Jaemin dan mark kini balik ke ruangan osis, dan melihat jeno yang sudah melengkur seperti lemper yang dibungkus, bedanya ini pake jaket, jaemin tadi juga sempet ngambilin selimut di ruang uks lalu menyelimuti jeno dengan telaten.
"Dia keknya kedinginan mark, tolong besarin derajat ac mark." Mark lalu segera membesarkan, supaya tidak terlalu dingin, "gua mau ke kantin, mau nitip?" Tanya mark, yang hendak keluar ruangan. "Gua titip kopi aja deh kek biasanya." Ucap jaemin. Markpun keluar ruangan dan menuju ke arah kantin.
Saat dilorong sepi, mark merasakan hawa yang sedang mengikuti dia. Mark menole ke arah belakang, gaada apa'. Ia bodoamat dan akan melanjutkan perjalanannya, saat ia berbalik badan, sesuatu menyambar bibirnya dengan ganas, dan menggapai pinggangnya dengan erat.
"Ughh! Ah!" Desis mark saat pria didepannya menggigit bibirnya dengan keras, lalu masuk ke dalam mulut mark tanpa permisi. Pria itu mengabsen satu persatu gigi mark dan melilit lidah mark. "Ahh" desah mark pelan.
Mark kini terbawa suasana dan menikmati lumatan itu, tangannya menggapai surai halus pria itu dan menekan semakin dalam, mark tidak heran dengan surai halus, lembut itu. Mark bisa menebaknya. Haechan, huh? Batin mark.
Selang beberapa itu, mark kehabisan nafas dan menepuk dada haechan, dengan keras. Haechan melepaskan lumatan itu lalu memeluk mark dengan erat. "Jangan deket' sama yang lain." Ucap haechan sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher mark. Mark bingung "aku kenapa?" Tanya mark.
"Jangan deket' sama hyunjin, aku cemburu. Hiks." Isak haechan sambil menahan tangisnya, mark mengangkat kepala sang dominan, lalu menciumnya. "Iya gua ga bakal deket' sama hyunjin lagi" sambil menyisir surai lembut sang dominan.
POV JAEMJEN.
Jaemin tengah mengerjakan beberapa dokumen yang harus ia ajukan dan revisi. Mulai terasa pegal di tubuhnya yang dari tadi duduk sambil menulis dan mengetik.
Jaemin memandangi jeno sebentar dan tersenyum. Andai kamu gini terus jen, kamu manis. Ucap batin jaemin, jaemin kini beranjak dari mejanya dan menghampiri jeno. Dan mengangkatnya ke kursi dimana ia mengerjakan semuanya.
Jeno tak terusik, karena dia sendiri lelap. Jaemin memangku jeno, dan memeluk pinggangnya dengan erat. Tak disangka dada berisi jeno sangat menyentuh dada jaemin. Jaemin sedikit gelisah karena ia dari dulu sangat ingin mencicipi dada kenyal itu.
Tanpa perizinan dari sang bottom, dia membuka beberapa kancing bajunya hingga menampilkan puting pink jeno, ia meremas dada jeno sebentar lalu melahapnya bagaikan bayi haus susu ibunya. Jeno hanya mendesah pelan, namun jaemin rasa ia masih melanjutkan tidurnya.
Selang beberapa menit seperti dunia mereka bertukar, dimana jeno bangun namun jaemin tidur, jeno merasakan hangat dibagian putingnya, dan jeno menoleh kebawah, ia terkejut dan mau ngeluarkan putingnya dari mulut si dominan, naasnya itu malah memperkuat hisapan dan pelukan mereka.
Jeno hanya berpasah diri dan yakin bahwa putingnya lecet, jeno kini menyisir surai lembut jaemin dan telaten, harum dari rambutnya masi kuat pertanda dia pagi tadi keramas.
Jeno hanya bisa bermain ponselnya sambil mengelus jaemin halus. Ia sekarang mulai bosan dan pegal dengan gaya yang mereka pakai, jeno meraih permukaan lantai dengan sekuat tenaga dan memutar balikan tubuhnya, kini jeno menghadap kearah meja dan jaemin ke arah rak belakang meja.
Ia melihat berkas berserakan dan kamputer yang dipakainya, kemudian tak lama bel tanda pulang berbunyi, dan banyak siswa berisik melewati ruangan osis, sepertinya jaemin terusik dan mengeratkan pelukan dan hisapan itu. Jeno hanya bisa berdesis akibat jaemin.
TOK
TOK
TOK
"Jaemin! Ini udah pulang lo udah diruangan 1 hari full, guru nyariin lo semua bangsat!" Ucap mark dari luar dengan lantang, jeno bingung harus berbuat apa, dengan usaha keras jeno melepaskan hisapan itu dan merapikan pakaiannya dan membukaan pintu.
"Gila lo lama bang-" ucapan mark terpotong karena yang membukaan pintu bukanlah jaemin tetapi jeno. Jeno gelagapan mampus sebenernya, tapi ia buat bodoamat. "Eh kakak, jaeminnya masi tidur tuh..bangunin aja deh, aku ga berani.." cicit jeno.
Mark sepertinya kesal dan segera menuju ke meja jaemin dan menggeplak kepalanya jaemin. Jaemin berdesis lalu bangun, sekarang ia seperti anak ayam yang ditinggal ibunya entah kemana.
"Bangun ga lo? Udah jamberapa ini pulang ga lo, udah ditungguin haechan sama jeno di parkiran tuh." Ucap mark sembari merapikan berkas jaemin dan men shut down komputer, jaemin bergegas mengambil tasnya dan menuju ke parkiran dengan mark.
"Ah gila, ini mark sama jaemin mana? Udah mau gelap njrz dingin" ucap haechan sembari memakai jaketnya. "Gatau, tunggu bentar lagi coba" balas jeno dengan menaiki motor jaemin yang ia pakai tadi pagi.
Kini batang hidung jaemin dan haechan muncul. "Ah gila, sorry lama gua tadi ketiduran" ucap jaemin, "gila lo, ayo cepet nanti ga kemaleman." Balas haechan yang sudah stand by di motornya. Jaemin dan mark bergegas memasuki mobil dan memanaskan sebentar, selang bebrapa menit jaemin, jeno dan haechan menancapkan gas menuju ke arah mansion nakamoto.
Saat diperjalanan haechan dan jeno mengebut sembari dipantau oleh jaemin.
"HAE, MAMPIR INDOAPRIL." teriak jeno agar haechan mendengar, haechan mengangguk lalu memberi tanda ke jaemin. Dan menancapkan gasnya agar tidak tertinggal dari jeno.
Sesampainya di indoapril, jeno menghampiri mobil jaemin dan mengetuk kaca jendelanya. "Jaem, mau nitip ga?" Ucap jeno setelah kaca mobil diturunkan. "Titip kopi ya" balas jaemin sembari mengeluarkan card atmnya. "Pinnya tanggal lahir gua" ucap jaemin.
Jeno dan haechan kini masuk dan memilih jajanan dengan aman tentram. "Hae, lo mau ini?" Jeno menyodorkan bungkus kondom dengan upaya bercanda, haechan tertawa dan berkata "gua udah banyak" ucap haechan, jeno berdesis dan lanjut memilih jajan.
Saat akan bayar, tak disangka mereka bertemu hyunjin yang sedang mengantri juga. Jeno dan haechan menyapa hyunjin. "Wey, ada bongsor disini" senggol jeno. "Eh, ada bulan sabit, ini siapa bit?" Tanya hyunjin ke jeno. "Oh kenalin ini haechan, temen gua" perkenalan bagus jeno, tetapi haechan ingat, ini cowo yang diobati oleh mark bukan tadi saat diuks?
"Oh salam kenal ya, gua sepupunya jeno. Hyunjin." Hyunjin menyodorkan jabat tangan dengan haechan, dan haechan membalasnya. "Nakamoto haechan, salam kenal." Ucap dingin haechan, sebenernya haechan lega ini sepupu, tapi ia masi dendam.
Jeno sadar tangan dan dahi hyunjin tampak luka, ia memegang luka yang di balut oleh hansaplas dan kasa itu. "Ini kenapa hyun? Lo kelahi kah?" Tanya jeno. "Haha iya, gua ditumbuk sama tiang." Balas hyunjin dengan tampang tak masalah. Jeno meraih tangannya dan mengecup pelan dan pula dahinya. "Sesuai perjanjian, semoga cepat sembuh bongsor" kata jeno.
Kenapa sesuai perjanjian? Karena dulu hyunjin dan jeno bersepakat jika ada yang luka dianatara mereka harus mengecupkan, dengan tanda kasih sayang.
Jaemin melihat aksi perbincangan hanya bisa menatap sinis dan meremat stir mobil dengan kencang. Setelah beberapa menit berbincang jeno kembali dengan bawaannya, lalu menitipkannya dengan jaemin.
Author.
Hai hai! Gua back nih! Sorry ya kalau aga ga jelas gua lupa alur HAHAHAHA, yauda enjoy ya jangan lupa vote dan mampir ke cerita "if u know, i know" DI PROFILE YAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya. [JAEMJEN] ‼️‼️‼️ DIHENTIKAN.
RandomJaemin!¡ top Jeno!¡ bot Diharap tidak minor yaa WARN ⚠️⚠️ 17+ BAHASA KASAR ! 🔞🔞