#KeevanPrince
Happy reading 🥰
__--__
Pukul 21.56 Prince memukuli pelan kedua pelipisnya. ia menghela nafas yang begitu berat. Terlihat begitu kelelahan.
"Capek gue sattt," Prince memberikan pukulan terakhir pada dahinya dengan lumayan keras. Nafas lelahnya kembali terdengar.
"3 hari udah gue tersiksa dengan ucapan Keevan di toilet! Makin besar usaha gue buat melupakan, malah makin bikin gue gila! Gue harus gimana anjinggg???" Prince menyugar rambutnya frustasi.
Ia memencet tombol flush, lalu membersihkan analnnya dari kotoran yang baru saja ia keluarkan. Ya, Prince memang tengah berada di kamar mandi. Kalo istilah didaerah author sih, menabung. Wkwk..
Ia menutup pintu dan merebahkan diri di ranjangg king size nya. Menatap seluruh penjuru kamar yang begitu luas ini. Kamar dengan nuansa abu-abu gelap ini berhasil menggambarkan karakter sang pemilik yang dipenuhi oleh aura negatif dan jugamenyedihkan.
Prince berbalik lalu telungkup memeluk gulingnya "Ga mungin kalo Si Snowman suka gue, tapi kalo ga suka perasaan apa lagi?" Prince berpikir keras.
"Kenapa tu anak peduli sama gue. Apa urusan dia sama masa depan gue? Kalo pun gue mau jadi gelandangan, ga ada hubungan apapun sama tu anak,"
Prince masih memikirkan hal ini dengan begitu serius. Kedua alisnya hampir bertaut sempurna saking kerasnya ia berpikir.
'KENAPA LO PEDULI SAMA GUE NJINGG?? PUSING KEPALA GUE NYARI ALASAN DARI KEPEDULIAN LO INI," teriak Prince kelewat keras. Kepalanya ia sembunyikan dari balik guling.
Tiba-tiba ia mendengar ketukan di pintu disusul Bi Inem yang memanggil namanya "ADA APA BII???!" teriaknya agar Bi Inem mendengar dari balik pintu.
"DEN PRINCE KENAPA TERIAK MANGGIL SAYA??"
"Heh? Siapa yang manggil situ?" gumam Prince geleng-geleng kepala "SAYA NGGA MANGGIL BIBI, BIBI SALAH DENGER KALI!!""
"Ohhhh, ya sudah kalo begitu. Saya mau ke dapur lagi. Kalau butuh saya panggil aja, tapi ga usah teriak,"
"OKE BI!! Shuh, shuh!" ia mengibaskan tangannya seolah mengusir Bi Inem yang telah mengganggu sesi menggalaunya.
Pagi kembali tiba, seperti hari-hari biasanya tiada hari tanpa membolos bagi Prince dan para kawanannya. Hari ini ia tengah bercanda bebas di gudang lama. Tak ada yang harus mereka khawatirkan. Kecuali jika para guru dan beberapa anak Osis yang tengah berpatroli berhasil menangkap basah mereka yang tengah membolos. Namun disamping satu pelanggaran itu, pasti ada beberapa pelanggaran yang mengikuti, merokok misalnya.
"Minggu depan waktunya pemilihan partner baru buat semester ini nih," salah satu anak dengan rambut ikal membuka topik baru. 5 anak yang tengah sibuk menghisap putung rokoknya mengalihkan pandangan kaarahnya.
"Anjir, masa gue harus ganti partner lagi? Udah ketemu sama yang bikin nyaman masa," ucap Dika lesu. Semua anak merotasikan matanya jengah.
"Udah lo apain aja emangnya sampe bisa bikin nyaman?" goda satu anak lagi berwajah putih panjang bak artis, memicing. Dika tergelak melemparkan botol minuman kearah anak itu.
"Ya cuma ngerjain tugas kelompok lah Sat!!"
"Ga ada yang percaya," sahut Prince memajukan bibirnya.
"Ya bodo!! Lagian cewe tomboy kek dia mau gue apain lagi? Mau macem-macem cuma membahayakan nyawa gue doang Njir!!' semua anak tergelak keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
I hate to love you
RomanceCerita ini adalah versi revisi dari US! Jadi pemainnya tetap Keevan dan juga Prince yaaa.. Yang namanya revisi pasti ada bedanya. Kalo di US! seme nya si Prince. Disini akan terbalik. Keevan yang jadi seme, dan otomatis Prince yang akan jadi uke nya...