Bab 9 : ancaman festival 2

10 2 2
                                    

Acara gladi kotor festival nampak terganggu, saat tiba-tiba terjadi ledakan di panggung yang berasal dari sound system serta lampu sorot di atas panggung.

"Woiii?! itu pada gapapa!?" teriak panik para kru yang bergegas menuju ke belakang panggung, Grace dan Teman-temannya pun ikut menuju ke arah panggung dan melihat Rico terjatuh diatas Daniel seakan ingin melindungi Pemuda itu.

"Kalian gapapa??" tanya Grace pada Rico dan Daniel, sembari beberapa tim medis yang sedang siaga mulai berdatangan.

"aku gapapa, berkat dia" ungkap Daniel berterimakasih pada Rico sembari mereka berdua berusaha bangkit berdiri. Tetapi terlihat saat itu Rico meringis kesakitan, dan mereka baru menyadari bahwa kakinya tergores pecahan kaca lampu sorot.

"Rico! lu gapapa!?" Grace terlihat panik lalu mendekat kearah Rico.

"Gw gapapa kok cuma kegores dikit" ucap Rico sambil tetap berusaha berdiri walaupun terlihat kesusahan.

"kamu jangan banyak gerak, tunggu tim medis ngobatin luka kamu dulu" ucap Sonya khawatir sambil menahan pundak Rico agar dia tidak banyak bergerak.

Dan tidak beberapa lama, akhirnya datang orang-orang medis yang langsung melakukan pertolongan pertama dengan membasuh dan memberi kasa pada luka Rico.

setelahnya, Della dan Linda segera datang sambil membawa sebotol air mineral dan memberikannya pada pemuda berambut rapi itu.

"kamu beneran gapapa Rico?" tanya Linda memastikan keadaannya.

"gapapa kok beneran, cuman ke gores aja" jelas Rico menenangkan gadis itu.

"gapapa kalo kamu mau cuti dulu" usul Linda sambil tersenyum menatap pemuda itu.

"yeee baru juga kerja, udah lu suruh cuti aje" potong Della sambil memukul pundak gadis berambut poni itu.

"maafin mereka ya, emang anak dua itu agak random" ungkap Grace yang daritadi berada di sebelah Rico sambil tersenyum, melihat paras cantik Grace yang tersenyum manis membuat muka Rico memerah.

"Grace sini bentar deh" panggil Sonya yang terlihat berdiri menatap keatas, kearah tempat lampu sorot dan sound system yang tiba-tiba terjatuh tadi.

"kenapa Nya?" Grace bergegas berdiri dan mendekati sahabatnya itu.

"aku merasa ada yang janggal, coba kamu tanyain Tiana apa dia merasakan ada sesuatu yang aneh juga ga?" Tanya Sonya pada Grace sambil bertopang dagu melihat bekas patahan lampu sorot yang terlihat seakan terpotong rapi.

"soal itu, gw lagi ga sama Tiana.... tadi pagi dia tiba-tiba pergi, katanya ada urusan" jawab Grace yang membuat ekspresi gadis itu berubah bingung.

"Ehhh!? rupanya hantu punya urusan pribadi juga ya?" Linda tiba-tiba ikut nimbrung yang sedikit mengagetkan Sonya dan Grace.

"Emangnya kayak elu nolep? kerjaan makan tidur doang?" Singgung Della yang mendapat tatapan kesal Linda.

**********

Sementara di bandara kota Abhipraya, terlihat seorang pria paruh baya yang mengenakan jaket coklat dan celana jeans sedang berdiri di depan bandara sambil melihat jam tangannya.

"Ahhh.... kamu masih terlihat muda, tidak berubah sama sekali ya, hahahaha" gumam pria paruh baya itu sembari tertawa.

"Kamu yang makin Tua, menyedihkan sekali, kenapa tidak ikut aku saja hahahaha" jawab seorang gadis yang berdiri namun kakinya terlihat melayang beberapa centi di atas lantai tepat di hadapan pria itu, yang ternyata sosok gadis itu adalah Tiana.

"Tidak sopan kamu sama Orang Tua ya, begini-begini aku masih sehat, dan bugar" Ucap Pria Tua itu sambil meregangkan badannya, sampai tiba-tiba...

"krak" terdengar suara tulang punggung pria itu yang membuat ekspresinya berubah meringis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grace dan Kitab Penakluk Arwah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang