Kalo pengen author rajin update.
Jangan lupa tekan vote yaaa:)
Sekarang!!
Keburu lupa!!
Kalo ga vote, author ga mau update nih!
Happy Reading 🥰
Penyesalan Prince masih belum usai karena hari ini Keevan kembali bersikap dingin padanya. Usai latihan volley di sekolah tadi, Keevan mengutusnya tuk kembali ke rumah. Ia sadar betul jika cowok itu butuh waktu untuk sendiri. Tapi diamnya Keevan malah memperparah rasa bersalahnya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.33. Namun ia masih setia duduk termenung di sofa ruang tamu rumahnya. Ia bahkan mengabaikan perkataan pedas yang terlontar dari mulut Papanya. Cukup otaknya yang hampir tak berfungsi dengan baik karena memikirkan Keevan. Tak lagi dengan pria tua yang menjengkelkan itu.
Pukul 19.25 Prince baru saja sampai di cafe milik Bang Jeffry. Sengaja ia memolorkan waktu takut jika saja Keevan yang tengah kecewa padanya juga melakukan hal yang sama.
Betapa terkejutnya ia kala mendapati Keevan telah duduk termenung di sudut tempat mereka biasanya melaksanakan bimble. Segera Prince berlari dari pintu masuk, lantas duduk dengan pelan "Sorry gue telat. Gue pikir lo bakalan telat juga karena males ngajarin gue hari ini. Gue siap nerima hukuman karena gue---"
"Ga ada hukuman. Dan lo ga salah," potong Keevan.
Prince mengernyit dalam tunduknya. Apakah ada yang salah dengan Keevan? Kenapa reaksi cowok itu tak sesuai dengan ekspektasinya? Ia mencoba memberanikan diri mendongak.
Benar. Cowok yang baru saja ia mintai maaf adalah Keevan. Wajahnya pun sama. Tak ada yang berbeda. Ia mengerjapkan mata berulang kali, siapa tau jika Keevan didepannya ini hanyalah imajinasinya semata. Namun cowok ini benar-benar nyata!
"Lo kenapa si?" Risih Keevan karena ditatap seperti itu sedari tadi. Prince menegakkan duduknya lantas mengumbar senyumnya.
"Gue... Ga salah denger kan? Seriusan nih gaada hukuman?"
"Lo mau hukuman?" Seketika kepala Prince menggeleng keras mendengar itu. Keevan terkekeh kecil, lantas menyeruput jus nya.
Prince yang masih belum paham dengan perubahan sikap Keevan memilih diam terus memperhatikan cowok itu "Gue udah sadar," ucap Keevan tiba-tiba dengan senyum tipis terpatri dibibirnya. Prince tetap diam menanti kaimat seterusnya dari Keevan.
"Kalo lo ga bilang ke Roni tentang Aurel kemarin, ga tau sampai kapan gue akan sembunyiin Aurel karena kemarahan gue. Gue udah sadar, udah waktunya buat gue lepasin kemarahan ini dan juga Aurel sama Roman. Keegoisan gue selama ini ga boleh berlanjut,"
Nafasnya berhembus berat. Ia mengangguk yakin tuk melakukan semua yang baru saja ia katakan, dengan ikhlas "Thanks by the way udah bikin gue sadar," lagi, Keevan menerbitkan senyum tipisnya.
Prince masih shock, ia meraih satu tangan Keevan tuk digenggamnya membuat kedua netra mereka beradu "Gue yang harusnya ngucapin banyak maaf ke lo. Ga seharusnya gue kurang ajar dengan ngasih tau Roni tanpa persetujuan lo. Dan juga, makasih karena lo udah maafin kesalahan gue itu,"
Tiba-tiba keduanya tertawa. Keevan menarik tangannya dari genggaman Prince lalu sibuk mengusapinya "Jijik gue sama yang mellow-mellow begini," kekehnya bergidig "Mana pake pegangan tangan lagi," keduanya tertawa bersama.
"Tapi seru tau!! Kek di drama-drama biasanya dua tokoh lagi saling minta maaf terus abis itu pelukan. Lo mau gue peluk ga?" Seketika Keevan menggelengkan kepalanya keras "Alah!! Gausah sungkannn!! Pelukan gue gratis kok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate to love you
RomanceCerita ini adalah versi revisi dari US! Jadi pemainnya tetap Keevan dan juga Prince yaaa.. Yang namanya revisi pasti ada bedanya. Kalo di US! seme nya si Prince. Disini akan terbalik. Keevan yang jadi seme, dan otomatis Prince yang akan jadi uke nya...