"Hehehehe.... sorry ben lupa. Tapi ben, Aku sangat lemah, aku pengecut akut gabisa menolong cewek itu dari seorang psikopat tadi." jawabku sambil menundukan kepalaku.
"Gapapa jooo. kau sudah berusaha sekuat tenaga. lagian aku tahu perasaanmu memang susah mengalahkan dia seorang diri tanpa senjata, kita aja tadi ngelawan satu tangan dia sempat kewalahan meskipun kita sudah memakai senjata. sedangkan kau sudah berjuang melawannya tanpa senjata hanya modal pukulan, keberanian itu sudah hal yang terbaik dan patut diapresiasi."Ucap Beni dalam menenangkan ku.
Tapi muncullah sebuah pertanyaan aneh dari Beni yang ditujukan kepadaku.
"Eh btw tadi cewek e cantik banget gak jo?" Tanya Beni. Lalu dengan bodohnya aku menjawab.
"Yaaahhhhhh kalau dilihat lihat sihh, cantik banget Ben. Kalau gak salah yang sering kita bicarakan itu loh, 3 top wanita tercantik di sekolah kita." jelasku ke Beni.
"HAHHHHHH IYAHKAH??? yang mana?? ". tanya Beni sambil menggoyang goyangkan badanku seolah olah tidak percaya.
" Iyah Ben kalau gak salah itu dia yang adek kelas, siapa yahhh hmmmmm,,,.... namanya aku lupaa....." jawabku sambil megang kepala.
"MIOOO!!!! ITUUU PRRINNCEEESSS MIOOOO JOOOO!! ". Saut Beni meneriakiku dan lebih cepat dia menggoyang goyangkan pundakku seperti orang yang sedang kaget dapet jackpot mobil.
" Haaaaa! Iyah itu Mioo, cewek yang pendek imut dengan senyuman manis nya yang tiada tara"ujarku kepada Beni.
"Lalu kau membiarkan dia mati jooo??. " Tanya Beni.
"Iyah tadi aku tidak bisa menolong dia seperti diceritaku." Jawabku ke Beni.
Dan ternyataa, hal yang tak terduga terjadi.
"AAGGHHH....... KAU GOBLOOKKK JOOO, PENGECUT AKUTT BANGETTT, BODOH BANGET KOK BISA BIARIN CEWEK CANTIK MATI, AH TOLOL LU! BUKAN SAHABAT KU KAU ANJIIING!!! LEMAH BANGET. Kalau aku disana pasti bisa bantu dia dan kuajak lari." Teriak Beni karena merasa kecewa.
"Anjing nih anak!! tadi bilang usahaku sudah terbaik, muji muji ini itu. pas tahu yang gak bisa kutolong cewek cantik dianya langsung gitu ke aku. bangsat banget nih anak, gak tahu apa situasi yang ku alami kek gimana tadi." pikirku dalam hati sambil terheran-heran dengan sikap Beni.
" Yah maafin lah Ben kan udah berusaha tadi." ucapku untuk menenangkan Beni.
"Kau pikir aja yah Joo itu princes mio, the beutiful women in this school, permata sekolah joo". kata Beni dalam menjelaskan kepadaku.
"Iyah Iyah tahu,... kan aku juga sudah berusaha semampuku. jadi maafkan lah akunya dong." ujarku kepada Beni.
"Yaudah Iyah kumaafkan, untung kau cerita pas sudah masuk ke ruangan ini. Tadi kalau aku tahu cerita itu sebelum kau masuk, behhh gak jadi kutolong kau walaupun jadi sahabat." ucap Beni.
"Si anjinggg, tega banget sama sahabat gara gara cewek anjir" pikirku di dalam hati.
Setelah terjadi perdebatan yang sangat konyol itu kami kembali tenang dan damai lagi. Lalu aku mencoba mengecek jendela disisi belakang ruangan yang langsung memperlihatkan suasana lapangan di sekolahku. Aku membuka sedikit korden dan mengintip nya sedikit dari bawah agar tidak ketahuan oleh siapapun.
"Ben sini ben lihat keadaan yang kacau ini!! ". ucapku mengajak Beni.
Lalu Beni ikut berjalan mendekat ke sebelahku dan akhirnya kita mengintip bersama seperti mengintip orang yang sedang mandi agar tidak ketahuan.
" Anjirrr ini apaan jooo... gilak banget. Mereka saling membunuh satu sama lain. " ucap Beni.
"Tapi yah Ben keadaan ini bukannya kayak kiamat zombie gak sih?" Tanyaku ke Beni.
" Eh Iyah yah jo emang mirip tapi sepertinya mereka masih sadar gitu gak sih?" Tanya balik Beni ke aku.
"Yahhh bener sih, mereka kek sadar tapi seperti nya nafsu mereka gak terkendali gitu, mereka lebih suka membunuh dan membunuh layaknya psikopat akut." Ucapku memberi pendapat.
"Hmmm..... iyah bener juga joo, kek tadii kamunya tiba-tiba dikejar psikopat dengan badan yang begitu besar kek seorang binaraga gitu."kata Beni.
" Iyah aku juga merasakan kalau nafsu membunuh nya kek orang gilak, sangat berbahaya."Kataku ke Beni.
"Bagaimana kita amati dulu dari sini joo? , siapa tahu kita menemukan sebuah petunjuk." tanya Beni ke aku.
"Baiklah, ide bagus Ben. Tapi aku sudah menemukan satu petunjuk yang sudah terpikirkan olehku. Ini layaknya sama seperti di film zombie, seharusnya kau tahu apa yang sudah kupikirkan." Tanya ku Beni.
"Hmmmmm....... Bentar bentar biar aku coba menebak. Jika aku sahabatmu pasti aku tahu pola pikir mu." Jawab Beni.
"Okeeyy.... boleh, pastinya kau tahu apa yang kupikirkan karena kita sahabat." kataku sambil menantang Beni.
"HOHOHOHO EZZZ NICCHH... dari yang kulihat pikiranmu sekarang, lagi memikirkan Nasi Goreng campur ikan terii kan." Jawan Beni.
"HADEHHH...... SUDAH KUDUGAA, bukan itu anjing. mereka ini kek menyebar gituloh kek semakin banyak mereka membunuh, nah juga semakin banyak juga anggota mereka gitu loh. kek semacam virus gitu loh kalu di film zombie." Jelasku ke Beni.
"Eh Iyah yah bener, mereka semakin banyak dan ramai, seperti virus yang menyebar. Bener juga yah, pandai juga kau." Kata Beni.
"HEHEHEHEHE....... JELAS DONG. Karena sepertinya aku yang memulai semua kejadian ini, atau penyebab virus itu terjadi." Jelasku ke Beni.
"Haaaaa apa maksudmu?." tanya Beni.
Dengan wajah yang kaget, Beni melihat ke arah ku sambil berdiri. Lalu ku tarik tangan nya kebawah agar tidak ketahuan oleh semua psikopat itu.
"Woiiiiii jangan berdiri bodoh, nanti kita ketahuan mereka kalu kita ada disini." Ucapku berbisik untuk memperingati Beni sambil menariknya kebawah.
"hehehehehe...... sorry jo, kelupaan hahhaahha. Tapi kenapa bisa kau yang salah?." Tanya Beni kepadaku.
"Iyah Beni semua ini bermula karenaku, aku yang tidak sengaja lari dan membawa mereka ke sekolah ini." kataku sambil menundukan kepala karena rasa bersalah yang mendalam.
"Bagaimana bisaa joo? eh.... bentar bentar. kau lari dan bawa mereka semua kesini?". Tanya Beni kepadaku dengan wajah yang syok.
" Iyah Ben. aku tadi mengalami kejadian bukan dari sekolah aja masih banyak kejadian yang mengerikan ku alami dan juga aku tidak sengaja membawa mereka kemari karena tidak ada tempat lain yang terpikirkan olehku selain ke tempat ini."Jawabku ke Beni.
"Iyah gapapa aku tahu kau lagi cari bantuan makanya pergi kesini. Lalu gimana ceritanya, dan jelaskan sedetail nya kepadaku karena kita adalah sahabat broo.....!!???" tanya Beni.
" Eeeeeee..... Baiklah, aku mulai cerita semua kejadian ini dari awal." kataku menjelaskan semua hal itu terjadi.
Dan ini yang akan aku ceritakan, bagaimana awal dari cerita ini dan bagaimana semua hal mengerikan itu terjadi. Lalu akan kita lihat bagaimana tanggapan dari seorang Beni setelah mendengar cerita dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRUS PSIKOPAT
Korku"WARNING!!" "Tidak disarankan untuk anak usia di bawah 18 tahun" Di dalam cerita ini terdapat adegan pembunuhan, serba darah dan tentang hal mengenai psikopat. Akan tetapi ada sedikit cerita humor yang penulis selipkan di novel ini untuk meredakan...