chapter 10

80 8 0
                                    

Dokter muda itu duduk di ruang kerjanya karena belum ada jadwal untuk memeriksa pasien.
Dia memainkan pulpen yang ada di tangannya.

Tok tok tok
Terdengar pintu ruangan di ketuk.
"Masuk."

"Maaf tuan menganggu, ini data yang anda inginkan." kata salah satu bodyguart dokter muda itu yang tak lain adalah Raka.

Dia mulai membuka map dan membacanya.

Nama : Ravin bill austin
Umur : 16th kurang 7bulan
Kelas  : 1 IPA
Orang tua meninggal dunia, sekarang tinggal bersama ibu dan ayah tirinya dan kedua kakak tirinya.
Dan sekarang akan diangkat anak oleh keluarga Gates.

Raka menutup kembali map itu setelah membacanya dengan seringai yang menakutkan.

"Itu alasan lo membawa Anak itu kemari Zev, hahaha gue pastikan kita akan bermain sebentar dengan anak itu. Salam pertemuan kita kembali ZEVARO" kata penekanan Raka ucapkan untuk anak sulung Melani.


"Lo tahu hape gue dimana?" tanya Ravin pada Leon yang sedang duduk di sofa memainkan hapenya.

"Gue tanya sama lo, kenapa lo diem saja." kata Ravin kesal melihat pertanyaannya di acuhkan Leon.

"Lo budeg ya!!" kali ini sedikit ngegas. Leon memasukan hapenya ke dalam saku lalu menatap tajam ke arah Ravin.

Yang ditatap seketika terdiam, 'gila tatapannya kenapa seperti itu.' batin Ravin sedikit taku, hanya sedikit ya kira-kira 75%🤣

Leon berjalan mendekat ke brankar Ravin, dia menatap wajah Ravin dengan itens dan tajam membuat nyali Ravin seketika hilang.
"Kalau ngomong sama yang lebih tua itu yang sopan," ucap Leon mutlak.

"I-iya ma-maaf, se-karang hape gue mana?" tanya Ravin

"Ngomong ya sopan." Kata Leon datar.
"A-abang hape Ravin mana?"
"Gak ada hape, hape Adek Abang simpan nanti kalau udah sembuh abang kasihkan."
'brengsek kalau gini ngpain gue harus repot-repot tanya ujungnya juga tidak diberikan.' batin Ravin.

"Sekarang adek makan dulu." Leon mengambil makanan yang ada di atas nakas.

"Gu- Ravin gak lapar?"
"Lapar atau tidak adek harus makan."
'gimana gue bisa makan setiap apa yang masuk ke mulut lambung gue gak nerima goblok.' batin Ravin kesal.

"Buka mulutnya." titah Leon.
"Abang perut Ravin belum bisa menerima makanan." Rengek Ravin.
Tanpa Ravin sadari rengekan itu membuat Leon tersenyum gemes,

'gue gak nyangka lo segemas dan semanis ini Ravin.' Leon membatin.

Tiba-tiba Ravin menggembungkan pipinya dia sebel pada Leon yang terus memaksanya makan.

Leon hanya menatap wajah imut Ravin, dan itu membuat Ravin makin boodmood.

'tu orang kenapa dari tadi lihatin gue mulu, astaga jangan-jangan dia ingin berbuat mesum padaku.' batin Ravin lalu dengan cepat Ravin menarik selimutnya membiarkan tubuhnya berada di dalam selimut.

Leon terkekeh melihat tingkah Ravin. 'Kenapa dia selucu itu pantes saja bang Zev mempertahankan dia.' Leon membatin.

Ravin yang kesal disuruh makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravin yang kesal disuruh makan

keluarga penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang