INI PART 17
Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻
----------------------------------------------------------
Sebagai bentuk rasa syukur sekaligus self reward bagi dirinya yang sudah berhasil meraih gelar sarjana, Daffa berencana untuk liburan selama seminggu di Jogja, bersama Dzikri tentunya.Berdua? Tidak! Mereka akan pergi berempat bersama Rama dan Agas, tapi dengan kamar hotel yang terpisah. Ya iyalah terpisah, giling-giling mereka sekamar berempat nanti Daffa gak dapet jatah dong?
"Daffa...Daffa"
"Daffa ih ini" ujar Dzikri menyodorkan secarik kertas pada Daffa. Suaranya terdengar manja, tidak seperti biasanya yang bar-bar.
Daffa yang hampir memejamkan mata lantas menunduk guna melihat Dzikri yang saat ini sedang berbaring disampingnya dengan tangan dan kaki yang melingkar ditubuhnya. Wajahnya ia selundupkan di ketiak Daffa.
"Apa sayang?" tanya Daffa setengah terpejam, ngantuk dia tuh habis prepare buat besok.
"Eung, mau kasih ini" cicit Dzikri, ia menyodorkan kembali kertas yang dari tadi belum diambil Daffa.
Daffa menerimanya, "Ini apa?" tanyanya penasaran. Ngomong-ngomong Daffa jadi kepikiran satu hal, ini bocah dapet kertas dari mana dah?
"Buka aja" kata Dzikri sembari mengeratkan pelukannya pada Daffa. Dengan sengaja ia kemudian berpindah ke atas tubuh Daffa membuat yang lebih tua mengerang kesakitan.
Dzikri ini kadang memang tidak tahu diri. Sudah tahu badannya dan Daffa besaran badannya tapi Dzikri malah menumpukan semua bebannya ke Daffa jelas Daffa engap setengah mampus.
Tapi mau bagaimana lagi, Dzikri terlihat sangat nyaman tidur di dadanya. Daffa jadi tidak tega untuk menyuruhnya pindah.
Setelah memastikan Dzikri berada di posisi nyaman, Daffa membuka kertas tersebut dan mulai membacanya. Ia terkekeh kala melihat tulisan Dzikri yang seperti ceker ayam.
"Ini apa hahaha?" Pecah sudah tawa Daffa saat membaca tulisan Dzikri di kertas tersebut. Itu adalah wish list tempat-tempat wisata yang ingin Dzikri kunjungi selama di Jogja.
Mulai dari Malioboro, Candi Prambanan, Pasar Beringharjo, Gembira Loka Zoo, Hutan Pinus Pengger, hingga Pantai Parangtritis ada dalam daftar tempat wisata impian Dzikri tersebut.
Tidak ada yang salah dengan itu, hanya saja tulisan Dzikri yang berantakan ditambah pena warna-warni yang dia gunakan membuat Daffa tergelitik, merasa gemas dengan tingkah laku kekasihnya ini.
Apalagi saat melihat judulnya, Wish list Jogja punya Dzikri dengan simbol love berwarna biru di belakangnya benar-benar membuat Daffa tergelak.
Ah jadi tadi sore Dzikri sangat fokus sampai tidak mau membantunya prepare itu karena dia sedang membuat ini?
"Wish list punya Dzikri? Hahaha lutuna pacar aku! Mana coba Dzikrinya sini liat dulu" gemas Daffa sembari menguyel-uyel pipi Dzikri yang makin kesini makin berisi.
Ia kemudian menjepit pipi Dzikri dan mencium bibirnya sekilas, "Kalau wish list-nya punya Dzikri. Dzikrinya punya siapa?" tanyanya menggoda Dzikri.
Niatnya Daffa ingin main-main eh malah dijawab beneran sama Dzikri. Mana jawaban sama mukanya pas jawab polos banget lagi.
"Punya Daffa hehe"
SKSKSKSK TUH KAN LUCU BANGET PACAR GUE! -- batin Daffa tidak kuat.
Sekali lagi Daffa menjepit pipi Dzikri dengan kedua tangannya kemudian mengecup pipinya, kali ini tidak sekilas tapi disertai lumatan juga hingga membuat pipi Dzikri memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling Lonely
FanfictionDzikri udah pacaran sama Daffa hampir 1 tahun tapi hampir setiap hari Dzikri feeling lonely. Dzikri ngerasa Daffa gak bener-bener tulus sama dia, padahal Daffa ada disampingnya 24/7. Terkadang kita cuma butuh satu hal untuk bisa merasakan betapa bes...