Bab 3 : krisis Grace (2)

49 25 72
                                    

"Gre?! Kamu kenapa?!" tanya Sonya yang bergegas menghampiri sahabatnya, beberapa saat setelah Rico dan Grace berjalan keluar dari dalam sekolah, terlihat Grace tengah berjalan lesu dengan wajah yang tampak pucat dan lemas.

" tadi gue liat dia agak lemas di lorong, pas tadi balik ambil buku makanya sekalian gue anter keluar juga," jawab Rico sementara Sonya mengalihkan pandangannya ke Grace dengan ekspresi cemas.

"Kamu gapapa Gre?" Tanya Sonya cemas sambil meletakkan tangannya ke dahi Grace.

"gapapa gw tadi tiba-tiba ga enak badan aja, dibuat istirahat juga nanti baikan kok" jawab Grace sembari tersenyum lemah ke Sonya.

"Yaudah aku anter kamu pulang ya Gre," tawar Sonya yang dibalas anggukan lemah Grace sebelum akhirnya berjalan menuju ke mobil Sonya.

Sedangkan Sonya yang tersenyum melihat sahabatnya berjalan menjauh, seketika berbalik menatap Rico.

"Makasih ya, udah nolongin Grace" ucap Sonya sambil tersenyum ke Rico

"Ga usah dipikirin, itu temen lu beneran gapapa kan? perlu gw anter pulang?" Ungkap Rico yang menatap Grace dengan ekspresi sedikit cemas.

"Gapapa kok, Grace biar aku aja yang jagain, kamu pulang aja," pesan Sonya pada Rico yang terdiam menatap wajah gadis itu, sebelum akhirnya mengangguk dan melangkah menjauh meninggalkan mereka.

Melihat kejadian itu, Sonya nampak menatap tajam Rico yang menjauh lalu kembali berjalan bersama Grace yang terlihat masih lemas, kemudian menyuruh Grace duduk di bangku taman dekat parkiran sekolah

"Kamu serius udah gapapa Gre?" tanya Sonya, sembari memberikan sebotol air mineral pada Grace sambil duduk di sebelahnya.

"Gue baik-baik aja kok Sonya, beneran deh," jawab Grace sekali lagi meyakinkan sahabatnya kalau dirinya baik-baik saja.

"Udah, nanti aku aja yang nyetir mobil, takutnya kamu kenapa-kenapa lagi, biar mobilmu titipin aja ke penjaga sekolah," tawar gadis itu sambil mengelus pundak Grace.

"Sonya..." panggil Grace yang membuat tatapan mata gadis itu teralihkan ke arah gadis itu.

"Ya Gre?"

"Lu juga bisa lihat kan?" tanya Grace dengan tatapan tajam pada Sonya yang menatapnya heran.

"Maksudnya? lihat apa? kamu ngomong apa Gre...?" Kilah Sonya namun dibalas tatapan tajam gadis berambut pendek itu.

"Gausah bohong nya! Kejadian di kamar kemarin, lu juga bisa liat semua kan?! Makhluk-makhluk yang tiba-tiba muncul di dalam kamar gue?!" ucap Grace sambil menatap geram Sonya.

"Gre..."

"Sebelumnya gue gak terlalu peduli, karena gue pikir kejadian kemarin itu cuman mimpi, tapi hari ini..."

"Oke Gre... Gue emang bisa liat mereka, tapi gue ngelakuin hal ini karena gak pingin lu ketakutan?!" ungkap Sonya sembari menatap Grace.

"Harusnya... Lu gak perlu merahasiakan hal ini, lu ga lihat kan apa yang gue alamin tadi!?" tanya Grace yang membuat Sonya menunduk, lalu perlahan ia berjalan mendekati Sonya.

"Tolong jelasin ke gue! Apa yang sebenarnya terjadi pada gue! Kenapa gue bisa jadi kaya gini Sonya!" ucap Grace yang terlihat frustasi menatap Sonya.

"Aku ga tau Grace... Aku juga gak nyangka mata batinmu bakal kebuka kayak gini" jawab Sonya pada Grace yang tampak terduduk memegang kepalanya.

Namun sesaat kemudian Sonya seolah menyadari sesuatu dan beralih menatap gadis itu.

"Kamu ingat Gre... sebelum para hantu itu muncul kamu megang buku tua di kamarmu" tanya Sonya sambil menatap Grace.

Grace dan Kitab Penakluk Arwah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang