1. jacket

28 1 0
                                    


Hallo!

^___SPECIALZ___^

Juliy baru menyadari kalau mobil yang sama seperti yang berada di depan rumahnya sekarang tepat berada di belakangnya. Ia menginjak rem ketika warna lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Meski Juliy dapat melihat dengan jelas mobil tersebut melalui kaca spionnya tetapi dia tidak dapat mengenali nomor pelat nya karena terhalang sepeda motor yang berhenti tepat di belakangnya. Juliy juga tidak dapat melihat orang yang berada di balik kemudi karena kaca mobil yang gelap. Persis seperti milik Jeffery pikirnya.

"Mana mungkin. Dia bahkan menghilang." Juliy meyakinkan diri, dia tidak ingin bayang-bayang Jeffery membuatnya kehilangan fokus atas hidupnya.

Cinta?, Juliy juga tidak yakin dengan cintanya terhadap Jeffery. Hubungan itu hadir tanpa sengaja di waktu yang tidak tepat. Atau Juliy dan Jeffery lah yang salah menempatkan perasaan masing-masing.

Mereka saling cemburu ketika masing-masing dari mereka dekat bersama lawan jenis. Juliy marah ketika Jeffery menyimpang dari jalan hidupnya, alkohol, wanita dan perjudian yang katanya hanya sebagai bahan kesenangan. Akan sangat disayangkan jika pria yang hampir sempurna seperti Jeffery menjadi berandalan, yahh meskipun kecerdasan otaknya tidak diragukan.

Begitu juga dengan Jeffery yang marah ketika Juliy menjadi kekasih pria lain selama beberapa waktu. Jeffrey pula yang menyebabkan hubungan Juliy dan kekasihnya berakhir saat itu.

Mereka berdua saling cemburu, hati mereka serapuh abu, tetapi ego mereka sekeras batu.

Lagipula siapa yang menganggap serius hal yang disebut 'cinta' saat remaja SMA?, masa dimana remaja ada di titik mencari jati dirinya, labil akan keputusan yang dibuat, mereka saat itu hanya bermain-main.

^___SPECIALZ___^

Juliy membawa mobilnya menuju lahan parkir yang terletak di sisi kiri gedung utama diikuti dengan sebuah mobil hitam yang Juliy yakini milik sang kekasih saat dia menyadari nomor pada pelat nya beberapa waktu yang lalu.

Setelah mematikan mesin mobil Juliy membuka pintu mobil dengan segera lalu menutupnya dengan dentuman yang terdengar sedikit kasar. Entah hal apa yang membuat suasana hatinya semakin suram saja.

Juliy masih berdiam diri ketika pintu mobil Jeffery terbuka, laki-laki itu menutup pintunya dengan kaki kirinya karena tangannya sibuk melepas jaket denim yang dikenakan guna untuk menutupi tubuh atasnya yang hanya terbalut kaos putih polos dengan merek Celi*e. Kini laki-laki itu hanya berbalut kaos dengan celana jeans senada dengan jaketnya.

Jeffrey mendekati Juliy yang masih berdiri diam, terperangah ketika laki-laki di hadapannya memasangkan jaket yang dilepasnya pada pinggang rampingnya, menutupi tubuh bagian pinggang hingga lututnya. Rok yang Juliy kenakan kini sepenuhnya tertutup jaket milik Jeffery karena laki-laki itu memasangkan beberapa kancing jaketnya hingga tertutup bagian depannya. Ukuran tubuh Jeffery jelas sekali lebih besar daripada tubuh Juliy, jaket itu benar-benar membungkus tubuhnya.

"Jeff?."

"Just shut up and be good girl." ucap Jeffery ketika sang kekasih akan mengeluarkan protes. Tangan nya masih sibuk dengan urusannya, tapi matanya menatap dingin.

"Model rok ku jadi tidak terlihat." ucap Juliy memandangi penampilannya, kedua tangannya berada di punggung milik Jeffery yang tengah berjongkok sambil membenarkan tatanan jaket yang berada di pinggang sang kekasih.

Specialz [Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang