II

212 16 2
                                    

"Jung Wooyoung telah meninggalkan kita selamanya pada pukul 20.08."

Seonghwa yang menerima telepon tersebut merasa dunia berhenti seketika. Dia tak percaya apa yang baru saja ia dengar, tak mungkin member paling ceria itu meninggalkan mereka begitu saja.

"Hahah, apa? Ga salah?" Seonghwa memang tertawa namun air mata juga mulai bercucuran membasahi pipinya. Yeosang yang melihat ekspresi Seonghwa pun langsung bertanya sembari mengguncangkan badan Seonghwa. Setelah Seonghwa menjawab, Yeosang kembali menangis histeris memanggil-manggil nama Wooyoung. Semua yang ada didalam mobil menangis tersengguk-sengguk. Tak berbeda dengan mobil pertama, mobil kedua yang berisi sang kapten, San dan Yunho juga mendapat kabar yang sama mereka semua langsung menangis histeris.

Bahkan dirumah sakitpun dikerumuni oleh banyak reporter dan wartawan. Member TeezA turun dari mobil sembari menggenggam tangan satu sama lain, tak ada satupun yang berusaha menahan air matanya, mereka semua menangis hingga sampai didepan ruang ICU.

Jasad Wooyoung masih ada di dalam, dia meninggal setengah jam setelah diberitakan berhasil melakukan operasi. Luka fatal di area kepala dan vitalnya memang parah, operasi yang dilakukan dokter bukanlah untuk menyelamatkan nyawanya melainkan untuk sedikit memperpanjang masa hidupnya. Bahkan bisa dibilang keajaiban bahwa Wooyoung bertahan selama 3 jam setelah kecelakaan separah itu. Namun, sesaat setelah dikabarkan bahwa member TeezA telah sampai di Korea, Wooyoung pun menghembuskan nafas terakhirnya. Seperti Wooyoung sengaja menunggu para sahabatnya sampai di negara asal.

Ya, semua itu telah terjadi 20 jam yang lalu. Kini pria bermarga Jung yang dikabarkan meninggal kemarin malam itu, kini tengah terduduk di atas sofa di dorm TeezA.

Jung Wooyoung telah menjadi zombie.

Apa yang kamu bayangkan setelah mendengar kata zombie? Mayat hidup? Mayat pemakan manusia? Penyebar firus? Tidak. Zombie ini hanya fenomena yang mana seseorang yang telah meninggal akan hidup untuk beberapa hari hingga akhirnya menghilang sepenuhnya menjadi abu. Namun fenomena seseorang yang meninggal menjadi zombie bukanlah terjadi untuk pertama kalinya. Di Korea, tepatnya di beberapa daerah Korea, fenomena ini sudah sering terjadi dan pemicunya karena turunan nenek moyang dan keluarga Wooyoung adalah salah satunya. Bukan berarti seluruh keluarga Wooyoung yang meninggal akan menjadi zombie, terakhir fenomena ini terjadi saat era nenek buyut Wooyoung dan kini Wooyoung itu sendiri.

Para member terkejut? Tentu saja. Walau mereka tidak mau ditinggal oleh pria bermarga Jung itu, namun jika disuruh memilih antara Jung Wooyoung meninggal dan dikubur dengan Jung Wooyoung yang meninggal dan menjadi zombie, tentu saja mereka ingin memilih pilihan yang pertama. Mereka begitu terkejut saat kabar Wooyoung menjadi zombie datang pada mereka saat mereka sedang mempersiapkan tempat penghormatan untuk Wooyoung. Yang mengetahui berita ini hanya para member dan orang-orang terpercaya dari agensi, dan media masa hanya mengetahui bahwa Jung Wooyoung telah dimakamkan 5 jam lalu.

Kini hati para member menjadi lebih sakit saat melihat Wooyoung yang terduduk diam diatas sofa, itu memang Jung Wooyoung yang para member kenal namun dalam satu waktu itu juga bukan Jung Wooyoung yang mereka kenal. Seluruh badannya yang telah memutih pucat, mata yang tak lagi memiliki warna hanya menatap kosong kebawah, juga mulut yang biasanya selalu tertawa kini sudah menghilang.

Para member duduk disekitar Jung Wooyoung, membentuk setengah lingkaran menjadikan Wooyoung sebagai pusat. Mereka semua menatap Wooyoung dalam sunyi. Semua jadwal member TeezA dibekukan dan mereka akan memulai hiatus untuk beberapa bulan untuk menghormati kepergian member paling ceria itu dan akhirnya agensi memilih dorm untuk menjadi tempat terakhir Wooyoung berada, keluarga dari Jung Wooyoung pun menyetujuinya.

"Wooyoung-ah?"

Seonghwa terkejut saat tiba-tiba Wooyoung berdiri dari duduknya, pria itu berjalan menuju dapur dan membuka pintu lemari es. Semua member yang melihat pun langsung terloncat dari duduknya pergi menyusul Wooyoung. Mereka baru ingat bahwa sekarang sudah memasuki jam makan malam, dan biasanya Jung Wooyoung akan mulai memasak untuk para member. Fakta nomor satu tentang zombie, zombie itu akan terus melakukan aktivitas yang biasanya ia lakukan selama hidup. Walau zombie tak lagi memilikinya pikiran seperti manusia, namun otot-otot mereka mengingat semuanya.

"Hey!"

San yang sampai ditempat Wooyoung terlebih dahulu langsung menggenggam tangan Wooyoung dan menutup kembali pintu lemari es. Namun sesaat setelah menggenggam lengan Wooyoung dia langsung melepaskannya lagi setelah merasakan genggaman dilengan Wooyoung berbeda tidak seperti biasanya. San menatap lengan Wooyoung yang di genggamnya tadi, San mendongakan kepalanya menahan tangis namun semuanya hancur saat Seonghwa memanggilnya dari belakang.

"San? Ada apa?"

"Kak ...," lirih San sembari melirik Seonghwa, air mata nya sudah bercucuran membasahi pipinya.

Bagaimana ia tak menangis, lengan Wooyoung yang biasanya ia genggam dengan erat kini tak lagi bisa ia genggam. San hanya menggenggam pelan lengan Wooyoung, namun genggaman nya itu berbekas dilengan Wooyoung dan langsung berwarna seperti lebam. Seonghwa merasa hatinya tercubit, dia langsung menarik San kedalam pelukannya.

Hongjoong disisi lain langsung menghampiri Wooyoung yang berdiri terdiam didepan San.

"Wooyoung-ah." Hongjoong memegang bahu Wooyoung dan membalikkannya untuk menghadap kearahnya.

"Yeosang-ie?" Hongjoong memanggil Yeongsang untuk meminta agar membawa Wooyoung kedalam kamar terlebih dahulu.

Hongjoong menyadari, Yeosang selalu tenggelam dalam pikirannya sendiri setelah Wooyoung meninggal jadi dia dengan sengaja meminta pada Yeosang daripada member lain. Yeosang pun langsung mendekat ke arah Hongjoong dan membawa Wooyoung bersamanya. Yeosang menggenggam lengan Wooyoung dan pergi dari dapur menuju kamar, dia sama sekali tidak berbicara dan juga tak memikirkan rasa dingin ditelapak tangannya yang berasal dari lengan Wooyoung, ia hanya menatap lurus menuju kamar.

Yeosang dan Wooyoung masuk ke kamar dan menutup pintu, dia melepas pegangan tangannya pada lengan Wooyoung mundur menjauh dari Wooyoung dan menempelkan bagian belakangnya pada pintu kamar. Tubuhnya tiba-tiba merosot kebawah, lalu Yeosang memeluk lututnya menyembunyikan wajahnya. Yeosang terdiam dalam posisinya, ia menatap ke depan yang mana Wooyoung masih berdiri ditempatnya. Yeosang benar-benar tak bisa menerima keadaan sahabatnya sekarang, hatinya benar-benar sakit melihat Wooyoung.

Kaki panjang didepannya bergerak menjauh darinya dan menuju nakas disamping ranjang. Wooyoung berhenti didepan nakas dan membukanya, dia mengambil satu bungkus obat berbentuk tablet kecil berwarna putih lalu kembali kearah Yeosang yang masih tak bergeming dari tempatnya. Namun Yeosang salah paham, Wooyoung bukan berjalan kembali kearahnya namun dia kembali untuk membuka pintu, ia ingin kembali keluar.

"Wooyoung-ah, jangan," lirih Yeosang melarang Wooyoung untuk keluar, namun apa yang diharapkan dari Yeosang? Wooyoung zombie tak akan bisa mendengar perintahnya, karena saat ini Wooyoung masih berusaha membuka pintunya. Yeosang pun mengalah, dia menyingkir dari balik pintu dan Wooyoung keluar kamar setelah berhasil membuka pintu.

Wooyoung berjalan kembali ke dapur sembari membawa sebungkus obat yang ia bawa dari dalam nakas tadi. Para member yang sudah kembali ke sofa ruang tengah terkejut saat melihat Wooyoung kembali yang diikuti Yeosang dibelakang, para member menatap Yeosang dan yang ditatap hanya bisa menggelengkan kepalanya sembari meminta maaf.

Wooyoung menduduki badannya disalah satu kursi di meja makan lelu mengeluarkan obat yang dibawanya dan memakan beberapa butir obat tersebut. Semua yang disana tentu terkejut pada apa yang dilakukan Wooyoung terutama Yeosang yang matanya membola lalu berlari kearah Wooyoung dan memeluk bahu Wooyoung dari samping, ia menangis sejadinya-jadinya. Semua member kali ini benar-benar sadar bahwa Wooyoung memang sedang menyuruh para member untuk makan malam dan obat yang sebelumnya Wooyoung makan adalah makanan untuk dirinya yang sekarang, dia seperti mengisyaratkan para member untuk mengikutinya.

Yeosang menangis tersedu-sedu dibahu Wooyoung yang sama sekali tak menghiraukan pelukan yang diberikan oleh Yeosang, dia tetap terdiam dengan tatapan kosongnya. Ini lebih menyakitkan untuk Yeosang, rasanya Yeosang ingin dia saja yang mati daripada harus melihat sahabatnya yang seperti ini.

TBC...

It's you, but not you || WooSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang