BAB 6 KEANEHAN YANG TIDAK LOGIS

13 4 0
                                    

Di saat angkot sedang rem mendadak semua orang kaget dan tersungkur ke depan. Lalu ada cewek yang tersungkur ke depan dan menabrak ku.

" Ehh...." ucapku kaget dan tersenyum sekalian membantunya berdiri.

"Iihhhhh.... apasih gatel banget jadi orang pakek senyum gitu." ucap cewek dengan memandangku tidak enak.

"Lahhhhh????." ucapku kebingungan.

"Kamu yang nabrak aku woiii kenapa aku yang kena marah." pikirku dalam hati dengan heran.

"Braakkkkkk....... ." Suara tas milik cewek lain yang dipukulkan ke pundak ku.

"Aduhh...... kenapa mbakk? aku salah apa cobak!." ucapku kaget karena tiba-tiba dipukul tas.

"Jangan gatel woii sama temanku!!!!!." Ucap teman cewek yang disebelahnya atau bisa disebut tersangka pemukul tas.

"Haaaa!!!???." Ucapku sambil bingung.

Di situasi itu aku ingin marah tetapi aku lebih baik memilih menahannya dan mengabaikan mereka. Akibat hal itu untuk sekali lagi, semua orang melihatku seolah-olah aku menjadi biang masalah. Padahal tadi hanya sebuah kendala dari rem yang berhenti mendadak.

"Mungkin mereka lagi pms kali yahh. Cepet dong pak segera sampai, aku gak kuat melihat mereka marah kepadaku atau bisa bisa aku yang marah dan emosi balik ke mereka." Ucapku dalam hati sambil melihat jam tangan.

Di sini untuk menuju restauran yang mau dibuat tes sahabatku itu, berjarak sekitar 100 meter dari pertigaan. Berlawanan arah dengan jalan menuju sekolahku, sekolahku belok kiri jarak sekitar 200 meter sedangkan restauran nya belok kanan dengan jarak 100 meter dari pertigaan. Setelah menunggu sekitar 10 menit perjalanan dan menahan hawa panas keadaan dari orang-orang angkot yang melihatku dengan wajah marah. Akhirnya aku sudah sampai di tempat tujuan. Kemudian dengan cepat aku turun sambil memberikan uang ongkos ke pak angkot, tapi dengan gaya kayak orang nyawer pedangdut yang lagi nyanyi diatas panggung padahal uang yang kukasih tuh cuma 2 ribu.

"AYOKK JOOO WOII LAMA BANGETT!!!!!." Ucap kang angkot meneriaki ku dan memarahiku.

Sontak di situ aku kaget sekagetnya, biasanya kang angkot yang penyabar dan suka bercanda tiba-tiba memarahiku, padahal kita sering bercanda seperti itu. Langsung aku memberikan uang 2 ribu itu dan berlari meninggalkan tempat itu dan menuju ke restaurant tempat temanku berada.

"Kenapa semua orang memarahiku yah padahal aku gak salah apa apa ke mereka." ucapku dalam berpikir sambil berlari.

Setelah berlari sambil terengah-engah akhirnya aku sampai ditempat itu dan ternyata.....

"BEEUHHHHHHH.... GILAK... restauran nya besar banget." ucapku dalam hati karena merasa kagum.

Tanpa pikir panjang dengan cepat aku membuka pintu, lalu menariknya dengan sekuat tenaga tapi tidak bisa terbuka. Bahkan aku sudah menggunakan seluruh kekuatanku untuk membuka nya tapi itu tidak bergerak sedikitpun. Kemudian tiba-tiba ada seorang satpam menghampiriku.

"Halooooo selamat siang. Adek mau ngapain yah? Apa ada yang perlu saya bantu?." Tanya seorang satpam.

"Ini pak saya mau masuk, untuk melihat tes teman saya. Saya sudah telat pak, tapi kendalanya pintu ini tidak bisa terbuka." jawab ku dengan cepat.

"Hahahahah adek adek ini bukan ditarik tapi didorong yahhh" ucap satpam sambil mencontohkan.

" Aduuuhhhhh..... goblokkk joo orang pintu didorong malah ku tarik, malu bangettt anjirrr" ucap ku dalam hati.

" Yaudah dek silahkan masuk, acaranya sudah mau mulai itu."ucap satpam memanggilku.

"Owhhhh iyah pak, Terima kasih banyak sudah membantu. saya masuk dulu pak." ucapku ke satpam sambil menahan malu layaknya orang berak di celana.

"YAUDAHHH CEPET MASUK SANA, BUANG BUANG WAKTUKU AJA KAMU INI" Ucap satpam dengan teriak dan marah.

" Lahhhh????? kan tugas bapak yang memberikan bantuan ke orang-orang yang sedang ada masalah di restaurant ini." Ucapku kaget sambil menjelaskan.

"Gausah sok tahu kamu, BACOOTTT!!!. CEPET MASUK ATAU KUUSIR KAMU DARI SINI...!!!!! " Ucap satpam lebih keras.

"IYAHH PAKK!!!! AKU MASUK INI. BIASA AJA KALI. " Ucapku yang juga lagi terbawa emosi.

Lalu aku berjalan masuk dengan keadaan emosi sambil menoleh belakang sekali untuk melihat wajah Satpam tersebut. Tapi anehnya di saat aku menoleh dan melihat wajah si satpam itu ternyata dia tersenyum tetapi itu bukan senyum yang bagus itu senyum jahat layaknya di film. Kemudian aku membuang penglihatanku dari satpam dan lebih fokus berjalan ke depan sembari melupakan semua hal itu. Di saat aku masuk kedalam ternyata ada lorong menuju ke ruang utama cafe dan kerennya di situ banyak di pajang pigora dengan foto orang-orang terkenal seperti artis, chef, menterin dll di sepanjang jalan yang sedang kulewati. Untuk sementara waktu aku dibuat kagum dan agak mulai melupakan masalah tadi. Setelah berjalan sambil melihat pemandangan keren itu tanpa kusadari aku sampai di ruang utama tes, ternyata di sana sudah ramai ditonton banyak orang. Lalu aku dengan cepat mencari tempat duduk dan ternyata aku melihat teman teman sekolahku yang sebagai perwakilan dari sekolah. Kemudian aku menutupi kepalaku dengan penutup jaket serta memakai masker dan kacamata seperti wibu akut yang nolep banget. Di saat itu, aku melihat kursi kosong di paling depan dan tanpa pikir panjang aku segera mendudukinya.

"Beuuhhhh enak banget dapet kursi paling depan, viewnya mantap banget hahahhaha". kataku sambil tersenyum senang.

Di sana aku melihat Nizar yang sudah mulai memasak tetapi seketika aku kaget karena mataku teralihkan ke sebuah jam yang diberikan juri di sana ternyata waktunya tinggal 5 menit sampai batas akhir tes selesai. Saat itu aku berpikir kalau aku sudah telat sangat lama tapi aku tetap bersyukur walaupun telat aku tetap bisa melihat Nizar memasak. Kemudian terpikir di pikiranku tentang masalah yang ku alami hari ini.

"Kenapa yah..... semua orang yang kutemui marah padaku. padahal mereka baik awalnya tetapi lama kelamaan mereka marah gak jelas. Emang aku salah apa ke mereka??" Ucapku dalam hati sambil berpikir dengan keras. Lalu....

"Teeettttt....... waktu habis segera angkat tangan dan mundur dari meja," Ucap juri yang sedang memberhentikan tes.

"WAHHHH...... udah selesai gimana hasilnya yah." ucapku dalam hati.

Setelah waktu habis, Nizar membawa hidangannya ke depan juri dan melihat ku yang sedang melambaikan tanganku ke dia untuk menyapa nya. Lalu dibalasnya dengan jempol seolah-olah semuanya aman, dan aku menjawab juga dengan tangan yang bersimbol "okey". Di situasi itu kita layaknya orang pramuka yang sedang mengirim sandi morse dan bahasa isyarat seperti orang yang tersesat di hutan. Lama kelamaan aku berpikir kalau kita seperti orang gila dan juri pun pasti berpikir juga kalau Nizar aneh karena menggerakkan banyak gerakan isyarat demi bisa mengobrol denganku. Kemudian Juri mulai makan dan menilai. Bahkan ada 1 juri yang berkali-kali mencoba makanan Nizar sampai mau habis.

"Anjir tuh orang laper apa doyan? sampek dimakan habis gitu hahahah." Pikir ku dalam hati.

Singkat cerita, kita tiba di penghujung acara yaitu keluarnya nilai atau hasil semua peserta yang sedang mengikuti tes. Mereka semua berbaris, aku melihat dengan cermat ternyata yang mengikuti tes itu sekitar 4 orang. Lalu aku mendengar di telingaku banyak orang yang dapet bocoran kalau hanya 1 orang yang akan menjadi juara dan diterima kerja di restauran ini.

"Kami para juri sudah menilai dan mendapatkan hasil yang sudah kita sepakati. Untuk pemenang yang akan kami terima kerja sekaligus mendapatkan hadiah ialaahhhhh........ " Ucap perwakilan juri.

"Ayokkk woiii menang lahh, pasti menang dia." ucapku dalam hati sambil berdoa.

Di saat itu aku berkeringat dingin dan banjir keringat seakan-akan banjir ini memenuhi semua acara ini. Entah kenapa tiba-tiba ada suara drum yang kencang seperti di acara-acara show dapet uang kaget dan semakin membuat ku deg-deg an serta banjir keringat ini sudah sampai bahkan hampir membuat sebuah lautan.

"SELAMATTT PESERTA YANG BERNAMA NIZAR KAMU JUARA DAN DITERIMANYA DISINI." ucap juri dengan tersenyum.

"WOOOOOOOOOOOO SUUUUUUIIIIIIIIII KEREN ZARRRRR" Teriakku keras dengan meniru suara ronaldo yang ngegolin bola ke gawang musuh.

Saat itu aku sangat senang karena sahabatku bisa juara tes dan dapat keterima kerja disana. Aku pun melihat Nizar melambaikan tangannya menyapaku dan memberikan kode jempol dan lagi lagi kita ngobrol memakai sandi morse seperti orang gila. Semua orang gembira dan tepuk tangan . Sampai suatu ketika hal aneh terjadi.

VIRUS PSIKOPATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang