08 | Something Happened To My Heart

65 11 28
                                    

Perasaan, terdiri dari satu kata yang bisa di artikan banyak hal. Karena perasaan itu dasarnya dari hati, dan tidak ada yang bisa menebak, memaksa, bahkan pemilik hati itu sendiri pun terkadang tak bisa mengendalikan hatinya.

Seperti Jungkook saat ini, duduk di balkon kamarnya menikmati angin malam. Pikirannya sedang jauh berkelana memikirkan masa depannya nanti akan seperti apa, walaupun nyatanya bagi semua orang jika mereka menjadi seorang Kim Jungkook, mungkin mereka tidak akan mengkhawatirkan apapun, terlebih tentang masa depan.

Tetapi ini bukan tentang suatu kekayaan yang bisa menjamin hidupmu indah selamanya. Ternyata dengan harta berlimpah pun Jungkook masih membutuhkan obat untuk bisa tertidur. Karena hutang? Ayolah, Jungkook selalu membeli semuanya yang ia mau tanpa melihat nominalnya, bahkan untuk memiliki seorang gadis bernama Yuhn Anna.

Teringat dengan Anna, Jungkook melirik arlojinya. Sepertinya Jungkook sedang menunggu seseorang. "Sebentar lagi dia datang,"

Ceklek..

Gadis yang Jungkook tunggu-tunggu telah datang, Anna membawakan salad buah untuk Jungkook. "Sir makanlah..," Anna menaruh salad buah itu di nakas meja dekat ranjang Jungkook.

"Aku tidak sudah buah-buahan baby girl, kecuali susu pisang." Ucap Jungkook menoleh kebelakang menunggu Anna melangkah mendekat ke arahnya.

"Sir harus makan buah-buahan, supaya tumbuh sehat." Anna pun berdiri di dekat Jungkook, sementara Jungkook langsung meraih pinggang Anna untuk duduk di pangkuannya.

Anna tidak menolak sama sekali, seperti sudah terbiasa dengan perlakuan Jungkook. "Jika mau aku tumbuh sehat, itu bukan dengan buah-buahan tapi harus hidup bersamamu." Jungkook mencubit pipi Anna gemas.

"Sir, berhentilah menggodaku." Anna tertawa renyah saat Jungkook menggelitik pinggangnya.

Sembari terus menggelitik Jungkook sesekali menghirup aroma wangi strawberry dari rambut Anna. Sungguh benar-benar candu gadisnya ini. "Tapi kau suka kan?" tanya Jungkook menghentikan aktivitasnya.

"Sudahlah Sir, aku kesini ingin membicarakan sesuatu pada Sir." Anna yang mulai ingin berbicara serius pada Jungkook.

Jungkook pun memberi atensi penuh pada Anna sembari mengelus pahanya. "Apa itu baby girl?"

"Aku boleh kan menjadi sekertaris Taehyung oppa? Sir, mengeluarkanku dari semua pekerjaanku. Aku kesulitan mencari pekerjaan, jadi aku pikir aku bisa mencoba menjadi sekertaris Taehyung oppa mulai besok. Bagaimana?" ucap Anna dengan hati-hati, ia takut Jungkook akan marah seperti saat di kantor tadi pagi.

Sejenak Jungkook terdiam, pelukannya pada pinggang Anna pun melonggar. Ada suatu hal yang ia pikirkan setelah mendengar permintaan Anna padanya. Tidak seperti para wanita sebelumnya yang ia jadikan sebagai 'budak' Jungkook selalu mengekang agar patuh padanya dan tidak melakukan apapun yang membuat Jungkook marah.

Namun kali ini perasaannya seolah berkata lain. Ia bingung harus bagaimana, amarah dan rasa takut bercampur begitu saja. "Baby girl, kau tahu kan jika kau menerima penawaran dari Taehyung, kau akan menerima juga konsekuensinya?" tanya Jungkook.

Anna mengangguk antusias, seolah itu bukan hal yang harus di khawatirkan. "Iya Sir pasti aku akan menerima konsekuensinya," Anna tersenyum lebar pada Jungkook.

Pada saat itu juga Jungkook menurunkan Anna dari pangkuannya. Sedikit Anna terkejut akan perlakuan Jungkook. "Kau boleh pergi, besok kau harus bangun pagi untuk menjadi sekertaris Taehyung."

Setelah mendengar tutupan pintu dari Anna yang sudah keluar dari kamarnya, Jungkook mulai menghubungi seseorang. "Sesuai perjanjian, jangan ganggu gadisku. Untuk sementara dia akan jauh dariku, tapi jika kau ingkar janji, akan ku patahkan kakimu." Segera Jungkook menutup telponnya, menghela nafas kasar.

FALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang