Part 13🐶

1.6K 151 37
                                    

⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫

🌱Selamat Membaca🌱

"Sunghoon kemana sih, ini udah Jam setengah 9 malam" rutuk Jaeyun kesal namun tidak dapat di pungkiri jika ia juga khawatir.

"Aku telepon berkali-kali pun ngga diangkat" ucap Jaeyun.

Jaeyun memandang jam dinding dengan gelisah.

Perasaanya sekarang benar-benar tidak karuan, sedari di sekolah perasaannya sudah tidak enak dan kini Sunghoon dan Taesan malah tidak ada kabar.

🌱🌱🌱

Sunghoon berhasil menghindar akan tetapi mobil itu seolah dengan sengaja mengincar motor Sunghoon dan membuat Sunghoon hilang kendali saat seseorang dari dalam mobil itu mengeluarkan balok kayu dan memukul punggung Sunghoon tiba-tiba.

Motor yang di kendalikan Sunghoon pun akhirnya oleng dan menabrak pembatas jalan dengan keras.

Motor Sunghoon terpental jauh dan ringsek.

Tubuh Sunghoon terbanting dan berguling dijalanan.

"Akkhh" ringis Sunghoon.

Sunghoon tergeletak di tengah jalan dengan terlentang, tubuhnya seperti mati rasa.

Tangis menjerit seorang bayi menggelegar di jalanan sepi itu.

Tak lama sebuah motor melaju cepat melewati Sunghoon.

"Mampus lo Park Sunghoon" ucap orang yang mengendarai motor itu, dari balik helmnya orang itu tersenyum puas.

Sunghoon mencoba mengambil kesadaranya dan sebisa mungkin melepas helmnya. Telinganya berdengung tidak dapat mendengar apa-apa.

Sunghoon memandang pada bayi mungil yang berada di atas dadanya dan bayi itu menatapnya dengan tatapan penuh ketakutan, dapat Sunghoon lihat tangan mungil itu meraih wajahnya.

Saat pendengaranya mulai kembali, Sunghoon dapat mendengar jeritan kesakitan dari seorang bayi yang berada di atas dadanya itu.

Dan seketika tubuh Sunghoon terlonjak hingga akhirnya kesadaranya kembali.

Sunghoon dengan panik mendudukan dirinya dan mengangkat tubuh bayi itu yang tidak lain adalah Taesan anaknya untuk keluar dari dalam tas. Sunghoon membuang tas miliknya itu dan mendekap Taesan dengan panik.

"Ng-ngga ngga, Taesan sa-sayang buntelan" ucap Sunghoon gemetar, wajah kesakitanya kini berubah menjadi wajah khawatir dan ketakutan memandang tubuh kecil anaknya yang berada dalam dekapanya.

Sunghoon memandang wajah pucat anaknya dengan bibir yang mulai membiru dan dari kepala anaknya pun kini mengalir mengeluarkan banyak darah.

"Sa-sayang ayah mohon bertahan yah, Taesan kuat kan sayang" ucap Sunghoon dengan tangisnya, Sunghoon kalap melihat kondisi anaknya sekarang.

Tangannya yang penuh luka gores itu gemetar mencoba menyeka darah yang mengalir mengotori wajah kecil bayinya.

Tangan mungil Taesan meremat kuat baju Sunghoon, tubuhnya bergetar hebat seolah takut ia akan di tinggalkan.

Sunghoon memaksakan dirinya untuk bangkit, ia tidak peduli dengan sakit yang tubuhnya rasakan. Sekarang yang terpenting adalah keselamatan anaknya, Sunghoon harus membawa anaknya segera ke rumah sakit

"TOLONGG HIKS SIAPAPUN TOLONG" teriak Sunghoon sekuat mungkin, di iringi tangisan ketakutannya.

Bruk

Tubuh Sunghoon kembali ambruk karena tidak kuat menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya dan lemas di kakinya.

Namun Sunghoon tetap tidak peduli dengan kondisinya yang terluka parah, ia terus memaksakan dirinya untuk bangkit karena ada nyawa anaknya yang harus segera diselamatkan.

Di pikiranya saat ini hanya keselamatan Taesan, rasa sakit di tubuhnya tidak sebanding dengan rasa sakit dan rasa takut di hatinya jika harus kehilangan anaknya.

Sunghoon merangkak dan mencoba untuk bangkit kembali. Kakinya yang gemetar ia seret paksa untuk melangkah.

Ia dekap lebih kuat tubuh kecil Taesan agar tidak terjatuh dari tangan gemetarnya. Tangis bayinya masih terdengar lantang menyayat hatinya.

"Hiks sayang maaf...maaf hiks tolong kuat" gumam Sunghoon dengan air mata yang terus mengalir deras.

"TOLONG HIKS, SIAPAPUN TOLONG TAESAN" jerit Sunghoon putus asa.

Tak lama sebuah motor berhenti di depan Sunghoon dan orang yang mengendarainya bergegas turun menghampiri Sunghoon.

"SUNGHOON" teriak orang itu panik saat melihat kondisi Sunghoon yang penuh dengan luka, ia yang tak lain adalah Kei salah satu peserta balap yang turun kejalan hari ini.

"Kei...Kei tolong gue Kei anak gue hiks, tolongg" ucap Sunghoon panik dengan tubuh bergetarnya.

Tanpa banyak bicara Kei langsung membantu Sunghoon naik ke motornya. Setelah memastikan Sunghoon duduk dengan baik, Kei pun langsung menancap gas cepat dan membawa Sunghoon pergi.

Tangis Taesan mulai terdengar serak dan itu membuat Sunghoon semakin panik.

"Kei cepet Kei bawa gue ke bang Jeno" ucap Sunghoon panik, dia sudah tidak bisa berfikir jernih lagi.

Dan tak lama Sunghoon dan Kei tiba dan kedatangan mereka telah di tunggu oleh teman-temanya.

Merasa ada yang janggal dengan kedatangan Kei yang membonceng Sunghoon, teman-teman Sunghoon dan Kei pun bergegas menghampiri setelah motor Kei berhenti.

Dengan tergesa Sunghoon turun mengabaikan teman-temannya yang bertanya panik melihat kondisinya dan Sunghoon berjalan terseok menuju Jeno yang kini mematung menatap Sunghoon yang datang dengan kondisi berlumuran darah dan seorang bayi digendonganya.

"Bang Tae-"

Srett

Ucapan bergetar Sunghoon terpotong saat dengan cepat Jeno meraih tubuh kecil Taesan kedalam dekapanya dan bergegas menuju mobilnya.

"Mark bawa mobil gue" teriak Jeno panik.

Menyadari jika Sunghoon tidak mengikutinya Jeno pun menoleh ke belakang.

Jeno memandang Sunghoon geram saat melihat Sunghoon yang masih berdiri kaku di sana seperti orang bodoh.

Sunghoon tanpa sadar termenung, ia sebenarnya masih terlalu syok dan banyak pikiran negatif yang menghampirinya.

"CEPET SIALAN, LO MAU ANAK LO MATI" murka Jeno membuat semua yang ada di sana tersentak kaget termasuk Sunghoon.

Sunghoon yang baru tersadar kembali dari lamunanya pun langsung berjalan dibantu Jay dan Nikolas untuk menghampiri Jeno yang sudah lebih dulu masuk kedalam mobil.

Setelahnya mobil Jeno melaju cepat menuju rumah sakit terdekat dan teman-temannya yang lain pun bergegas menyusul di belakang.

🌱Bersambung🌱

©️icih20, 26/08/2024

Tolong jangan hujat aku, ini demi keberlangsungan cerita. Harus ada karakter yang di korbankan😌

See you~👋

Mistake [Sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang