Specialz [Jaehyun]

prolog

Hallo!

Baru banget belajar nulis cerita di WP. Setelah beberapa tahun terakhir unpub cerita lama yg menurut aku ALAY, DIKSI YANG JELEK, TATA TULISAN ACAK-ACAKAN, setelah ngerjain TA aku jadi tau penulisan yg baik itu gimana, kembali lagi aku sedang belajar LAGI di WP ini🌚.

This 1st fanfic of NCT that I made. Just for fun
Hope you guys enjoy it.

^___SPECIALZ___^

Juliy pikir dia adalah perempuan paling beruntung ketika sang kakak adalah Ramada Johnny, pria keren berumur dua puluh lima tahun yang Juliy anggap sebagai garda terdepan baginya. Ayahnya seorang dosen dengan gelar doktor di kampus yang sama dimana Juliy dan Johnny berkuliah, sedangkan ibunya adalah salah satu koki ternama di ibukota.

Satu bulan ke depan adalah hari wisuda Johnny dengan gelar sarjana Dokter begitu juga dengan kekasihnya, Jung Jeffery dengan gelar sarjana Ekonomi dan Bisnis, itu artinya Juliy sudah memasuki semester empat di fakultas yang sama dengan Jeffery. Hari ini Juliy memiliki jadwal kuliah pagi hari setelah itu malam harinya ia dan seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis akan melaksanakan kegiatan Company Visit di sebuah bank BUMN di Jakarta Selatan. Pagi ini mungkin Juliy akan mengendarai mobil sendiri mengingat Johnny sudah tidak berkepentingan lagi ke kampus, begitu pula dengan Jeffery yang selalu berangkat bersamanya, bahkan akhir-akhir ini dia dan Jeffery sudah sangat jarang bertemu terhitung sejak skripsi laki-laki itu telah disetujui oleh dosen. Jeffrey juga sudah jarang sekali nongkrong bersama teman-temannya, Juliy mencoba memaklumi prianya mengingat Jeffery sedang dibebani dengan statusnya sebagai pewaris perusahaan keluarganya, Juliy sama sekali tidak menghawatirkan apapun karena dia yakin semuanya akan baik-baik saja seperti sebelumnya ketika Jeffery harus bolak-balik Indonesia dan Amerika Serikat.

Diambilnya ponsel yang tergeletak di atas nakas, Juliy membuka aplikasi chat pada ponsel nya lalu membaca rentetan pesan dari beberapa teman nya, tidak ada satupun pesan ataupun panggilan telepon dari kekasihnya sejak seminggu yang lalu.

"Chill!, ini baru seminggu, Juliy,"

"Hari esok mungkin kamu akan ditinggal selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun." Juliy menghela nafas berat. Selama seminggu itu juga dia hidup tanpa semangat, Juliy merasakan ada sesuatu yang kecil yang merubah keadaan dirinya. Ayolah selama ini dia bukanlah gadis ABG yang baru merasakan cinta, dia tidak pernah galau hanya karena cinta, dia tidak pernah memusingkan tentang kisah cintanya, begitu pula dengan Jeffery. Karena selama satu tahun lebih Juliy dan Jeffery menjalankan cinta yang sangat membosankan.

Sepertinya benar apa kata orang, kehilangan itu akan semakin terasa karena minimnya interaksi sebelumnya. Juliy menyesal kenapa dia tidak berusaha lebih dekat dengan Jeffery dulu.

Segera Juliy menyelesaikan dandanannya lalu sekali lagi berdiri di depan cermin untuk memastikan penampilannya sedap dipandang. Rok span hitam di atas lutut tidak terlalu pendek dipadukan dengan blouse merah marun dan kaos kaki hitam sepanjang lutut, terakhir ia mengambil sepatu pantofel hitam ber-hak pendek. Juliy menyambar backpack serta ponselnya yang berada di tempat yang sama sebelum keluar dari kamarnya.