III

215 12 0
                                    

Tiga hari berlalu setelah kejadian dimana Jung Wooyoung menjadi zombie. Dan dalam tiga hari itu semua member bergantian menemani dan mengawasi Wooyoung. Saat itu Wooyoung pernah tiba-tiba ingin keluar dari dorm dan para member berpikir mungkin karena waktu itu jamnya para member berlatih dance. Jika para member tak mengawasi Wooyoung dengan cermat mungkin akan terjadi masalah yang cukup besar.

Tadi malam kapten dan member tertua tidak pulang ke dorm karena memiliki urusan, walaupun TeezA sedang mengambil hiatus tapi tetap saja mereka punya urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Yang menjaga Wooyoung tadi malam hanya Jongho si maknae, tidak ada yang menemaninya lagi karena member lainnya sengaja membiarkan si maknae bersama kakak kesayangan itu. Dan seperti yang para member duga semalam mereka terus-terusan mendengar isakan dari kamar Wooyoung dan Jongho.

Selama ini si maknae merasa bahwa Wooyoung adalah kakak terdekatnya, kakak yang paling bisa dia kerjai, kakak yang paling dekat umurnya dengannya, kakak yang akan terus tertawa bahkan saat dia membuat kesalahan. Namun sudah lama dia tak mendengar suara tawa kakaknya itu. Suasana dorm yang biasanya selalu ramai, kini menjadi begitu sunyi dan suram. Si pembawa keramaian itu sudah tidak ada, tak ada seorang pun yang bisa membawa kembali orang tersebut.

Yeosang yang pertama bangun pagi langsung pergi ke kamar Wooyoung dan Jongho, untuk mengecek kedua 'orang' itu. Pintunya tidak dikunci, sengaja agar member lain bisa mengecek orang didalamnya dengan leluasa seperti Yeosang saat ini. Saat membuka pintu kamar, Yeosang langsung disuguhi dengan Jongho yang masih tertidur diatas kasur milik Wooyoung namun si pemilik kasur tidak ada disana. Yeosang masuk untuk mencari Wooyoung yang mungkin saja ada di dalam kamar mandi, namun nihil Wooyoung juga tidak ada disana.

"Wooyoung-ah?" panggil Yeosang yang sudah tahu dengan pasti bahwa Wooyoung tidak akan menjawabnya sama sekali.

Yeosang keluar dari kamar dan mencari Wooyoung di beberapa ruangan, tapi tetap tidak ada. Dirinya mulai panik dan membuat member lain terbangun. Yeosang berlari kekamarnya membawa jaket hoodie, dia berniat mencari Wooyoung keluar. Namun saat Yeosang sudah menginjak tangga terakhir dia mendengar suara dari arah dapur, dia berlari berharap Wooyoung ada disana.

"Wooyoung!"

'Tak'

"Wooyoung-ah!"

Yeosang terkejut bukan main saat melihat Wooyoung berada di dapur dengan memakai celemek dan sedang memotong-motong sayuran, namun yang membuatnya terpekik adalah saat pisau yang dipegang Wooyoung tergelincir dan memotong bagian jari telunjuk.

"A,ah ... ngga, ngga boleh. Wooyoung jari kamu ..." Suara Yeosang bergetar dan panik melihat darah yang bercucuran dari jari Wooyoung yang sudah terpisah, Yeosang menatap wajah Wooyoung yang tak merubah ekspresinya sama sekali. Air mata Yeosang mulai menitih, ia tak tahu apa yang dirasakan Wooyoung saat ini, apa sahabatnya ini masih merasakan sakit?

"S,sakit yah, iya pasti sa-" ucapan Yeosang terhenti saat Wooyoung tiba-tiba berbalik dan berjalan keluar dari dapur menuju ke sebuah nakas didekat televisi.

Yeosang mengikuti kemana perginya Wooyoung, dia melihat Wooyoung membawa kotak berisi benang dan jarum dari dalam nakas. Didetik berikutnya Yeosang terkejut saat Wooyoung menjait jarinya dengan benang dan jarum yang dibawanya tadi. Yeosang berlari dan melempar kotak berisi benang dan jarum menjauh dari Wooyoung.

"Apa yang kau lakukan?!" pekik Yeosang tepat didepan wajah Wooyoung, dia terkejut hingga tak sengaja menaikan suaranya pada Wooyoung.

Yeosang meraih tangan Wooyoung untuk melihat apa yang diperbuat Wooyoung, matanya membulat saat melihat jari Wooyoung kembali menyatu hanya dengan menjahitnya.

"A,apa ini? Jarinya menyatu kembali hanya dengan jahitan benang? Sebenarnya bagaimana ...," batin Yeosang sembari menatap jari dan wajah Wooyoung bergantian.

It's you, but not you || WooSangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang