chapter 12

994 49 3
                                    

Kaela memangku zeta dengan posisi wajah zeta berada di pundaknya,ia sesekali menepuk punggung zeta untuk membuat nya nyaman

Cerita paling memikat atau penuh petualangan cerita sederhana itu mereka jadikan kenangan spesial,Kenangan tentang malam ketika mereka merasa terjaga dan terhibur

====Bersambung====

Kaela : "sekarang mau tdr?"tanya kaela sambil menatap zeta yg mendusel di lehernya

Zeta : "hhmm aku cuma mau di pangku.."

Kaela : "nyaman ya sayng"mereka saling berpelukan dan sesekali kaela mencium kening zeta yang membuat zeta memerah tipis karenanya

dalam kehangatan lembut mobil Kaela. Dengung mesin yang tenang, putaran lembut lagu mengiringi mereka, dan bisikan pelan dari pemanas mobil menciptakan gelembung intim di sekitar mereka.

Kaela memeluk Zeta, tawa mereka memudar menjadi keheningan yang nyaman.

"Zeta," Kaela memulai, suaranya memotong kebisingan sekitar mobil. Nafasnya mengaduk rambut Zeta, menggelitik lehernya sedikit. Kehangatan tubuh mungil Zeta memabukkan Kaela, mengisi ruang kecil di antara lengannya.

"Ya?" Zeta bergumam sebagai tanggapan, menyandarkan kepalanya di dada Kaela.

Kaela tersenyum, hatinya membocorkan rasa sayang pada gadis yang dipeluknya. "Nothing, I just want to hear your voice.."

Zeta : "hmm, Ela makasih buat hari ini,aku g bakal nyangka bisa bareng kamu,You are the best person in my world"

Mata mereka saling bertatap melukis ikatan kuat di antaranya..

("Sopirnya gimana?",cuma nyimak n diem ae😁)

Sesampainya di apart mereka membersihkan diri dan mengganti pakaian nya,menjadi piyama tidur

Saat sinar bulan menembus tirai renda, memancarkan cahaya belang-belang ke seluruh ruangan, Zeta melirik Kaela, matanya memantulkan campuran cinta dan kekaguman yang tidak tertangkap.

Jm yang sudah menunjukkan pukul 23.11, sekeliling apart yang terdengar sunyi,dan dunia yang tertidur,tapi hati mereka terjaga

Zeta: "Ela..kamu inget janjiku?"

Kaela menatapnya dengan seringai, jari-jarinya tanpa sadar menelusuri halaman-halaman buku tua yang dipegangnya, pandangannya tertuju pada Zeta, mendengarkan setiap kata-katanya.

Kaela: "Aku ingat"

Zeta terkekeh, suaranya mirip melodi lembut-hampir tidak keras, namun membawa kehangatan ribuan sinar matahari. Dia bergeser mendekat, menyisakan hanya beberapa inci di antara mereka dan mencerminkan senyum tulus di wajah Kaela.

Zeta: "Yah, sayang, kata-kataku benar seperti bulan yang menerangi ruangan ini sekarang. Mereka sama nyatanya dengan alam semesta yang kita lihat sendiri.

Kaela mendekat ke arah zeta, menutup bukunya dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.

Kaela: "hmm?"

Zeta menatap matanya, menempatkan ciuman lembut di dahinya, suaranya hampir tidak lebih dari bisikan.

Zeta: "karna waktu itu aku janji,harusnya di tepatin kan?"

Kaela menatap Zeta,ia memasang wajah datar karna zeta yang sering pelupa mengingat janjinnya sendiri

Kaela: "harusnya ya"

Zeta : "rasanya ada yang mengganjal aja,kamu udah bantu aku dengan misiku"

Kaela : "dari awal kita janji kn,bakal lewatin bareng²?"

•||Agent & Blacksmith||•[Taela] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang