BAB 1 PELARIAN

68 9 3
                                    

"CEPATT CEPATT!! AKU BUTUH TEMPAT SEMBUNYI!" kataku di dalam hati, sambil menaiki tangga dengan cepat serta tergesa - gesa.

Di saat aku sedang berlari, sontak dipikiranku untuk mengecek keadaan sekitar dan di belakangku. Setelah aku mengumpulkan keberanian, kucoba berhenti untuk menoleh dengan keadaan mengigil ketakutan serta di iringi netes nya keringat dingin yang mengalir di wajahku. Dan TERNYATAA.....

Begitu kagetnya, aku melihat semua orang termasuk teman-temanku terbantai ataupun saling membunuh satu sama lain.

"ASTAAAGGGAAAA.....!! APA - APAAN INI!" kataku di dalam hati.

Di saat itu juga tubuhku membeku dan merasakan ketakutan yang sangat mendalam seperti tidak ingin menerima kenyataan ini. Hal yang ku lihat di sana begitu mengerikan. Bagaimana tidak mngerikan ,di situasi tersebut mereka saling memukul satu sama lain serta ada yang memakai kayu dan besi juga untuk digunakan senjata. Setelah hal itu terjadi, tiba-tiba...

"HAHAHHAHAHAHAHHA KAU MAU LARI KEMANA.....!!!" kata orang tidak ku kenal dengan nada yang sangat seram dan berteriak lantang.

Aku melihat orang lain disana, yaitu seorang yang berbadan tinggi dan kekar layaknya binaraga serta membawa kapak ditangan kanannya. Lalu ada seorang murid perempuan dengan keadaan kepala berdarah lari menaiki tangga yang sedang ku naiki ini sambil dikejar orang yang berbadan kekar itu. Di saat dia berlari dan hampir mendekatiku.

"HAHAHAHAHA KENAA KAUUU......!!!" kata orang berbadan kekar.

Tanpa kusadari tangan orang itu sudah mencengkram kuat kaki si cewek dan menariknya dengan sangat kencang sampai membuat cewek itu tersungkur dan terjatuh dengan keadaan kepala membentur lantai. Di kedaan menyeramkan tersebut juga, aku masih tetap membeku dan kaget yang mendalam melihat kejadian tersebut.

"Tolong akuu..." kata cewek itu.

Dengan nada pelan serta mata yang menangis, ia melihatku seolah mengharapkan pertolongan maupun bantuanku. Di saat itu juga aku bingung untuk berpikir karena aku dihadapkan 2 pilihan yang sangat berat yaitu lari dan mengabaikan si cewek itu atau membantu cewek itu dan berlari menyelamatkan diri bersama. Lalu dengan sontak tangan ku tiba-tiba bergerak menampar wajahku guna menyadarkanku yang sedang kebingungan dalam berpikir.

"AAGGGHHHHH, KUATKAN DIRIMU JOOO KAUU PASTIII BISAAAA..!!!" kataku didalam hati sebagai penyemangatku.

Dengan mengumpulkan banyak keberanian, untuk sekali lagi aku pun berlari kebawah dan menggapai tangan si cewek tersebut dengan kedua tanganku. Setelah mendapatkan tangan cewek tersebut aku bergegas menariknya sekuat tenaga agar terlepas dari orang itu. Di situ juga aku saling adu kekuatan dalam hal tarik menarik sama orang berbadan kekar itu demi menyelamatkan nyawa cewek tersebut. Tetapi yang kurasa kan di waktu itu, seperti aku mengadu kekuatan dengan tarikan mobil. Begitu kuat sampai aku pun hampir ikut tersungkur juga.

"Apa - apaan ini!, kekuatan orang ini kuatt bangett. GILAAKKKK! . Bagaimana cara agar aku bisa mengalah kan orang tersebut dalam adu kekuatan." kataku dalam hati sambil menarik tangan cewek itu.

"Awwwwww...... sakitt...!!!! huuuuhuhuu.." kata cewek itu sambil menangis.

Aku pun berinisiatif untuk agak sedikit berpindah kebawah sambil melancarkan beberapa tendangan ke kepala orang berbadan kekar tersebut guna melonggarkan tarikannya. Tetapi hal yang kulakukan seperti sia-sia, dia tidak bergerak sedikitpun ataupun terhempas. Seakan-akan tendangan ku tidak membuatnya gentar, melainkan membuat tarikannya semakin kuat dari sebelumnya. Padahal aku sudah menendang dia sekuat tenaga dan berkali-kali.

Lalu hal tak terduga terjadi, tiba-tiba orang tersebut bergerak sangat cepat dan mencekik leher cewek itu dari belakang. Di saat dia mencekik leher cewek itu, aku mencoba melancarkan beberapa pukulan ke wajahnya bahkan berkali-kali. Tetapi tetap saja, hasilnya tidak berubah sama sekali. Seolah-olah dia tidak menghiraukanku dan tetap mencekik si cewek. Dia mencoba untuk mendirikan paksa tubuh si cewek dari yang semula posisi tengkurap, sampai berdiri dan dibenturkan nya tubuh si cewek itu ke sisi tembok. Dengan gerakan brutal, cewek itu mencoba untuk mendorong tubuh orang tersebut dan berharap dia melepaskan cekikan nya.

"AGGGHHHHH....... TOLOOONGGGG. MAMAAA...... TOLONG AKUUUU..... HUHUHUHUHU" kata cewek itu teriak serta menangis dengan kencang.

Tetapi hal itu tidak memberikan efek apapun kepada orang tersebut. Semakin cewek itu teriak semakin kencang orang itu mencekik dan sesekali dia membenturkan kepala si cewek ditembok demi memuaskan hasrat membunuhnya. Dia tetap melakukannya sampai meneteskan begitu banyak darah dari kepala cewek itu dan membuatnya pingsan untuk sementara. Lalu aku melihat orang tersebut ingin membacok cewek itu dengan kapaknya. Dengan cepat aku berdiri tegap dan menggapai tangan kanan dia. Aku berusaha sekuat tenaga menahan tangan dia yang sedang membawa kapak akan tetapi hal itu tidak bisa menghentikan gerakannya.

"WOOOOIIIII LEEEPAAASSSKANNN WOOOOIIIII.......... ANJINGG KAUUU LEPASSKAN TANGANMU..!!!!." kataku sambil teriak dan melancarkan beberapa pukulan ke kepalanya dengan tangan kiri.

Tetapi tetap saja dia tidak menghiraukanku. Lalu aku berinsiatif menusuk salah satu mata dia dengan jari tangan kananku sampai membuat mata kanannya berdarah dan meneteskan banyak darah . Dengan hal itu juga, tetap tidak bisa mengubah keadaan sama sekali. Setelah semua upaya yang aku lakukan untuk menghentikannya. Tiba-tiba dengan kekuatan yang sangat besar, tangan kanan dia yang memegang kapak mendorong ku sampai aku terjatuh ke belakang dan terduduk seperti orang yang sedang menghempaskan seekor nyamuk. Begitu mudah dan cepat sekali dia menghempaskan ku.

Kemudian disaat terjatuh, aku pun mulai perlahan mengahadap dan menatap mereka berdua. Di sana aku melihat pemandangan dimana cewek itu terbangun dari pingsannya dengan diiringi tangisan yang terseduh-seduh dan tidak bisa apa-apa. Sedangkan orang kekar itu sudah mengangkat kapaknya untuk bersiap membacok cewek itu.

"WWOOIIIII JAANGGGGANNNN LAKUKAN ITUUUU...... BERHENNTTII." kata ku sambil teriak dengan sangat keras dan lantang.

Lalu si cewek itu menatap ku dengan tersenyum dan berkata

"Terima kasih sudah membantuku, aku sangat menghargainya.". Kemudian aku menjulurkan tanganku seolah-olah ingin menggapainya dan meraihnya.

"HAHAHAHAHA......... BYE-BYEE, KAU AKAN MATI DITANGAN KU." kata orang tersebut sambil tertawa keras. Lalu hal buruk yang terjadi.

"BRAKKK BRAKKK CLEEK CLEEK " suara bacokan kapak yang dilancarkan bertubi-tubi ke cewek tersebut oleh cowok itu.

"TIIIDAAKKKKK JANGANNN.!!" kataku teriak histeris dan sambil menangis melihat kekejaman yang dilakukan orang itu.

"HAHAHAHAHAAH MATI MATI MATI..!" kata orang tersebut sambil dengan senangnya dia membacok cewek itu.

Di saat itu setiap serangan yang dia lancarkan menimbulkan sebuah cipratan dan itu sampai mengenai ku. Dengan keadaan yang sangat gila serta brutal tersebut, aku pun sampai terdiam dan menangis sambil menundukkan kepala. Suara serangan yang dia lakukan tetap terdengar di telingaku begitu keras dan menyakitkan. Bagaikan orang yang sudah menahan nafsu begitu lama dan akhirnya melampiaskan dengan rasa gembira serta tertawa terbahak-bahak yang begitu mengerikan. Di saat suara itu terus terdengar, aku masih dengan keadaan ketakutan yang mendalam layaknya seorang bayi cengeng. Aku berusaha untuk menutup telinga dengan kedua tanganku tetapi tidak bisa menghilangkan suara keras dari orang gila yang sedang kegirangan dalam membunuh itu.

"HENNTIKANNNN....... HENTIKANNNN..... TOLONG HENTIKAANNNN!!!!." teriak ku sambil menangis sampai membuat suaraku serak.

Lalu tiba-tiba suara itu berhenti dan terdiam. LANTAS APAKAH YANG AKAN TERJADI?....

VIRUS PSIKOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang