Jaehyun memandang sendu ke arah Sungchan yang lagi lagi tak mau bicara padanya. Tatapan mata anak itu kosong. Sesekali tetesan air mata keluar dari kelopak matanya.
Kekecewaannya mendalam. Jaehyun tahu itu. Matanya menelisik ke arah tangan Sungchan yang menggenggam sesuatu yang mulai kusut. Pakaian bayi berwarna biru.
"J-Jaechan..hikss...Jaechan mianhae..hikss..hikss.." tangis Sungchan yang akhirnya keluar lagi. Hati Jaehyun rapuh melihatnya. Ia rengkuh tubuh sang adik yang bergetar akibat tangisan yang hebat.
"Mian..maafkan Hyung..maaf adik kecil...".
Sungchan menunduk. Tak membalas ucapan sang kakak. Memilih untuk menempelkan pakaian itu di perutnya yang kempis kembali. Rata seperti dahulu sebelum sosok Jaechan hadir.
🍀🍀🍀
2 minggu sebelumnya..
"A-apa maksudnya?!" Pekik Jaehyun yang mendadak seperti orang bodoh setelah menerima benda kecil dari sang adik yang wajahnya sembap setelah menangis selama 2 jam di kamar mandi.
Sedangkan si bungsu Jung, yaitu Sungchan hanya diam sambil mengusap perutnya.
"Hyung, kau bodoh atau gimana sih? Ya tentu saja aku hamil!"
"Astagaa!!" Jaehyun langsung bangkit dari duduknya dan memegang kedua pundak Sungchan erat. "Anak siapa hah?! Kau punya pacar? Sana tanggung jawab sama pacarmu!"
Sungchan menampar pipi Jaehyun. Ia pun mulai menangis. "Hikss..astaga bodohnya kau..hikss..hikss tentu saja ini anakmu!! Hikss..hikss.." tangisnya terisak isak. Gejala sensitif akibat kehamilan mulai muncul pada diri Sungchan.
Jaehyun seketika teringat. Sebuah perbuatan biadap yang ia lakukan pada adiknya sebulan yang lalu. Kini perbuatannya itu menghasilkan seorang bayi di tubuh mungil Sungchan.
Ia mengusap rambutnya kasar lalu kembali terduduk di kasur. Jaehyun lelah dan ia bingung. Apa yang harus ia lakukan kedepannya??
.
.
.Kehamilan Sungchan berjalan dengan baik. Selalu ditutupi dengan benar, menghindari kecurigaan oranglain. Sementara itu, Jaehyun memikirkan anak di perut adiknya.
Jaehyun dan Sungchan itu sedarah. Mereka adalah kakak dan adik kandung. Lantas, bagaimana nasib anak mereka kedepannya?
Ditambah, kehamilan ini memakan resiko atas tubuh Sungchan. Sebenarnya, Sungchan masih terbilang sangat muda. Ia baru saja berusia lima belas tahun. Tubuhnya yang mungil selalu merasakan kelelahan akibat dari mengandung.
Sungchan sangat sensitif. Semenjak hamil, Ia mudah menangis, mudah marah dan mual mual pada hal hal kecil. Hati mungil Jaehyun tersentil, ia lah penyebab Sungchan menderita seperti ini.
.
.
.Beberapa hari kemudian, pada tiga hari sebelum kejadian..
Jaehyun mulai berpikir, cara agar adiknya kembali seperti dulu adalah dengan menghilangkan sesuatu yang sudah ia perbuat.
Terbesit di otaknya, Jaehyun ingin menggugurkan bayi kecil di perut adiknya. Iya, aborsi.
Kala ia mengajaknya, Sungchan malah marah dan mengobrak abrik barangnya. Melempar vas ke arah Jaehyun yang beruntungnya tak mengenai laki laki itu sedikitpun. Ia punya reflek yang baik.