Game (Koji)

146 14 0
                                    

📞:3 panggilan tak terjawab.
✉:kojii angkat! kamu ngapain sihh?!

"ckk ada apa sih yoon? sial game over kan gua!"
"jangan telfon dulu gua sibuk!"

tutt tut ttut
suara telfon dimatikan.

dilain sisi
"Ooo jadi game lebih penting dari aku ya!"
✉:okey lanjutin.

"kenapa yoon? gimana jadi dijemput pacar pendekmu itu gak? seok masih nungguin lho"
ucap teman ku dengan jail.

"ahh entahlah mungkin gamenya lebih berharga dari aku"
ucapku dengan kesal.

"udah deh pulang bareng hyungseok aja biar aman,udah malem nih soalnya"
"tapi..."
"udah deh ikut kata aku,pacar pendekmu lagi sibuk tuh,cari aman aja mending"
"hah iya deh..."
"nah pinter,gua duluan ya kasian ayang dah nungguin daritadi byee...ati' jangan sampai kepincut sama seok lo hahaa"
"wah gak sehat ni bocah"

aku melihat teman laknat ku lari menghampiri kekasihnya di sebrang jalan.

"hah benar' pacar gak berguna"

sambil ngedumel gak jelas aku menghampiri hyungseok yang masih setia menungguku di depan caffe.

"gimana,jadi aku anterin kan?"
ucap seok sambil tersenyum

"ya mohon bantuanya tuan hyungseok"
ucapku dengan gurau..
"dengan senang hati nona"^^

Brruuummm....
suara motor berhenti di depan rumah.

"Terimakasih ya seok,maaf ngerepotin"
ucapku sambil melepaskan helm.

"iya sama-sama lagian udah malem juga kan,cepetan masuk gih dingin"
ucap hyungseok sambil tersenyum.

"iyaa,sekali lagi terimakasih, kapan kapan akan ku traktir okee"

"haha,,akan ku tunggu"
"byee~"

"iyaa hati hati~"

Ceklek..

"Udah pacaranya?"
ucap koji berdiri di depan pintu sambil bersedekap dada.
"astaga kojiiii,kaget tau!"
"aku tanya,udah pacaranya?"
"pacaran apaan sih?tadi itu hyungseok nganterin aku pulang gara' kamunya aja yang lebih mentingin game ketimbang jemput akuu"
"tapi itu bukan alasan kamu bisa dibonceng cowok lain kan?"
"Aku juga ga bakal di bonceng cowo lain kalo kamu mau jemput aku tadii,kok jadi aku yang disalahin sih!"
ucap ku marah sambil berlalu pergi.
"yonaaa.."

Yona pov

aku kesel,kesell banget bisa bisanya dia ngomong gitu padahal dia sendiri yang ngacuhin panggilan ku tadi.
Liat aja ga bakal ku maafin.

Yona pov end.

"yonna,yonaa...buka pintunya"
"Cepet buka atau ku buka paksa?!"
Koji berucap sambil mengedor pintu kamarku.

"apa?"

"Aku minta maaf"
ucapnya sambil menatap ku

"minta maaf untuk?"

"kau sudah tau kan untuk apa"

"tidak"
ucapku singkat.

"Oke dengarkan aku"
ucap koji sambil memegang daguku agar menatapnya.
"Bukanya aku ngatur,tapi aku ga suka kamu deket sama cowo lain"
ucapnya sambil menatapku lembut.
"aku takut kamu bakal ninggalin aku,aku cemburu liat kamu deket cowo selain aku,aku mau kamu hanya tertuju padaku."
"aku mohon jangan buat aku merasa takut kehilangan mu begini"
dia meletakan kepalanya dipundakku sambil berkata dengan lemas.

"hey,aku ga bakal kaya gitu okeyy"
"sini..sini lihat aku"
ku tangkup wajahnya sambil berkata.
"aku ga bakalan beralih dari kamu okey,siapa juga yang mau selingkuh sama hyungseok,aku tadi cuma diantar dia pulang karena kamu sibuk main game tercintamu itu ketimbang jemput pacarmu ini tauu!"
"lagian salah siapa coba ngebiarin pacarnya malem' sampai diantar orang"

"salahkuu.."
ucap koji dengan lemas

"nah kan,udah tau gitu malah marah' ga jelas lagi"
ucapku bercanda.

"bukanya marah,aku cuma cemburu"

"apa? tadi bilang apa?"

"Aku cemburuuu yonnaaa,arrrggghh bakal ku hapus game sialan itu dari handphone ku!"

"ahahahahahaa lucunya pacarku,gimana aku bisa marah kalo begini"
ucapku gemass sambil mencubit pipinyaa.

fin.

Lookism (One-Shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang