INI PART 3
Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻
----------------------------------------------------------
Baik Daffa maupun Dzikri sepakat untuk tidak mengungkit masalah malam itu hingga saat ini usia hubungan mereka memasuki bulan kelima.Sudah lima bulan dan Daffa benar-benar tidak sanggup menahannya lebih lama. Dia ingin Dzikri selalu ada di sampingnya, setiap hari, setiap waktu, 24/7 Dzikri harus selalu berada didekatnya.
Sebucin itu memang Daffa ke Dzikri.
Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk tinggal berdua. Selain karena mereka selalu ingin bersama, Daffa juga ingin mereka punya privacy yang gak ada satu orang pun bisa mengganggu.
Dan sekarang adalah waktunya mereka pindahan.
"Ini taruh dimana Daf?" Dzikri mengangkat lemari plastik kecil milik Daffa yang biasanya dia gunakan untuk menyimpan stok yupi-nya.
Oiya gais, fyi aja nih, Daffa itu suka banget sama permen yupi, sampai-sampai dia punya satu lemari kecil yang isinya yupi semua.
"Itu tuh taro di pojok kasur aja biar gue gampang ngambilnya"
Dzikri mendengus, "Nanti lu gak berhenti-berhenti makan yupinya Daffa"
"Lah ya itu tujuan gue" Ujar Daffa sembari menaik-turunkan alisnya.
"Ish" Dzikri terlihat kesal, namun tetap menaruh lemari kecil tersebut di tempat yang sudah disebutkan Daffa tadi.
"Kalau yang ini mau di taro mana?" Kali ini Daffa yang bertanya, dia mengangkat cermin ukuran tanggung milik Dzikri.
"Itu tuh taro di atas meja aja" titah Dzikri yang langsung di turuti Daffa.
"Hmm ok"
Sekitar lima belas menit kemudian, segala tetek bengek tentang tata menata akhirnya kelar. Kamar kos mereka siap ditempati.
Kamar dengan ukuran yang lumayan luas itu diisi oleh dua buah kasur, satu almari besar untuk pakaian, satu almari kecil untuk wadah yupi Daffa, meja rias Dzikri, televisi, AC, dan beberapa perabotan lainnya.
"Ah akhirnya kelar juga" Daffa merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia menghela napas lega setelah melihat kamarnya dan Dzikri sudah rapih. Barang-barang mereka juga sudah tertata dengan baik.
"Sini sayang!" Daffa menepuk tempat kosong di sebelahnya, meminta Dzikri untuk menempatinya.
Dzikri pun menurut, ia langsung merebahkan dirinya di samping Daffa dengan berbantalkan lengan Daffa.
"Capek" keluhnya sembari mengelap keringat di keningnya.
"Capek hmm?" Daffa bertanya dan sedetik kemudian tangannya sudah menggantikan tangan Dzikri mengelap keringat di kening pemuda yang saat ini mengenakan kaos hitam dan celana di atas lutut itu.
"He.em" Dzikri mengangguk saja, ia memejamkan matanya karena kelelahan.
Ditambah kali ini Daffa tidak hanya mengusap keningnya namun juga memijitnya pelan, Dzikri jadi keenakan, rasanya pengen tidur.
Beruntung pacarnya itu peka "Tidur aja sebentar, nanti gue bangunin buat cari makan"
Mendengar itu Dzikri pun langsung memeluk Daffa dari samping, menyamankan posisinya di dada Daffa dan mulai memejamkan mata.
"Makasih Daffa, gue tidur dulu ya" pamitnya sebelum benar-benar terlelap.
Lima menit kemudian Daffa dapat mendengar dengkuran halus Dzikri dan itu artinya kekasihnya ini sudah nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Lonely
FanfictionDzikri udah pacaran sama Daffa hampir 1 tahun tapi hampir setiap hari Dzikri feeling lonely. Dzikri ngerasa Daffa gak bener-bener tulus sama dia, padahal Daffa ada disampingnya 24/7. Terkadang kita cuma butuh satu hal untuk bisa merasakan betapa bes...