2. heating up

32 1 0
                                    

Hallo!

^___SPECIALZ___^

Juliy memastikan bahwa Jeffery tidak mengikutinya, setelah itu ia memelankan laju kakinya. Lagi-lagi ia kabur dari situasi yang sama, setiap percikan pertengkaran diantara dirinya dan Jeffery, Juliy selalu menghindarinya, itu adalah bentuk pertahanan dirinya, Juliy tidak ingin kalut saat pertengkaran itu terjadi karena ia bisa saja mengatakan kalimat yang selalu ia pendam dalam-dalam. Selalu terbesit kalimat 'aku ingin kita berakhir' saat pertengkaran terjadi diantara mereka. Juliy masih ingin memperjuangkan perasannya, memastikan bahwa ia benar-benar mencintai Jeffery.

Masih banyak hal yang harus ia coba dalam hubungan ini, masih banyak rintangan yang belum ia lalui dalam hubungan ini, hal yang barusan terjadi bukanlah hal baru di dalam hubungan antara Juliy dan Jeffery, tidak seharusnya Juliy menyerah untuk sekarang.

"Hi beb, darimana?"

Juliy menatap laki-laki yang merangkul pundaknya, tingginya hanya sebatas dagu laki-laki itu membuat Juliy mendongak untuk memastikan seseorang yang kini malah tersenyum manis padanya.

"Kalo Jeffery liat kita seperti ini, kamu akan berbaring satu Minggu di bangsal rumah sakit, Jaemin."

Laki-laki bernama Jaemin itu hanya tersenyum semakin lebar, dia tahu betul sifat kaka tingkat nya itu jika menyangkut Juliy, Jeffery itu pencemburu dan agresif oleh sebab itu Jaemin semakin gencar menggodanya.

"Tidak akan,"

"Bukannya kekuatan ku sebanding dengan dia?."

Juliy hanya tertawa terbahak menanggapinya. Terakhir kali Jaemin dan Jeffery berkelahi karena Jeffery cemburu dengan Jaemin yang lebih akrab dengan Juliy, bukanya lebih perhatian dengan kekasihnya, Jeffery justru menghajar Jaemin dan berakhir Jaemin lah yang harus dilarikan ke klinik kampus karena beberapa luka di wajah tampannya.

"Jaemin, kamu darimana?."

"Toilet."

Jawaban laki-laki itu membuat Juliy melepas paksa tangan yang merangkulnya. "Ihh, jangan pegang-pegang!." Tangannya berlagak membersihkan area yang terkena tangan Jaemin.

"Astaga, aku sudah cuci tangan dengan bersih!,"

"Kamu belum jawab pertanyaan ku yang tadi!."

Setelah memberi jarak antara keduanya, Juliy mengangkat kertas di tangannya menunjukkan pada Jaemin. "Membayar biaya company visit."

"Kamu baru membayar biaya company visit itu?."

Juliy hanya mengangguk mengiyakan bertepatan dengan tangannya membuka pintu kelas bersama Jaemin. Mereka berada di kelas yang sama, Jaemin bukanlah laki-laki yang Juliy kenal lama, dia baru berteman dengan Jaemin sejak kuliah. Siapa sangka, Jaemin juga termasuk dalam tongkrongan kekasihnya, seperti sudah takdir bahwa orang-orang terdekatnya pasti berkaitan dengan Jeffery. Oleh karena itu laki-laki ini masih mempunyai nyali untuk sekedar merangkul Juliy walaupun di depannya jelas ada Jeffery sekalipun.

Jaemin menduduki bangku yang berada di depan Juliy lalu menariknya, mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Juliy lalu mulai memperhatikan apa yang perempuan itu lakukan.

"Nanti malam mau aku jemput?,"

Juliy tidak meresponnya, tangannya masih sibuk menata sesuatu di dalam tas nya.

"Berangkat bersama ke kampus." Jaemin masih memperhatikan Juliy.

Barulah setelah selesai merapikan isi tas nya Juliy menatap balik Jaemin yang masih betah memperhatikannya. "Sepertinya Johnny akan mengantar."

Specialz [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang