#KeevanPrince
Happy reading🥰
__--__
Waktu istirahat baru saja dimulai. Semua siswa-siswi berhambur keluar kelas tuk melanjutkan aktifitas mereka. Sebagian anak memilih menuju kantin tuk mengisi perut mereka usai berjuang keras menerima materi baru selama 2 jam. Seketika koridor sekolah yang mulanya sepi menjadi ramai padat.
Jika mereka semua baru saja keluar kelas, beda halnya dengan si Pangeran Taruna bernama Prince yang telah makan se plastik cimol seraya melangkah santai menembus kerumunan siswa-siswi lain di koridor sekolah.
"Sini lo anjing! Bolos kelas ga ajak-ajak!!"
Ia nyengir kuda, tetap santai mengunyah cimol nya seraya mendekat pada komplotan manusia penuh dosa yang baru saja mengumpati nya "Gue laper tadi. Nungguin cimol nya Mba Lastri baru aja mateng. Mau?"
Dika mendengus, namun tetap mencomot cimol milik Prince. Cowok berwajah tampan dengan tahi lalat di pipi sebelah kirinya juga rambut ikal yang menjadi ciri khas nya itu mengunyah cimol nya dengan kesal.
"Bisa ae pantat kuda! Lo udah bolos dari 2 jam yang lalu, mana ada nungguin goreng cimol sampe 2 jam? Beda lagi kalo lo ngewe dulu sama Mba Lastri abis itu baru goreng cimol," Sahut Randy asal ikut mencomot cimol nya.
"Istighfar lo wahai calon penghuni neraka. Ingat hadis yang diucapkan Pak Wahyu, bahwa sesungguhnya fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan" Prince geleng-geleng kepala Herman "Tadi abis LPG nya, nunggu beli dulu makanya lama," ia terkekeh kecil usai mengucapkan itu.
"Alah! Abis melet ulet apa lagi lo? Ulet nangka? Ulet mangga? Atau apa lagi?"
Semuanya terkekeh dengan tebakan Randy yang tepat sasaran. Cowok dengan wajah bulat dan sedikit chubby itu menatap muak pada Prince yang kini tergelak keras. Tiba-tiba Prince mendekatkan wajahnya dan menatap ketiga sohibnya ini.
"Tau ga gue dapet ulet apaan kali ini?"
"Apaan?" tanya Dika penasaran mendekatkan kepalanya, Roni dan Randy pun melakukan hal yang sama.
Ditatapnya ketiga wajah penasaran ini dengan senyum mencurigakan "Buruan Su! Lo mau ngasih tau apa kagak? PLAK!!" Dika mengelus kepalanya yang baru saja di geplak Roni akibat berteriak barusan. Satu-satunya cowok yang masih bisa dibilang waras dibanding tiga manusia lainnya itu menatap nya sebal. Dika meringis kecil.
"Gue dapet....." Sekali lagi Prince terkekeh menyaksikan tiga pasang bola mata tengah menatapnya begitu penasaran "........Ulet rambutan!"
"Hiiiiiiii......" Ketiganya mengernyit karena Randy yang tiba-tiba berjoget kegelian "Gue inget pernah ga sengaja makan itu ulet dari rambutan colongan gue waktu masih bocah. Geli njirrr,"
"Rambutan di pasar banyak, ngapain lo nyolong BEGO?" Dika tak habis pikir.
"Begonya apk bawaan, susah di uninstal," sahut Roni membuat ketiga sohibnya puas tertawa.
Tiba-tiba Prince menghentikan tawanya. Dari sudut matanya, ia bisa melihat ada musuh yang terdeteksi mendekat. Ketiga kawannya ikut melihat arah pandang Prince bingung. Mereka langsung menatap malas kearah Prince yang berkilat penuh semangat.
"Nah, mau ngapain lo? Ga pengen apa biarin itu anak hidup damai sekaliiiii aja?" Roni berkacak tau apa yang ada dipikiran Prince sekarang.
"Diem!! Gue ada ide," ia melangkahkan kakinya menuju musuh yang seolah memanggil diujung sana. Mereka geleng-geleng kepala. Malas menonton Prince yang akan kembali berulah, ketiganya memilih menuju kantin sebelum ramai.
Prince berlari kecil lalu merangkul bahu Keevan yang tengah berjalan santai dengan Si Ketos Zayn "Apa kabar temen gue tercintahhhhhh!!!" teriak Prince nyaring tepat di telinga Keevan. Si empu yang terkejut menjauh dan reflek mendorong dada Prince. Ia melayangkan tatapan nyalang nya membalas senyum Prince yang lebih terlihat seperti orang gila.
"Gitu amat di sapa orang ganteng. Senyumin dulu donggg, senyum yuk senyummm......." tanpa permisi Prince menarik kedua pipi Keevan membuat nya terlihat begitu aneh. Kesal, Keevan mendorong jauh Prince.
"Jangan. Sentuh. Gue!!" Tekan Keevan di setiap katanya. Ia mengusapi jejak tangan penuh dosa Prince dari pipinya. Prince mendengus, ia menatap Zayn yang sedari tadi hanya diam menatap interaksi mereka.
"Galak banget si lap warteg, gue yakin lo pasti ngerasa temenan sama patung selama ini," Zayn terkekeh menatap wajah Keevan yang begitu kentara tengah menahan kesal.
"Engga juga sih. tapi....," Zayn mendekat pada Prince, Keevan memicing "... Kadang gue ngerasa beku aja disamping dia,"
"WAKAKAKAKA,"
Keevan merotasikan matanya. Ia malas dengan dua ekstrovert ini. Lebih baik ia segera pergi tuk mengamankan mood nya dan segera menyelesaikan tugas Osis sebelum disusul oleh tugas lainnya. Namun, baru saja kakinya melangkah, tangannya dicekal oleh cowok gila itu "Lepas!" titahnya seram.
Bukan Prince namanya kalau ga bikin orang lain kesel. Bukannya melepas, Prince malah menggandeng tangan Keevan mesra. Keevan melotot dibuatnya.
"Gue duluan ya, ini kulkas gue pinjem dulu. Mau ada something bentar," lalu Prince berlari seraya menarik Keevan yang membolakan matanya tak tau mau diapakan.
"Pelan Sat!"
Zayn geleng-geleng kepala akan tingkah Prince. Sekedar informasi tuk diingat, kedua manusia itu adalah musuh bebuyutan sedari kecil. Mungkin itu pula yang membuat Prince tak menyerah tuk selalu mengganggu Keevan di setiap harinya.
Zayn memilih kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang Osis. Ia menunggu Keevan yang menjadi Sekretaris utamanya kembali usai melewati ujian hidup berupa Prince dan tingkah laku gilanya.
__--__
See you next time😘
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate to love you
RomanceCerita ini adalah versi revisi dari US! Jadi pemainnya tetap Keevan dan juga Prince yaaa.. Yang namanya revisi pasti ada bedanya. Kalo di US! seme nya si Prince. Disini akan terbalik. Keevan yang jadi seme, dan otomatis Prince yang akan jadi uke nya...