Hari yang melelah-kan

3.2K 91 11
                                    

Notes! :

Harus pinter memilih bahan bacaan, jika nggk sesuai dengan selera kalian bisa segera di stop. Bimbang nanti bakalan buang masa... Selera kita itu berbeda-beda... Yang suka, ayo! di lanjut bacaan nya 🥰🥰🥰🥰



Happy Reading Guys!



.

.

.

.

.



Perjalanan menuju ke restoran yang di tempah mengambil masa kurang lebih 45 menit. Sepanjang perjalanan xave hanya memandang ke luar jendela mobil melihat tingkah manusia yang berlalu Lalang, berjualan dan berdagang.

" Daddy nanti pulang nya kita lalui jalan yang sama atau nggk? " Tanya xave kepada Brixton.

" Jalan yang berbeda "

Jawab Brixton singkat sementara jari nya aktif menggeser layar ipad yang berada di tangan nya itu. Xavier pula hanya melihat adek nya dari kaca spion mobil.

" Emang nya kenapa baby ? " Soal Xavier penasaran.

" Jika sewaktu pulang nanti ada yang berjualan seperti ini, bisa nggak kita berhenti beliin jualan mereka? Sekalian membantu mereka yang lagi kesusahan "

Balas xave sambil jari telunjuk nya di ketuk-ketuk ke arah jendela mobil dan mata bulat nya terus memandang keluar jendela mobil itu.

" Apa ada yang baby pengen beli hmmm? "

Tanya Brixton melihat ke arah xave sambil tangan nya mengusap lembut surai putih abu-abu milik xave.

" Adek mau beli semua nya daddy. Langsung belian nya terus di kontribusi ke panti asuhan milik daddy dan yang lain-lain. "

Terang xave dengan penuh semangat. Wajah nya menoleh kebelakang dan tersenyum lebar menghadap Brixton sehingga menampak kan lekuk lesung pipi yang tercetak dalam di pipi mulus si bungsu.

" Baiklah... " Brixton mengiya kan permintaan anak nya.

Cup!

Satu kucupan singkat Brixton layangkan ke bibir peach bungsunya.

" Tapi nanti biar abang yang temanin buat beliin apa yang baby mau " tutur xavier singkat.

Xave menggeser diri nya ke hadapan dan menjengah kan kepala nya untuk melihat wajah xavier.

" Makasih abang !!! " sahut xave kegirangan.

Cup!

Satu kucupan singkat di layangkan dipipi kiri xavier. Xavier kaget mendapat serangan mendadak dari adek nya yang super tampan, manis dan gemesin itu. Dia tersenyum tipis namun dalam hati nya ssudah berbunga-bunga keriangan.

Pak tony juga tersenyum melihat keharmonian keluarga majikan nya itu. Majikan nya serta putra sulung nya yang cuek itu bisa semesra dan se-espresiasi itu jika berada berdekatan dengan si bungsu.

Mobil yang di pandu pak tony kemudian nya bergerak perlahan dan berhenti seketika di lampu merah.

Tok !!! Tok !!! Tok !!!

Terdengar suara ketukan dari luar jendala mobil tempat xave duduki. Si bungsu membuka jendela mobil nya setengah. Dia melihat 2 orang anak jalanan yang lagi berdagang.

" Bang mau beliin tisu nya, cuma 1 dolar. " Tanya salah seorang dari anak tersebut.

Xave menghulurkan tangan kanan nya kepada Brixton

My Lovely Youngest Son!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang