han jisung yang hidup sebatang kara dengan beban yang harus di tanggung setiap harinya di pertemukan dengan minho yang memiliki sifat buruk, kasar, dan arogan karena faktor perlakuan tidak pantas dari ayahnya.
mereka yang hidup tanpa tujuan dan sel...
Teriknya matahari pagi ini tidak dapat menembus ke dinding rumahku. Tinggal di tempat tinggal kami yang sudah lama kami inginkan, kami menunggu moment ini.
Si brengsek itu selalu menghalangi kami dan justru membunuh istrinya sendiri karena mencintai wanita jalang. Kenapa tuhan memberikan kami pria bodoh seperti itu.
Kini ibuku sudah tenang dan aku tidak tahu hal apa yang harus aku lakukan. Bukankah sudah waktunya aku bekerja mencari uang, tapi aku malas bermimpi setinggi langit.
Setelah ibu pergi hidupku berantakan seperti tidak tahu tujuan, Setelah beliau pergi rasanya seperti seorang bayi tanpa pelukan. Bisakah aku meminta pada tuhan untuk mengirim ibu kembali.
Dringggggg!! Panggilan masuk dari hpku.
(Nomor tidak di kenal)
"Siapa ini brengsek, nomornya tidak aku simpan." Ujarku.
Aku mengangkatnya dan...
"Halo lee know, senang bisa kembali menghubungimu. Temui aku di balkon atas gedung shin gon nanti malam sekitar jam sembilan."
"Sialan siapa ka..."
(Panggilan diakhiri.)
"Siapa brengsek ini" ujarku dalam hati.
₪₪₪
Tepat di jam sembilan malam aku berjalan menuju gedung itu.
"Siapa brengsek itu dan mau apa dia sialan." Ujarku masih dengan kaki yang melangkah menuju balkon.
Sesampainya di balkon, Seorang pria dengan pakaian rapih seperti bos besar di film-film. Tubuhnya berbalik dan berjalan kearahku.
"ingatkah kau tempat ini lee know?" Tanya ia menatapku santai.
"Kemana tujuan hidupmu lee know?, apa kau melupakan satu orang teman yang pernah ke tempat ini bersamamu?" Lanjutnya kali ini dengan senyum menantang.
"Hyunjin." Ucapku menatapnya.
"Lee know, kau masih temanku bahkan sampai saat ini. Tujuanku adalah ingin membawamu ke tempatku, kau bisa memulai hidup barumu di tempatku." Ujarnya memberikan tawaran.
"Aku tidak bisa membuang waktuku untuk bisnis kotormu." Kali ini aku menjawabnya sambil berjalan menuju tangga untuk turun dari gedung.
"Aku bisa membawamu ke penjara kapanpun, kau membunuh ayah kandungmu." Ujarnya membuat langkahku berhenti.
₪₪₪
Sesampainya di rumah aku menjatuhkan tubuhku di kasur.
"Hyunjin, mau apa kau bajingan." Ujarku.
Aku mengingat foto yang aku simpan di laci samping tempat tidurku lalu mengambilnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
₪₪₪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
