Part 28 - Memories

8 3 0
                                    

Daniel terus berlari menerobos hujan yang sangat deras tanpa memiliki tujuan yang pasti, hatinya merasa sakit ketika melihat Fany.

Mengetahui bahwa Ia hanyalah bahan taruhan membuatnya benar benar kecewa.

Di tengah lariannya itu kepala Daniel sakit kembali yang membuat dia terjatuh lagi.

"Akhh...sial" Dia memegangi kepalanya yang terasa lebih sakit daripada sebelumnya

"JANGAN GANGGU KAK MIKA"

Seorang anak perempuan dengan seragam merah putih muncul dipikirannya, dia mengetahuinya bahwa itu Mika waktu berumur 8 tahun.

Dia juga melihat sekumpulan anak anak lainnya yang sedang mengejek dan mentertawakan Mika, disitu dirinya berusaha untuk membuat mereka berhenti karena Mika yang mulai menangis.

"Anak kecil gak usah sok, hahaha"

Daniel di dorong dan membuatnya terjatuh, penglihatan itu pun menghilang dan Daniel mulai melihat hutan kembali. Nafasnya terengah engah, lututnya lemas membuat dia tidak dapat berdiri.

"Mika..." Ucapnya pelan sambil menyandarkan dirinya di sebuah batang pohon

***

Mika, Irfan dan Fany sampai di rumah sakit bersama dengan Ryan dan teman temannya yang sudah tidak sadarkan diri.

Ryan dan teman temannya dinyatakan meninggal karena pendarahan yang terlalu parah di tubuh mereka.

Hati Mika terasa terpukul dengan hal ini, dia sudah putus asa dan tidak tahu apa lagi yang bisa di lakukan dirinya.

"AGGHHHH...." Mika memukul dinding rumah sakit dengan keras.

Irfan pun menahan Mika yang menyakiti dirinya terus "Stop Mika! stop!"

Mika pun menangis dalam pelukan Irfan "Gue gagal Fan, gue gagal jadi kakak yang baik buat kalian"

Irfan mengelus kepala Mika secara perlahan "Bagi gue lu orang yang hebat kok, kalau jadi lu mungkin gue udah nyerah dari awal Ka"

Mika tidak menjawab apa apa dan terus menangis dalam pelukan Irfan, tak lama Eric pun menghampiri mereka.

"Ayah, maaf, aku gagal bawa Daniel kesini" Eric pun tersenyum lalu memeluk kedua anaknya tersebut.

"Kalian udah lakuin yang terbaik, Ayah bangga sama kalian, maaf sudah bawa kalian ke bahaya seperti ini"

Eric pun melepaskan pelukannya "Ayah harus mengurus pemakaman Nirmala, kalian bisa bantu rapihkan barang barang di ruangannya?"

"Tapi...Daniel?"

"Daniel baik baik aja, dia pasti kembali" Eric lagi lagi tersenyum untuk menenangkan Mika "Sekarang kita urus Nirmala dulu ya"

Mika pun mengangguk dan setelah itu masuk ke ruangan tempat Nirmala di rawat, Mika menatap sebuah kasur yang seprainya berantakan, diatasnya sudah tidak ada pasien yang menempati ruangan itu, dirinya masih tidak bisa mempercayai bahwa Nirmala sudah meninggal.

"Biar aku bantu kak" Fany pun berjalan dan membantu Mika merapihkan pakaian pakaian Nirmala

***

"Hari ini Ayah bakal bawa kalian main ke taman"

"YAYYYY" Mika, Irfan, Nirmala dan Daniel berteriak dengan gembira

M.I.N.DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang