Dua

30 3 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Guys kita harus deketin kating buat nyari relasi banyak-banyak!" Keempatnya kini kembali berbincang, dikelas setelah mata kuliah selesai.

Nara mengangguk setuju "betul! entar kalo ada tugas kita bisa minta bantuan ke mereka, kali aja nanti ada yang nyantol apalagi kating mesin hihi..." sembari cekikikan.

Fayona mengusap wajah Nara secara kasar "mesin mulu pikiran teh, pending heula geura. Ini teh demi kepentingan bersama, kita harus membangun relasi yang baik kedepannya."

"Apa sih bonus dikit nggak papa kali" dengus Nara.

Danira dan Ayyara diam menyimak sambil memikirkan juga. "Emangnya kita mau nyari kating angkatan berapa?" tanya Danira.

Fayona kembali berpikir "kalo angkatan 3 tahun keatas udah pasti nggak mungkin soalnya udah masuk alumni. Mungkin angkatan 3 tahun kebawah kali yah, pokonya yang masih berkeliaran disekitar kampus weh."

Ketiganya serentak memangut "bener juga, terus yang jadi permasalahannya ni kating IF yang mana. Kita kan masih maba jadi nggak tahu katingnya siapa aja" ungkap Nara secara logis.

Keempatnya terdiam memikirkan hal yang sama. "jalan satu-satunya ya nungguin ospek jurusan nanti. Semua kating otomatis ikut serta dalam acara itu kan?" kata Ayyara yang kini bersuara.

"Iya juga sih. Tapi kan waktu ospek kemaren juga ada kating yang dari jurusan IF, yang jadi komdis itu lho... Yang marah-marah sampe nendang kursi gila aja coy itu, apa kaga rusak.  Entar dosen marah kan barabe tuh acara" balas Nara menanggapi dengan heboh.

Fayona mengernyit "yang mana ih, lupa anjir" mencoba mengingat-ingat kejadian ospek kemarin.

Nara dan Danira memutar bola matanya malas "sia ih ngora keneh nggeus pikun tihela" kesal Nara.

Fayona meringis "serius yang mana?"

"Yang gondrong, badannya agak berisi yang maju paling depan. Masyaallah padahal ospek baru tiga hari yang lalu masa kamu udah lupa" ucap Ayyara dengan sabar.

"Oh yang itu, hehe..." Fayona cengengesan.

"Ih ying iti hihi..." Nara mencibir dengan nada jengkel.

Fayona menggaruk tengkuknya tak gatal "ya maaf. Lagian mana sempet liatin kating, orang udah tremor duluan aku".

"Iyah juga sih".

IF OR TI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang