2

420 33 0
                                    

Sudah terhitung 1 bulan sejak kejadian mimpi bertemu dengan pemilik tubuh asli yang sejak ia tempati, kini Arunika sudah mulai menerima bahwa sekarang ia adalah Daisha di dunia ini. Dan sekarang Arunika sedang berada di taman bunga sembari menikmati teh dan cemilan. Dan ditemani oleh Lucy yang selalu ada di sampingnya.

"Lucy, apakah kita tidak boleh keluar dari kediaman untuk sekedar mencari angin saja? aku sangat bosan Lucy". Keluh Arunika sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Lucy yang melihat itu pun terkekeh kecil melihat tingkah menggemaskan sang nona nya. "Untuk saat ini tidak boleh nona. Tuan duke dan nyonya duchess melarang anda untuk keluar dari kediaman, sebab takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan nona". Jelas Lucy di sertai senyuman.

"Bagaimana jika kita ke perpustakaan nona?". Daisha yang sedang menekuk wajahnya pun seketika langsung menghadap ke arah Lucy dengan penuh minat. "WAHH ITUU IDE YANG SANGAT BAGUS LUCY!". Pekik Daisha yang merasa senang dan spontan memeluk Lucy.

Dan di sini lah mereka, di perpustakaan kediaman Lichester. Daisha tidak sengaja menemukan buku yang berwarna biru dan berjudul "Family Of Lichester". Daisha yang penasaran pun langsung mengambil buku tersebut dan mengambil tempat duduk.

"Jadiii, semua keturunan Lichester ada kekuatan sihir?". Gumam Daisha.

"Tapi mengapa aku tidak punya? apakah karna aku bukan jiwa Daisha yang asli?"

"Apakah aku harus menanyakan kepada Duke?. Ya, aku harus menanyakannya". Angguknya setelah memikirkan semuanya.

----

Sedangkan disisi lain seorang anak berusia 12 tahun sedang duduk di kamarnya. "Hormat saya kepada Tuan muda, semoga dewi cahaya selalu memberkati anda ". Salam pria yang sepertinya adalah prajurit pribadi anak tersebut.

Anak yang di sebut Tuan muda pun hanya menganggukkan kepalanya saja. "Bagaimana Phillip apakah kau sudah menemukan siapa yang menyelamatkanku?".

"Tentu saja tuan muda, gadis muda itu berasal dari kaum bangsawan yang tingkatnya tinggi". Jawab Phillip.

"Apakah kau tau siapa nama gadis tersebut Phillip?"

"Ya, tentu saja tuan muda nama gadis muda tersebut adalah......"

Daisha saat ini sedang berada di ruang makan bersama ayah dan ibu nya. Mereka makan dengan tenang, hanya dentingan sendok yang terdengar bersahut sahutan.

"Ayah, bolehkah aku bertanya?". Tanya Daisha setelah menyelesaikan makannya.

"Tentu saja Daisha".

"Apakah aku tidak mempunyai sihir?"

Duke dan Duchess pun saling melempar pandangannya. "Apa yang kau katakan isha?, tentu saja kau punya sihir sayang". Jelas Oscar.

"Benarkah?, lalu mengapa aku tidak merasakan apa-apa?"

"Daisha sayang, melakukan sihir itu butuh bimbingan dengan para penyihir agung atau kau harus memasuki akademi". Jelas Roselyn.

"Begitu ya?, jadii kapan ayah akan memasukanku ke akademi agar aku bisa sihir?". Tanya Daisha dengan muka yang tampak berbinar.

Duke berfikir sejenak, memang sudah saatnya ia mendaftarkan Daisha ke akademi. Malah sudah terlambat sekali.

"Mungkin setelah musim gugur ini ayah akan mendaftarkan mu ke akademi".

Beauty villainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang