1

742 35 0
                                    

Arunika saat ini sedang membaca novel yang berjudul Beauty Villains di kamar nya, novel tersebut menceritakan tentang seorang putri dari Duke Oscar Of Lichester yang dihukum mati oleh tunangannya sendiri akibat meracuni wanita yang di sukai oleh tunangannya a.k.a pangeran Louis De White Atmuz.

"Gila, kasian banget si Daisha ini. Tapi salah dia juga ga si?, seandainya dia ga ngeracunin si Alice. Dia ga bakal dihukum mati kan ya? tapi gue juga bisa ngerasain si gimana sakitnya si Daisha, apalagi tunangannya lebih milih si Alice kan ya? ah gue jadi pusing ." Celetuk Arunika. Setelah membaca novel tersebut.

Arunika pun langsung menutup novel tersebut, lalu mulai memejamkan mata cantiknya dan mulai menjelajahi dunia mimpi.

°°°°°°°°

"Nona, apakah anda tidak ingin bangun?, ayo bangun nona." ucap seorang wanita di iringi oleh isakan

Arunika yang terusik pun mulai mengerjapkan mata, dan mulai menyesuaikan cahaya yang masuk perlahan. Ia merasakan rasa sakit disekujur badannya dan tenggorokan nya terasa sakit.

Pelayan yang melihat nona nya sudah siuman pun memekik senang. "Syukurlah, nona sudah sadar". Arunika pun melihat kearah sumber suara tersebut.

"Sshh.....". Desis Arunika

Pelayan yang mendengar desisan Arunika pun cepat-cepat memberikan air. Yang langsung diterima oleh Arunika dan diminum hingga tandas.

Arunika pun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar yang ia tempati, terdapat pilar pilar ber cat emas yang ia duga adalah emas sungguhan dan ornamen ornamen kuno yang sangat indah serta kamar yang sangat luas, lebih luas dari kamar yang ada di rumah nya.

"Dimana aku?, dan siapa kau?". Tanya Arunika terhadap wanita di sampingnya itu.

Belum sempat wanita itu menjawab pertanyaan Arunika, Arunika merasakan pusing yang teramat sakit dan muncullah beberapa ingatan yang terasa asing bagi Arunika.

"Astagaa, nona apakah anda tidak apa-apa?. Saya akan memanggilkan tabib!". Panik wanita tersebut.

•••••

"Nona muda mengalami hilang ingatan, semoga ingatannya cepat pulih dalam beberapa waktu kedepan. Saya akan meresepkan obat yang nanti harus kau ambil, saya permisi". jelas tabib tersebut.

Arunika yang sedang melamun pun langsung mengerjabkan matanya, ia melihat pantulan diri nya di kaca tersebut, ralat. pantulan seorang gadis berumur 9 tahun yang tubuhnya sedang ia tempati entah sampai kapan.

Wajah yang sangat cantik dengan bulu mata lentik, hidung yang kecil namun mancung serta mata yang berwarna abu-abu.

Saat tengah sibuk melihat pantulan dirinya yang sekarang di cermin suara wanita yang tadi menjaganya pun terdengar. "Nona syukurlah anda sekarang sudah siuman".

"Nona?, maksudmu aku?". Wanita itupun mengangguk. "Apakah anda tidak ingat sama sekali nona?".

Sedangkan Arunika hanya menggelengkan kepalanya, wajar jika dia tidak tahu sebab dirinya saja tidak tahu dia ada dimana. "Baiklah jika begitu, saya adalah Lucy nona pelayan pribadi anda".

"Baiklah Lucy, bisakah kamu ceritakan semua tentangku?" tanya Arunika.

"Tentu nona!, saya dengan senang hati akan menceritakan semuanya. Nama nona adalah Daisha Aery Of Lichester dan anda adalah anak tunggal dari Duke Oscar Of Lichester dan Duchess Roselyn Of Lichester". jelas Lucy.

"Lalu bagaimana bisa aku tertidur sangat lama?"

"Anda tenggelam saat bermain di danau"

"Oke baiklah, lalu dimana orangtua ku Lucy?"

Belum sempat Lucy menjawab tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar.

BRAKKK

"SYUKURLAH KAMU SUDAH SADAR SAYANG"

Seorang wanita dan pria yang tampak masih muda di usia tua nya masuk ke dalam kamarnya dan menatap dengan raut cemas dan bahagia. Sedangkan Arunika mengerutkan keningnya. Bingung, "Maaf kalian siapa?"

"Kamu tidak mengenali orang tua mu sendiri sayang?"

Wanita itupun langsung menangis di dekapan pria yang ada disampingnya. "Lucy, apa yang terjadi dengan Daisha? apakah dia hilang ingatan?" tanya pria tersebut yang ternyata adalah ayah dari Daisha. Raga yang di tempati oleh Arunika saat ini.

"Ya, yang mulia nona muda saat ini mengalami hilang ingatan"

"Eum, maaf menyela apakah kalian adalah orangtua ku?" tanya Arunika.

"Benar sayang, kami adalah orangtua mu, maafkan kami atas kelalaian kami yang tidak bisa menjagamu dengan baik ya sayang" ucap ayah Daisha.

Sedangkan Arunika hanya menganggukkan kepalanya. Jujur saja dia sangat kebingungan dengan semua nya ini, dan bagaimana bisa dia berpindah raga ke dunia seorang gadis yang ada di novel yang ia baca?.

"Sebaiknya kamu perbanyak istirahat ya, ayah dan ibu akan memberikan waktu untuk beristirahat dan untukmu Lucy tolong bawakan sarapan untuk Daisha. Ia harus dapat asupan."

"Baik yang mulia."

Arunika yang larut dalam pikirannya sendiri pun langsung tersadar dan menganggukkan kepalanya. Sebab ia sendiri merasakan sakit disekujur badannya dan lemas.

Setelah selesai sarapan. Arunika pun memutuskan untuk tidur setelah beberapa menit memejamkan mata Arunika sudah jatuh ke dalam alam mimpi.

Arunika melihat seorang gadis berambut keemasan tengah duduk di tepi sungai sembari mencelupkan kaki nya. "Haiii kak Arunika" sapa nya. "Kau mengenal ku?" heran Arunika.

"Ya!, tentu saja aku mengenalmu kak. Karna kamu adalah aku yang sekarang di dunia ini, dan kita adalah satu"

"Kita?, tapi bagaimana bisa?" tanya Arunika. Sebab dia tidak tahu tiba-tiba ia di bawa ke dunia ini untuk apa, dan apa tadi? "kita adalah satu?"

"Jadi sebenarnya aku dan kau itu sama tapi berbeda dunia, begitu?. Dan untuk apa aku di dunia mu ini Daisha?"

"Benar kak, Tuhan membawa mu kesini untuk menggantikan ku. Kau tahu kan bahwa akhir dari cerita ku bagaimana?. Nah, tugasmu di sini merubah takdirku ralat maksudku takdir kita"

"Tapi bagaimana bisa?, aku tidak bisa Daisha tolong beritahu aku bagaimana caranya" mohon Arunika.

"Kamu pasti bisa kak, kau pasti bisa merubah takdir kita berdua dan untuk bagaimana caranya aku tidak bisa memberitahu. Karna waktuku tidaklah lama, semangat ya kak aku disini pasti akan mendoakan mu hehehehe, selamat tinggal kak"

Beauty villainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang