Kecapekan××🥱

1.8K 57 6
                                    

Wanna more guys! Let's continue....

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Setelah makan siang, mengedot dan bobok, si bungsu keluar dari ruang kerja abang nya dan kembali ke ruang kerjanya semula.

Di ruangan bagian pengurusan....

"Heiii... kamu keluyuran kemana aja hah! Tugas kamu udah disiapin apa belum? Setelah istirahat saya udah nggak melihat kamu di tempat kerjamu. Belum seharian bekerja kamu udah berani bolos hah! "

Tegas Ryana menaikkan nada satu oktaf suara nya.

"Maaf miss ryana, kerjaan nya belum lagi selesai... tadi tuan Xavier memanggil saya ke ruangan kerja nya" balas si bungsu kaget.

"Kenapa kamu nggk bilang sama saya hah!?" Ucap ryana marah.

Iya, tadi setelah mendapat panggilan dari Xavier, Nicolas langsung menuju ke ruangan pengurusan lalu membawa Xave keluar dari ruangan tersebut tanpa memberitahu kepada ryana. Jadi ryana tidak tahu akan hal itu.

"Maaf Miss ryana, tadi tuan Nicolas yang membawa saya pergi secara tiba-tiba. Saya juga nggak tau akan di bawa ke sana" jelas si bungsu.

"Lalu ada urusan apa kamu di panggil ke sana?!" Sela Ryana tidak sabaran.

"Nggak ada hal yang penting, tuan Xavier hanya memberikan saya sedikit konsultasi. Selain itu keluarga saya di kampung tadi menelfon menanyakan keadaan saya disini" jawab Xave berbohong.

"Hmmm begitu, dasar menyusahkan!!!"

Geram Ryana. Apaan sih anak yang sudah segede ini masih dikhawatirkan. Pikirnya.

"Cepetan siapkan tugas kamu! Lakukan dengan bener, jangan karena tuan Nicolas baik sama kamu, kamu udah merasa besar di sini!" sinis Ryana dingin.

"Baik miss Ryana, sekali lagi saya minta maaf jika saya merepot kan."

Ucap Xave sambil menunduk.

"Saya mau tugas yang sudah saya berikan tadi selesai, bukannya maaf dari kamu. Maaf kamu itu gak ada guna nya di sini.!!" balas Ryana angkuh.

Ryana kemudian meninggalkan meja Xave dengan perasaan yang bercampur antara marah dan kesal.

Tindakan atasannya yang membawa bawahannya keluar tanpa memberitahukan hal itu kepadanya terlebih dahulu, benar- benar membuat posisinya terpojok.

"Baru aja mulai bekerja udah bikin ribut"

Ujar Carey perlahan sambil menyenggol lengan Lilly yang sedang duduk di sebelahnya.

"Dasar si culun, tau nya cuma bikin repot. Untung aja dia nggak dimasukkan ke dalam kelompok kita. Kalo nggak, bisa sial hidup kita"

Balas Lily mencibir perlakuan si bungsu.

Lucas yang tampak khawatir menyapa si bungsu "Heii. lo gak papa kan?" Tanya lucas khawatir.

"Tenang aja. Aku okey kok."

Balas si bungsu sambil tersenyum tipis.

"Syukurlah... Katakan kalau ada hal yang bisa gue bantu?" Ujar lucas dengan tatapan simpati.

My Lovely Youngest Son!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang