Sarah, sudah empat tahun dia menjadi seorang guru di sebuah sma swasta. Umurnya saat ini 24 tahun. Karena Sarah masuk sekolah dasar lebih awal daripada teman temanya yang lain, yaitu di usia 5 tahun.
Akhirnya Sarah lulus sma di usia 16 tahun lalu melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas dan lulus sebagai predikat terbaik dengan waktu tiga setengah tahun.
Sarah mendapat pekerjaannya tak lepas dari bantuan seseorang yang jadi pemilik tanah yang digarap ayahnya di desa. Berkat tuan tanah itulah, Sarah bisa melamar pekerjaannya yang sekarang dan sudah empat tahun berlalu Sarah menjadi seorang guru honor tetap di sekolah tersebut
Dengan gaji yang tergolong mahal daripada sekolah lainnya, Sarah akhirnya bisa hidup dengan makmur dan bisa membantu orang tua dan keempat adiknya yang masih bersekolah.Pada tahun ini, Sarah kembali diamanahkan menjadi wali kelas untuk kelas 12 bahasa 4. Sama seperti tahun tahun sebelumnya, Sarah mengajar dengan baik, membantu murid yang kesulitan dan lain sebagainya. Hingga suatu hari.
“Hari ini, miss akan membagikan hasil ujian tengah semester kalian. Sesuai kesepakatan, yang tidak mencapai nilai minimal, akan melakukan evaluasi dan pembelajaran tambahan.”
“Yah ... mampus gua ...”
“Semoga kita semua lulus.”***
"bisakah kamu mengikuti kelas tambahan di hari selasa kamis dan jum’at?” Sarah menawarkan kepada Ryan. Seharusnya dia tidak melakukan itu.
“Tidak masalah. Jadi itu dimulai besok?”
“Ya.”
“Jangan berharap terlalu banyak padaku, miss Sarah Emerald.” Ucp Ryan yang seketika membuat Sarah merinding ketika namanya disebutkan secara lengkap.Karena tidak ingin ambil pusing, akhirnya Sarah mengangguk dan pelajaran berlanjut. Hari itu berjalan dengan baik, begitupun hari selanjutnya. Ryan secara kooperatif mengikuti kelas tambahan setelah pulang sekolah selama satu setengah jam.
Hari ini, seharusnya menjadi hari terakhir kelas tambahan.
Ryan menyerahkan gelas berisi kopi yang telah diseduh kepada Sarah, kemudian melanjutkan pembelajaran mereka. kopi itu seharusnya membantu menghangatkan mereka dan menjaga mereka untuk tetap terbangun karena cuaca seperti ini sangat nyaman untuk tidur. Tapi bukan itu tujuan Ryan.
Satu menit, dua menit, semuanya baik baik saja. Hingga lima belas menit kemudian Sarah mulai gelisah. Dia merasa gerah, padahal suhu di sekitar sangat dingin. Bahkan Ac tidak dinyalakan karena suhu udara yang turun karena hujan. Di luar sana hujan yang turun semakin deras.
Ryan pura pura tidak menyadarinya, dia tetap fokus belajar hingga setengah jam kemudian, Sarah menempelkan wajah dan tubuh bagian atasnya pada meja. Sarah mulai terengah sendiri karena merasakan gejolak panas yang baru pertama kalinya dia rasakan.
Itu adalah efek obat yang Ryan campurkan kedalam kopi Sarah. obat perangsang yang dibeli oleh Ryan dari luar negeri lewat aplikasi online. Ryan memasukkan 2ml kedalam kopi Sarah. Itu adalah dosis untuk membuat lawan yang diinginkan benar benar mendambakan sentuhan.
Dalam kata lain, Sarah tidak akan bisa menghilangkan rasa tidak nyaman yang kini dirasakan jika tidak mendapatkan sentuhan. Tentu saja sentuhan sensual.“Ada apa?” tanya Ryan menguji.
“Akuhhh ... akuh tidak tahu ... sepertinya aku akan ke toilet sebentar.”Sarah tiba tiba berdiri dan hendak meninggalkan kelas. Namun tangannya ditahan oleh Ryan. Dalam satu hentakan tubuh Sarah terhuyung dan jatuh ke atas pangkuan Ryan.
“Maaf kaki ku terasa lemas dan .. ahhh ... apaahhh ... apa yang kau lakukan Ryan!” Sarah sempat mendesah saat tangan Ryan meremas payudaranya, sebelum akhirnya Sarah sadar dan memarahi Ryan yang berperilaku tidak sopan.
Sarah yang tidak terima mencoba untuk bangkit dan menghindari Ryan, namun tenaganya terlalu lemah dibandingkan Ryan, terlebih di bawah pengaruh obat, lutut Sarah terasa seperti jelly.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT
De TodoDisclimer: cerita ini memuat konten dewasa yang berisi adegan seks dan lain sebagainya. setiap cerita hanya fiktif belaka yang mana tidak ada sangkut pautnya dengan pihak manapun ataupun instansi manapun. ini hanya cerita hayalan A-Moral. *** ini...