucap paul lembut. Nabila menoleh dan mengangguk paham ke arah nya.

"Kamu lulusan S1 Bisnis? Tanya paul tersenyum. Lagi dan lagi nabila hanya mengangguk tak berkata apapun. Paul seperti paham sikaf nabila seperti itu karena memang mereka baru pertama bertemu.

Suara handphone paul pun berbunyi. Nama Elif Arabela terpampang jelas di layar hp nya. Paul menyunggingkan senyuman, dia senang kekasih nya masih mau menelpon dan artinya marah nya sudah mulai reda . "Hallo sayang ada apa?." Kalimat itu mampu membuat nabila menoleh ke arah nya dan secara tidak sadar dia menyimak percakapan paul

"Aku sedang ada urusan sayang, setelah ini aku akan ke apartemen mu , tunggu aku ya." Ucap nya tersenyum . Panggilan itu ditutup oleh paul dan nabila langsung mengalihkan pandangan nya ketika paul menoleh ke arah dia sambil tersenyum. "Maaf ya tadi pacarku nelpon, maaf kalo sedikit mengganggu mu." Ucap nya. Nabila tersenyum palsu. "Iya tidak apa apa pak."

"Kamu sudah punya pacar nab."? Tanya paul mencoba mencairkan suasa. "Aku belum pernah pacaran pak, he he ... ! Ucapnya tersenyum kecil.

Paul menunjukan ekspresi bingung nya mana mungkin usia 25 tahun belum merasakan pacaran? Apalagi Nabila adalah gadis yang cantik. Sepertinya mustahil jika tidak ada pria yang mendekatinya

"Sama sekali? Tanya paul lagi . Nabila mengangguk. "Belum pernah pacaran sekali pun selama hidupku pak." Belum pernah merasakan jatuh cinta?
Tanya paul lagi. Nabila menjawab dengan malu malu. "First love maksudnya? Tanya balik nabila. Dan paul mengangguk. "Ayahku." Ucap nya

Paul masih belum puas dengan jawaban nabila. "Selain ayahmu nab." Tanya paul. Nabila sedikit bingung kenapa paul se penasaran itu tentang kisah percintaan nya. "Ada pak teman sekolah ku dulu, tapi aku salah memahami sikap baik nya." Ucap Nabila melihat ke arah depan jalan.

"Salah..? Tanya paul lagi

Nabila mencoba tersenyum walau trauma hati nya masih ada. "Iya pak, dia hanya memanfaatkan kepintaranku, dia bilang aku tidak selevel denganya, keluarga nya orang berada sedangkan aku masuk kuliah hanya mengandalkan beasiswa. " Air mata nabila seketika mengalir ia paling tidak bisa jika sudah membahas latar belakang keluarganya. Mengusap air mata nya dan tersenyum lagi. "Nab maaf ya aku tak seharusnya bertanya seperti itu. Ucap paul sendu. "Tak apa pak, aku saja yang cengeng ." Jawab nabila. Paul tidak menjawab apa apa dia masih merasa bersalah.

"Sudah sampai nab ayo." Ucap nya

Nabila mengangguk dan turun mengikuti arah paul berjalan."pak maaf." Ucap nabila membuat langkah paul berhenti. "Ya nab? Ada apa? Balas nya.

"Aku tidak lapar pak, kenapa dibawa ke restoran? Paul tersenyum mendengar itu, dia hampir lupa memberi tau kalau dia akan bekerja ditempat mamah nya. "Ini restoran mamah ku, nab apa kamu tak apa menjadi seorang pelayan?." Tanya nya ragu

Nabila sempat mengeluarkan ekspresi kecewa nya. Ia pikir paul mau mempekerjakan nya di kantor mewah itu. "Oh, ga apa - apa pak, aku disuruh jadi office girl juga mau. Yang penting dapat pekerjaan. Balas nya tersenyum manis. Paul lega mendengar itu rupanya nabila adalah wanita baik dia tidak merasa pendidikan nya tak dihargai. "Yasudah ayo ikut aku." Sambung paul

****
Didalam restoran yang cukup megah nabila terpanah melihat dekorasi didalam nya. "Sungguh estetik" gumam nya dalam hati.

"Pak.? Panggil nabila lagi, paul menoleh dan tersenyum lagi. Seperti nya nabila membawa aura positif pada setiap orang yang didekat nya jika dia berbicara bisa membuat gemas orang yang mendengar nya.

"Panggil saja aku paul, umur kita ga beda jauh loh cuma terpaut dua taun aja." Ucapnya santai. Nabila mengangguk paham. "Ada apa tadi memanggilku? Sambung nya

"Oh tidak pak, aku cuma kagum melihat dekorasi restoran ini." Memandangi setia detai restoran dengan mata yang berbinar. Paul mendekat ke arah nya. "Ini ayahku yang mendekor , khusus untuk mamah ku." Seketika nabila kagum "Semoga aku bisa mendapatkan pasangan se romantis ayahmu ya paul." Ucap nya lalu menutup mulut." Paul terkekeh nabila benar benar wanita yang polos.

"Paul...? Mamah nya menghampiri mereka. "Siapa ini? Sambungnya

"Ini nabila mah, calon karyawan mamah masa mamah sudah lupa lagi wajah nya." Jawab paul

Yuri triani adalah seorang bisnis women, ia selalu perfeksionis ketika menilai seseorang, dia wanita tegas tapi hati nya lembut seperti anak nya Bryan paul Andreas.

Tersenyum melihat ke arah nabila. Yuri ternyata langsung menyukai seorang gadis polos itu. "Hallo bu, perkenalan saya Nabila yumna. " Ucap nya sopan

Yuri kembali tersenyum ia bisa menilai bahwa Nabila adalah gadis yang baik. " Kamu tak masalah saya posisikan sebagai pelayan? Tanya nya. "Tak apa bu, pekerjaan apa saja saya terima asal itu halal." Ucapnya

Paul dan mamah nya seketika melirik satu sama lain. Mereka kagum akan kegigihan nabila. "Yasudah aku tinggal dulu ya nab, mah aku pergi dulu. " Ucap paul menyalami mamah nya. "Mau bertemu elif lagi? " Tanya yuri. Paul menghembuskan nafas kasar nya. "Iya ma." Jawab nya singkat

"Mamah peringatan jangan terlalu cinta dengan gadis liar itu, dia hanya mencintai uangmu paul." Berteriak ketika melihat anak nya sudah berjalan ke arah luar. Amarah yuri tidak terkontrol jika sudah membahas kekasih anak nya itu.

Paul tak menghiraukannya selama ini ia sudah menuruti apa kemauan sang mamah tapi untuk urusan hati dia tidak mau diatur. Sampai sekarang paul masih mencintai Elif walaupun dia tak pernah menuruti apa kata paul untuk berhenti bermain film dewasa.

Cinta memang buta, kadang kita tidak bisa melihat kesalahan pasangan kita karena cinta kita yang begitu besar, tapi kamu harus tanggung resikonya jika cinta yang besar itu kamu berikan pada orang yang salah. Tidak pernah ada yang bisa menebak bahwa cinta selalu dibalas dengan cinta. Tidak ada yang tau juga siapa tau cintamu akan berbalas dengan luka. Kendalikan hati mu dari sekarang berpikir lebih luas bahwa akhir cinta tidak selamanya indah.

****
Berjalan ke arah apartemen Elif, paul sudah menyiapkan buket bunga untuk kekasih nya. Melangkah dengan bahagia, karena elif tidak lagi marah padanya. Tapi ada kejanggalan. Paul yang masih ada diujung lorong apartemen melihat seorang pria ber Hoodie hitam keluar dari apartemen kekasih nya. "Siapa dia? Tanya paul monolog

Melangkah dengan penuh pertanyaan seperti nya ia aka mengintrogasi kekasih nya sekarang.

Pintu apartemen diketuk, dan seorang wanita cantik berpakaian sexy pun keluar. "Sayang? Sudah lama sampai nya? Tanya elif panik. Paul melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki elif, dia merasa kekasih nya sudah berubah ketika ia memutuskan untuk membintangi series dewasa itu.

"Sejak kapan berani membuka pintu hanya menggunakan tank top dan celana hotpants saja? Ucap nya sinis." Ayo masuk paul, kita bicara didalam." Menarik tangan paul." Pakai baju yang rapi sekarang." Perintah nya. Elif berontak ia masih memaksa kekasih nya masuk. "Elif, ganti sekarang !!!!! Teriak paul menggema di lorong itu

Mau tidak mau elif harus menuruti keinginan paul, jika tidak paul bisa pergi dan hari ini dia tidak bisa mendapatkan uang nya." Oke ya aku ganti, kamu tunggu di sini jangan pergi." Ucap nya. Paul hanya mengangguk dengan tatapan sinis.

Perasaan paul berbeda kali ini ketika melihat perubahan kekasih nya. Itu bukan elif yang paul kenal dua tahun lalu. Elif yang dulu seperti nabila, sangat baik dan polos. "Nabila." Gumam nya tersenyum. Semoga kepolosan mu tidak berubah seperti kekasihku kini."

.
.
.
Bersambung,
enjoy guys🖤

Tampar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang