ALIEN |1

197 49 7
                                    

Rumah kumuh yang kini terlihat sangat kotor, Sampah berserakan di lantai serta lampu dengan pencahayaan redup.

"Kemana saja kau lee know." Cih, mulut kotor dari orang tua lemah ini berani sekali menyebut nama panggilanku.

"Tidak perlu banyak basa-basi orang tua, aku kesini untuk ambil kunci rumah milik ibuku bajingan."

"Nyalimu sudah lumayan besar anak kecil, tapi sampai kapanpun rumah itu milikku karena aku suaminya." Senyum jahat itu persis seperti senyuman saat si brengsek ini membunuh ibuku.

"Bajingan mati kau!!!!" dengan amarah dan dendam yang sudah aku tahan selama ini akhirnya aku membunuh dia, Ayah kandungku.

Melihat tubuhnya yang sudah terbaring penuh darah dengan bekas tusukan tepat di bagian jantung, aku melepaskan pisau dari tanganku.

"Kau membunuh istrimu sama saja kau mengajariku untuk membunuh ayahku. Maaf ayah tapi aku benci kamu, pergilah ke neraka dan jangan bertemu ibu."

₪₪₪

"Terima kasih han." Ujar seorang paman yang membeli gitarku.

"Gitarnya sudah terjual. Uang ini bisa di gunakan untuk makan dan keperluan lain." Ujarku dalam hati.

Tiba-tiba sekumpulan pria datang dan salah satu dari mereka menarik kerah bajuku lalu merebut uang di tanganku.

"Nah kan sudah ada, kenapa tidak dari kemarin sih?." Ujar salah satu pria itu dan mereka tertawa licik bersama.

"Tolong kembalikan itu, bukankah aku sudah melunasi hutang-hutangku?. Kenapa kalian selalu memerasku?." Ujarku dengan nada takut dan tidak berani menatap.

"Shibal, jangan kurang ajar kamu, sudah untung kami kasih pinjam."

"Aku mohon tolong kembalikan, saat ini aku sangat butuh uangnya." Kakiku lemas dan merasa sangat takut, tuhan bantu aku.

"Besok kami akan datang lagi kerumahmu, siapkan uang sebanyak mungkin bajingan. Kalau kau kabur kami akan menghancurkan rumahmu." Ujarnya lalu pergi meninggalkanku.

Perasaan takut ini bukan hanya sekedar takut. Kehidupanku memang sudah di atur oleh mereka dan mereka akan selalu memanfaatkanku sebagai mesin mereka.

Memiliki hutang pada debt collector sudah menjadi resiko untukku, ini semua demi ibu.

suatu hari tepat di hari senin, 2010 ibu meninggal. Ia memiliki penyakit kanker dan kami tidak mampu menyelamatkannya.

Aku tinggal dengan ayah dan adikku, namun mereka kecelakaan saat ingin menjemputku pulang.

Dan saat itu usiaku baru 9 tahun.
Kini aku sudah dewasa, melunasi hutang seperti membersihkan luka di masalalu dan setelah hutangku lunas aku akan pergi sejauh mungkin untuk menghapus semua hal buruk itu.

Tapi...
kapan hutangku lunas?

₪₪₪

ALIEN |1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALIEN |1

ALIEN |MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang