part 06

854 50 7
                                    

Celvin memeluk feni dri belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Celvin memeluk feni dri belakang.

Tentu saja perbuatan nya itu membuat feni dan cahya kaget, jangan lupa di situ ada Rafael dan juga ivar yg melihat nya.

"Ehh anjir." Kaget feni.

"Hahah Kaget ya?" Tawa Celvin sambil melepas pelukan nya.

"Ya i-ya lah." Jawab feni gugup karena dia di liati oleh mantan nya dengan tajam.

Inget woyy cuman mantan

"Hahaha, maaf ya." Kata Celvin.

"Gpp."

"Siapa dia?" Tanya cahya.

"Temen." Jawab feni.

"Ohh."

"Tpi gelaga nya udh kya pacar aja anjir." Batin cahya.

"Fen." Panggil Celvin.

"Iya?" Sahut feni.

"Pulang bareng yu." Kata Celvin.

"Gk." bukan feni yg menjawab melainkan cahya.

"Ahh ya maaf ya gua gk bisa pulang bareng deh soalnya gua pulang nya bare...." ucapan feni di potong oleh Rafael.

"Dia pulang dengan saya." Ucap Rafael dengan bahasa inggris.

"What? Emang siapa anda?" Sahut Celvin.

Untung aja si Celvin bisa bahasa inggris klo gk,bisa gila

"Saya dlu adalah mantan kekasih nya." Jawab Rafael.

"Ya saya gk peduli anda kan cuman mantan." Balas Celvin.

"Wah aku suka keributan yuhuu!!" Batin cahya.

Ohh ya disini si Rafael tuh aga ngerti bahasa indo ya

"Karena saya mantan ya jdi dia pulang dengan saya." Kata Rafael sambil merangkul pundak feni.

"Klo dia nya mau dengan anda." Kata Celvin.

"Ya tentu saja dia, mau dengan saya." Balas Rafael.

"Apakah kmu mau pulang dengan ku?" Tanya Rafael ke feni.

"I-ya." Jawab feni.

"Apakah anda dengar?" Ucap Rafael.

Ucapan Rafael tidak di tanggapi oleh Celvin karena dia memilih pergi dri tempat situ.

"Ciee ciee mau pulang bareng nih." Goda cahya.

"Gua gk mau, gua cuman biar tuh berdua gk ribut." Kata feni.

"Udalah ayu pulang." Kata feni.

"Tunggu." Ucap seorang

Ya dia adalah ivar

"Em... cahya Apakah kmu mau pulang dengan ku?" Tanya ivar ke cahya.

"Ah ya udh, tpi gpp nih?" Kata cahya malu malu monyet.

Sedangkan feni bengong di tempat ketiga mendengar jawaban cahya yg segampang itu.

"Bisa bisa nya si monyet mau!!" Batin feni Kesal.

Dengan santai nya dia berjalan melewati feni dan Rafael.

"BU AYA!!" Teriak feni ke cahya.

"Bodo amat deh." Batin cahya.

Dengan Bodoh nya si feni masih di situ berdua dengan Rafael.

"Jdi? Apakah kmu mau pulang dengan ku sayang?" Goda Rafael.

"Gk." Balas feni.

"Aku tidak terima penolakan." Kata Rafael.

"Ck, aku tidak peduli aku pokonya pulang sen..." ucap feni di potong oleh Rafael.

"Aku juga tidak peduli, yg aku ingin kau harus pulang dengan ku." Ucap Rafael yg tidak ingin di bantah.

"Ck, ya udh lah." Kata feni sambil berjalan mendahului Rafael.

Feni dan Rafael sudah di dalam mobil, tpi Keadaan di dalam sangat hening karena dari mereka berdua tidak ada yg memulai pembicaraan.

Karena sudah tidak tahan dengan keadaan hening Rafael pun memulai pembicaraan nya.

"Em... kmu sudah makan? Klo belum kita ke rumah makan dlu." Kata Rafael.

"Udah tad...." ucap feni terpotong oleh suara perut nya.

"Kenapa perut ini gk ngerti situasi sih!!" Batin feni.

"Karena kmu lapar ayu kita cari makan." Ucap Rafael sambil mengelus kepala feni.

💃💃💃

Kondisi jantung feni, ya itu jedak jeduk

Haii all good night👋🧡

Jan lupa vote dan komen ya, pacar pacar nya Rafael💋💋

See you, di hari sabtu💅

Rafael Struick Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang