Malam, sorot pertama, hati menari.
Di acara Prom Night untuk kelulusan kakak kelas, sorot mata gadis berambut sebahu dengan poni depan tipis mengelilingi seluruh aula besar dan ramai. Namanya Moony Narendrana. Ia sedang mencari-cari satu temannya.
Tiba di mana Ia mengunci pandangannya pada seorang laki-laki berkemeja hitam, tubuh tinggi sedang asik bercengkerama bersama teman-temannya sambil membawa setangkai bunga mawar putih yang digenggam pada tangan kirinya. Laki-laki yang sangat asing.
"Moon, lo ngeliatin siapa?" Ucap temannya yang bernama Lusi. Ia menepuk pundak Moony untuk menyadarkan temannya itu bahwa Lusiana Purina sudah datang menghampiri. Mereka adalah sahabat sejak SMP hingga sekarang. Lusi selalu bersama Moony, bertahan lama.
"Gua tahu, pasti ngeliatin si Gevin kan? Semua cewek juga gitu, kecuali gua." Sambung Lusi. Belum sempat Moony menjawab, temannya berambut bondol sudah peka duluan.
"Gevin?" Moony menaikan satu alisnya seraya bicara dengan nada sedikit ketus. Namun beberapa saat matanya kembali menoleh ke arah laki-laki itu yang ternyata telah hilang tidak lagi di sana. Ia sedikit mendengus dan kembali pada temannya.
"Gue gak kenal"
"Yaelah moon, Itu loh! Murid baru. Masa kaga tahu?" Ujar Lusi, Ia memutar bola matanya dengan bosan.
Moony hanya menggeleng serius. Ia bahkan tidak bisa mengenali semua siswa seangkatan nya, apalagi sekarang, mana bisa Ia mengetahui bahwa ada siswa baru yang masuk ke SMA ini.
"Kemeja hitam tinggi sekitar 189 dengan suaranya yang keras? Bawa setangkai bunga mawar putih? Mata sipit saat ketawa? Namanya Gevin?"
"Iyaa iyaa Moony, gak perlu sedetail itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
GEVIN
أدب المراهقينBagaimana jika lo mencintai cowok pecicilan, sekalipun tahu bahwa dia juga red flag? "Gue cinta sama lo Gev!! Setidaknya kasi kepastian buat gue." Ucap Moony sendu, ia mengharapkan tatapan permohonannya dibalas dengan sesuai. Namun sesaat Gevin han...