04

583 98 7
                                    

"Renjun. . ."

Renjun selalu memikirkan saat dimana ia dan Jeno akhirnya bisa bertemu kembali. Namun dari banyaknya skenario yang pernah ada didalam kepalanya, reaksi yang diberikan oleh lelaki yang sudah lama tidak menghiasi harinya tersebut membuat lukanya semakin lebar.

Jeno melangkah mundur.

Membuat Renjun tersadar akan satu hal.

Aku sibuk meratapi ketidakhardiran-mu dalam hidupku dan lupa bahwa kau sebenarnya tidak pernah pergi dariku. Melainkan sebaliknya. Aku yang pergi meninggalkanmu karena terlalu takut untuk memperjuangkan diriku sendiri.

Memperjuangkan kita.

Dan dengan tidak tahu diri, aku masih berharap kau akan datang padaku kelak suatu hari nanti.

Jeno, kau marah?

○°○°🤍°○°○

Renjun-ku. . .

Tanpa sadar ia melangkah mundur dan memberi jarak lebih diantara mereka. Ada banyak pertanyaan, namun tidak satupun dapat ia katakan. Ada banyak rasa, namun tidak satupun dapat ia jelaskan.

Ia tidak bisa melepaskan tatapannya pada mata yang selama ini ia jaga untuk tetap bersinar.

Ia terkejut.

Kenapa gurat duka itu kembali ada?

Ia marah.

Katakan padaku bahwa duka itu ada kembali bukan karena kepergianku. Hidupmu sebenarnya membaik, namun ada satu dua hal yang membuatmu sedih dan itu bukan kepergianku. Ya kan, Renjun? Katakan bahwa itu benar.

Pada dirinya sendiri.

Jeno mengepalkan tangannya erat. Rasanya sakit saat melihat Renjun-nya kini terlihat sama seperti saat pertama kali mereka bertemu.

"Maaf. . .aku tidak pernah bermaksud untuk membuatmu menunggu selama ini. . ."

Jaemin menyeringit bingung setelah panggilannya diabaikan oleh sang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menyeringit bingung setelah panggilannya diabaikan oleh sang kekasih.

"Seharusnya dia sudah sampai dari satu jam yang lalu. . ." Gumamnya pelan sambil menatap layar ponselnya yang menampilan pesan singkat dari Mark.

'Aku kerumah-mu, ya?'

Ia mencoba untuk menghubunginya sekali lagi.

Diangkat!

"Mark--"

"Jaemin--"

Jaemin menyeringit.

"Haechan?"

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang