Bab 2 : krisis Grace

63 26 64
                                    

"Keknya gue datang disaat yang tepat," gumam sebuah suara, disusul sebuah sinar putih yang mengalihkan perhatian para hantu tadi.

"Rrrrh,"
"Hihihihi,"

Suara makhluk-makhluk itu, dan kini mulai pergi meninggalkan dua gadis itu. Dan bergerak menuju sosok pemuda yang berdiri di depan Halaman Rumah itu.

"Gak bakal gue biarin! Kalian ganggu dia!" teriak pemuda itu sembari berdiri menatap para makhluk yang mendekat.

Namun saat itu, secara mengejutkan sebuah energi batin besar dengan cahaya putih meluap keluar dari tubuh pemuda itu, membuat makhluk-makhluk itu terdiam dan ketakutan sambil berjalan dan melayang meninggalkan pemuda yang ada disana.

"Heredis?" gumam Sonya pelan saat melihat dari balik jendela.

"apa yang terjadi...?" Grace yang sudah lemas, tampak sekilas melihat sebuah cahaya putih di luar, sebelum tiba-tiba kehilangan kesadaran dan akhirnya jatuh di hadapan Sonya.

"Grace! Grace!" teriak Sonya yang tampak menaruh buku itu dengan cepat ke lemari dan segera mengangkat tubuh Grace ke kasur.

*******

Keesokan harinya, di Lapangan sekolah saat pelajaran Olahraga. beberapa siswa sibuk bermain basket setelah sesi pembelajaran selesai.

"itu anak Pindahan emang jago atau anak-anak cowok di kelas kita yang pada cupu sih??" gumam Della saat melihat Rico dengan mudah melewati dua teman sekelasnya lalu melakukan lay-up.

"Udah biar gue yang jaga!" ucap seorang pemuda yang bergerak mengamati Rico yang belum menerima bola, dan saat salah satu rekannya mengoper dengan sigap Rico menerima dan langsung melakukan shoot dan masuk.

Wooah! Keren juga itu anak Pindahan!" Ucap Linda sambil tersenyum.

"Mulai deh nih si Buaya Betina, mulai mencari mangsa" Seru Della sambil meledek.

"semua cowok aja kamu deketin lin, sama yang anak kelas tiga kemaren aja belum ada kelanjutannya, ini dah mau ngincer yang lain lagi. haduh" Ungkap Sonya sambil menghela Nafas, kemudian mereka bertiga tertawa.

Namun di sisi lain Grace tampak terdiam, memikirkan apa yang terjadi padanya semalam.

"Grace? lu kenapa? dari tadi bengong mulu?" tanya Della yang menepuk pundak sahabatnya itu.

"Eh... gapapa kok Dell, cuman agak capek aja," Jawab Grace sambil tersenyum menatap sahabatnya itu.

"beneran? ga biasanya lu ngelamun gini Grace, udah jujur aja, Laki-laki mana yang telah menyakiti hatimu nona?" tanya Della sambil meledek

"Apaan sih lu, Del?" ungkap Grace sambil sedikit tersenyum, membalas ledekan temannya itu

"lu beneran gapapa? kalau ga enak badan biar kita anter ke UKS," saut Linda khawatir

"beneran gue gapapa kok Lin, makasih ya" balas Grace meyakinkan sahabatnya

"Grace, kalo ada apa-apa cerita aja, kita pasti dengerin kamu kok" ungkap Sonya, yang seketika membuat Grace bingung, karena Sonya bersikap seakan semalam tidak terjadi apa-apa, namun saat Grace hendak menanyakan kejadian semalam ke Sahabatnya itu, tiba-tiba terdengar suara seorang pemuda memanggilnya

"Grace, ada waktu ga? gue mau ngomongin sesuatu ke lo" ucap seorang pemuda tinggi dengan tubuh semi kekar dan rambut french crop rapi. melihat itu tampak ketiga teman Grace, langsung melirik bersamaan kearah Grace..

"engga! ini engga seperti yang kalian pikirkan" ungkap Grace kesal, yang dibalas tawa ketiganya.

"kiw-kiw" seru della

Grace dan Kitab Penakluk Arwah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang