07 | Physical Touch

82 13 54
                                    

Kumaha daramang reader-nim?

chapter ini akan sedikit lebih panjang yaa reader-nim
Selamat membaca 🥰💜

.

.

Pagi menyambut, dimana Anna masih nyaman dengan kain berbulu halus yang hangat menyemuti tubuhnya, dari ujung kaki sampai leher gadis itu. Jungkook pun masih nyaman memperhatikan wajah polos Anna yang semakin cantik ketika Anna tertidur lelap.

Jungkook tidak tidur dengan Anna ataupun melakukan hal yang tidak-tidak. Hanya saja, pagi ini Jungkook ingin melihat Anna dan tidak membangunkannya. Pria berumur 28 tahun itu telah rapi dengan setelan jas nya untuk pergi ke kantor.

Masih nyaman berdiri dekat ranjang Anna memperhatikan wajah gadisnya, kini Anna telah tinggal di rumah besar milik Kim Jungkook. Setelah mendapatkan kepercayaan kembali dari Anna, Jungkook segera membawa Anna tinggal bersamanya.

Tok..

Tok..

"Masuklah," ucap Jungkook.

Seorang pria dengan setelan serba hitam datang membungkuk memberi hormat pada Jungkook. "Apa yang harus saya lakukan tuan" ucapnya bersuara pelan, berhati-hati agar Anna tidak bangun.

Sebenarnya Jungkook bisa saja berbicara lewat telepon dengan pria tersebut. Namun, Jungkook akan menugaskan hal yang begitu penting jadi ia harus melihat secara langsung seseorang tersebut. Bagaimana kesiapannya, fisiknya, caranya menatap mata Jungkook saat merespons berbagai pertanyaan Jungkook. Karena itu akan memberi nilai tambahan bagi Jungkook ketika menilai seseorang untuk bekerja sama dengannya.

"Cari tahu tentang seseorang bernama Park Yerim, jangan sampai ada yang terlewat." Jelas Jungkook menatap datar.

"Baik tuan, kalau begitu saya permisi" pria itu pun pergi setelah mendapatkan tugas dari Jungkook.

"Tunggu," Jungkook memperhatikan pria tersebut dari atas kepala hingga ujung kaki, sehingga pria itu berbalik menghadap Jungkook.

"Iya tuan? Ada yang perlu saya kerjakan lagi?"

Sejenak Jungkook terdiam menatap datar. "Usahakan jangan selalu berpakaian serba hitam seperti itu, kau akan terlihat terlalu misterius ketika mengintai di keramaian. Dan ya, bisakah kau copot tindikan di telingamu itu?"

Tidak Ada penolakan dari pria suruhan Jungkook tersebut. Ia langsung menganggukkan kepala patuh, karena ia pun tahu bahwa seorang Kim Jungkook adalah boss yang terbilang berbeda. Dimana Jungkook mempunyai kriteria pekerjanya sendiri dan tidak pernah mengecewakan akan hasil yang Jungkook dapat setelah mengubah tahap strategi pengintaian lalu ke penyerangan. Bukankah setiap pemimpin mempunyai detailnya masing-masing?

"Baik tuan saya akan mengubahnya sesuai permintaan tuan."

"Bagus, karena aku tidak pernah mengizinkan seseorang untuk bebas menjadi dirinya sendiri saat bekerja denganku." Jungkook dengan ketegasannya.

"Kali ini sasarannya adalah seorang gadis yang baru sekali kulihat di Paris. Keliatannya dia seseorang yang sangat menyukai pria rapi berjas dengan kantong yang tebal, ck. Dengan penampilan urakan seperti itu dia tidak akan terpikat denganmu. Tugasmu tidak hanya menyelidikinya tetapi juga mendekatinya. Jadi aku ingin semuanya berjalan dengan sempurna. Mengerti?" jelas Jungkook menatap lekat pria itu yang sedang bingung.

"Ta-tapi tuan bukankah itu suatu penipuan?" tanya pria tersebut khawatir.

Lalu Jungkook berjalan beberapa langkah untuk mendekati pria itu. Terlihat pria itu takut dengan langkah lambat Jungkook, dimana Jungkook sembari memasukan kedua lengannya pada saku celana.

FALLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang