Acara tutup peti Nirmala menjadi sangat menghebohkan karena kedatangan Daniel yang tiba tiba
Mika dan Irfan pun membawa Daniel masuk ke dalam sebuah kamar di rumah duka tersebut, melihat itu Fany pun mengikuti mereka masuk kedalam
"Biar aku aja kak yang urus Daniel" MIka dan Irfan menatap Fany sejenak, mereka yang memahami situasinya membiarkan Fany yang merawat Daniel
"Yaudah kita tinggal ke depan ya" Ucap Mika lalu berjalan keluar dari kamar tersebut
Fany pun menghampiri Daniel yang sedang terbaring tidak sadarkan diri itu, tubuhnya kotor dipenuhi lumpur.
Dia menggenggam tangan Daniel lalu menangis "Maaf, ini semuanya gara gara gue, kalau aja lu gak pergi, semua ini gak bakal terjadi"
Secara perlahan Daniel membuka matanya dan menatap langit langit ruangan yang tidak dikenalnya sama sekali
"EL?" Fanny pun berusaha membantu Daniel yang ingin bangun itu
"Ngapain disini?" Daniel masih sama cueknya seperti terakhir kali mereka bertemu
"Gue-"
"Apa ada yang perlu dijelasin lagi? Gue kira semuanya udah jelas"
Fany hanya terdiam lalu secara perlahan air matanya mulai menetes ke pipinya, jujur rasanya Daniel tidak tega melihat Fany menangis.
"Sekarang mending lu- UHUK UHUK" Daniel terbatuk dan sebuah darah terdapat pada tangannya
"Sial" Ucapnya dalam hati
"El, lu gak papa?" Fany pun mendekat ke Daniel untuk mengecek kondisinya
"Gue gak papa" Daniel berusaha menyembunyikan darah yang ada di tangannya tetapi Fany lebih cepat melihatnya
Fany pun menarik tangan Daniel "El, lu muntah darah?" ucap Fany yang terkejut melihat darah di tangan Daniel
"Lu harus ke rumah sakit" Bersamaan dengan itu Eric membuka pintu dan masuk ke dalam
Bukannya menanyakan kondisi Daniel, Eric menghampirinya dan langsung menamparnya dengan keras, membuat Fany melotot kaget
"Membunuh bukan satu satunya cara, Daniel!"
Mika yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Daniel dan memeluknya "Daniel lagi gak baik baik aja, Ayah seharusnya lebih mengkhawatirkan kondisi Daniel"
UHUK UHUK
Daniel batuk lagi, tetapi kali ini darah yang keluar lebih banyak sehingga mengotori seprai kasur.
"Bawa dia ke mobil" Perintah Eric yang langsung dijalankan oleh Mika dan Irfan
Setelah masuk ke mobil Daniel pun dibawa pulang oleh supir Eric. Sedangkan Eric, Mika dan Irfan menyelesaikan urusan pemakaman Nirmala terlebih dahulu.
***
Kurang lebih sekitar 1 jam lebih mereka mengurusi pemakaman Nirmala sekarang mereka pun pulang untuk menemui Daniel.
Sesampainya di rumah, Eric langsung masuk ke dalam kamar Daniel, disana Daniel sedang terbaring tidak sadarkan diri
"Biar Ayah yang urus Daniel, kalian bisa mandi dulu" Eric pun menutup pintu dan duduk di samping putra bungsunya itu
Dia menatapi wajah Daniel, melihat hal yang sudah terjadi pada Daniel, Ia mengetahui apa penyebabnya. 'Bhayacitra' , merupakan efek samping dari kekuatan Daniel karena penggunaannya yang terlalu berlebihan
Tidak lama lagi kekuatannya akan berusaha menghancurkan pikirannya sendiri, masalah yang sama seperti 10 tahun lalu
Eric mengatupkan kedua tangannya ke wajahnya "Isabell, aku gagal jadi seorang Ayah yang baik" air mata mulai menetes di wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
M.I.N.D
Teen FictionHighest Ranking: #2 Pikiran (02-04-2023) Mika, Irfan, Nirmala dan Daniel, 4 bersaudara dari keluarga Altezza. Masing masing dari mereka mempunya kekuatannya masing masing Mika (Mind Controller) Irfan (Mind Reader) Nirmala(Mind Tranquilizer...