Part 14🐶

1.5K 166 52
                                    

⚠️Dilarang keras untuk melakukan plagiat🚫

🌱Selamat Membaca🌱

Mereka telah tiba di rumah sakit.

Jeno dengan segera turun membawa tubuh kecil keponakanya yang ia balut dengan kemeja lembut miliknya.

Sunghoon turun dengan cepat menyusul Jeno, di ikuti Mark yang meringis melihat luka-luka di tubuh Sunghoon.

Sunghoon dan Mark menghampiri Jeno yang terduduk frustasi di depan ruangan UGD.

"Bang mana Taesan, buntelan gapapa kan bang? buntelan pasti baik-baik aja kan bang?" tanya Sunghoon panik.

"Gue gatau, Taesan lagi di tanganin dokter" ucap Jeno frustasi dan mengendalikan dirinya untuk tidak menghajar Sunghoon sekarang.

Sunghoon kembali menangis meraung menyesali kebodohanya yang membahayakan nyawa anaknya, ia mendudukan dirinya di lantai.

Sunghoon takut jika terjadi hal buruk pada buntelanya dan takut akan reaksi orang tuanya terlebih Jaeyun terhadap kejadian ini.

"Jaeyun pasti marah dan benci banget sama gue" ucap Sunghoon serak.

"Udah Hoon, lo tenangin diri lo" ucap Mark menenangkan Sunghoon. Jujur ia merasa kasihan karena sepenjang perjalanan tadi Sunghoon terus menangis meminta maaf dan Jeno terus memaki dan memarahi Sunghoon.

Jeno memandang Sunghoon yang terduduk di lantai dengan tajam, namun perlahan tatapanya berubah sendu ia tau Sunghoon salah tapi mau bagaimana pun pasti Sunghoon juga lebih terluka saat ini, jadi Jeno harus bisa mengendalikan dirinya.

"Mark, bawa Sunghoon untuk di obati, luka Sunghoon juga parah" ucap Jeno.

Mendengar itu Sunghoon menggeleng ribut.

"Ngga bang, gue gapapa. Gue mau di sini aja nunggu buntelan sampai dokter keluar" tolak Sunghoon.

"Dengerin apa kata gue Park Sunghoon, lo harus di obatin biar gue yang nunggu Taesan" titah Jeno penuh penekanan.

Sunghoon pun tak bisa membantah lagi karena tubuhnya sekarang benar-benar lemas dan terasa remuk.

Perlahan Mark membantu Sunghoon untuk berdiri.

Namun tiba-tiba saja tubuh Sunghoon ambruk. Untung saja Mark dengan sigap menahan tubuh Sunghoon yang tak sadarkan diri.

Melihat itu, Jeno pun bergegas memanggil dokter dan para suster untuk memeriksa kondisi Sunghoon.

Tubuh Sunghoon di baringkan di atas brankar dan di bawa menuju ruang UGD.

"Mark, tolong pantau kondisi Sunghoon dan kasih tau keadaanya ke gue. Gue disini ga bisa ninggalin ponakan gue." ucap Jeno dan langsung di angguki Mark. Mark pun berlalu menyusul Sunghoon.

Jeno pun sudah menghubungi ayah dan ibunya dan meminta mereka untuk menghubungi orang tua Sunghoon juga. Namun Jeno tidak berani menghubungi adiknya, jadi dia memita kepada orang tuanya untuk memberitahukan kepada Jaeyun dengan hati-hati.

Orang tua nya sempat mengabari Jika orang tua Sunghoon sudah menuju ke rumah sakit, namun orang tuanya akan sedikit terlambat karena harus menjemput Jaeyun terlebih dahulu.

🌱🌱🌱

Jaeyun masih duduk dengan gelisah menanti kepulangan Sunghoon dan Taesan, air matanya entah kenapa tiba-tiba menetes tanpa sebab.

Sudah terdapat puluhan panggilan yang ia lakukan kepada Sunghoon, namun Sunghoon tetap tidak menjawabnya dan pada panggilan terakhir nomor Sunghoon tidak aktif.

Mistake [Sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang