Hallo Relove!!!
Disini adalah kumpulan cerpen yang aku buat untuk kalian baca dan bahkan kalian boleh mengambil tulisan ini dengan catatan izin dulu di kolom komentar😁
Kalian juga boleh kirim karya kalian dan akan aku posting disini disertai nama a...
Pada suatu hari,hiduplah seekor kelinci yang tinggal bersama ibu dan kedua adiknya.Kelinci itu tinggal disebuah rumah pohon yang besar.
Ibu kelinci berpamitan kepada ketiga anaknya itu untuk pergi ke pasar membeli bahan masakan.Ibu kelinci juga berpesan kepada ketiga anaknya untuk menjaga rumah dan tidak boleh pergi ke kebun petani.
Setelah si ibu kelinci pergi,ketiga anaknya bermain diluar rumah.Kedua adik kelinci ini berpamitan kepada kakaknya yang bernama pito untuk main di taman.Pito-pun mengijinkannya.
Si pito yang menjaga rumah sendirian itu mulai bosan.Ia penasaran dengan kebun petani,karena ibu selalu melarang mereka pergi ke sana.Pito-pun memutuskan untuk pergi kerumah petani.
Diperjalanan menuju rumah petani,si pito sedikit takut.Ia takut tertangkap oleh petani dan disiksa.
Saat ia sampai didepan pintu pagar milik petani,si pito-pun masuk.
Disana ia begitu tercengang.Ia terkejut melihat banyak wortel yang tumbuh disana.Ternyata si pito pergi kerumah petani wortel.
Pito suka sekali dengan wortel,ia memakan semua yang ada.
Kebetulan anak pemilik petani itu sedang bermain di halaman belakang.Anak itu bernama chiki.
Chiki yang dari kejauhan melihat si pito,berlari kearah pito dan menangkapnya.
Pito yang tidak siap itu pun tidak bisa kabur.Ia hanya diam saja saat ditangkap oleh chiki.
Pito yang ketakutan tidak bisa berbuat apa-apa, ia menyesal tidak mendengar perkataan sang ibu untuk tidak pergi ke kebun petani.
Untung saja si pito tidak disiksa oleh sang pemilik kebun.Ia dirawat dengan baik dan diberi makan wortel kesukaannya.
Tapi si pito sedih karena tidak bisa bertemu lagi dengan ibu dan kedua adiknya.
AMANAT:
Jangan pernah melanggar apapun yang diperintahkan,karena semua itu pasti ada bahayanya dan jangan juga melawan perkataan orang tua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
