The special gift [jisung]

1K 35 2
                                    

Hari natal adalah hari yang ditunggu tunggu bagi mereka yang merayakannya. Jalanan dipenuhi salju serta ornamen ornamen natal yang menghiasi bangunan bangunan yang memenuhi kota mereka. Bahkan, penduduk kota membuat pohon natal raksasa di tengah alun alun.

Jisung baru saja keluar dari sebuah toko setelah membeli sebuah kado. Toko toko sangatlah ramai dikarenakan banyak yang mencari kado untuk orang orang tersayang. Jisung adalah yang termasuk orang orang itu. Kado ditangannya ini spesial, untuk orang tersayangnya yang tengah menunggu di apartemen mereka.

Ponselnya berdering. Mendapati Renjun yang menelponnya. "Halo hyung."

"Jisung-ie, kau dimana?"

"Aku pergi ke apartemenku hyung."

"Oh baiklah. Hyung mencarimu tadi."

"Aku akan pergi ke dorm pukul tiga."

"Baiklah Jisung. Bersenang senanglah yang sudah punya pacar."

Jisung tertawa. "Ne hyung. Selamat natal~"

"Selamat natal juga Jisung-ie. Dadah~"

"Dadah~" sambungan mereka terputus. Jisung mempercepat langkahnya menuju apartemen sembari membalas pesan singkat dari kekasihnya.

Jisung-ie

Kau masih lama?

Tidak hyung.

Sedikit lagi aku akan sampai.

Cepatlaaah

Aku ingin memberi hadiah untukmu.

Aigoo

Sabar sedikit sayang.

Gemas sekali pacarku😠💓

Gak sabarrr

On the way sayangkuu

Sampailah Jisung di apartemennya. Apartemen yang sangat mahal dan mewah ini memang miliknya dan sang kekasih. Di tekannya password di pintu, lalu ia masuk dan menutupnya kembali. Jisung melangkah ke kamarnya dan mendapati sesuatu tertempel di pintu.

Hadiahnya di bawah selimut.

Jisung pun membuka kamarnya. Lalu ia membuka coatnya dan menggantungnya di balik pintu. Jisung mendekati kasur dan ia berdecak kagum melihat hadiah yang berada di bawah selimut. Sosok laki laki berwajah manis yang telanjang yang tengah tertidur dan disampingnya terdapat sebuah tali putih panjang dan kartu.

Ikat aku.

Jisung terkekeh. Ia mencium ranum merah milik sang kekasih sampai laki laki itu terbangun dan membuka mata coklatnya. "Jisung-ie.."

"Iya. Ini aku, Sungchan.." Jisung mencium pipi Sungchan. "Hadiahnya adalah 'kamu' nih? Nakal."

Sungchan tertawa kecil. "Kamu tidak mau mencoba hadiahmu ini?"

"Tentu saja. Sepertinya sangat nikmat." Jisung mengambil tali di sebelahnya. "Tanganmu Chan. Biar ku ikat." Membuat wajah Sungchan memerah malu dan membiarkan tangannya diikat ke atas oleh Jisung dengan erat.

Jisung melepas seluruh pakaiannya. Lalu menyuruh Sungchan untuk duduk setelah itu mendekatkan penisnya pada wajah Sungchan. "Ayo kulum dia Chan, dia rindu mulutmu."

Flavour [Sungchan Harem]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang