"Minggir aku ingin duduk"
"Duduk saja,kau bisa duduk di sebelah sini bukan?" Jawab Barbara ketika Calum mengusirnya dari bangkunya.
"Tapi ini bukan tempat duduk mu"
Langsung Barbara menoleh ke arah Violet
"Hey Vio! Kau bisa kan duduk di tempat Ku? Aku akan pindah kesini"
Ah tidak lagi. Desis pelan Vio.
Dengan terpaksa dia menganguk pelan.
Baru saja dia ingin meminta Calum pindah Ke tempat lain sekarang bangkunya benar benar sudah diambil.
"Tidak,kau minggir. Jangan mengambil apa yang bukan milik mu" Lanjut Calum.
"Tapi Vio memperbolehkan ku duduk disini Cal"
"Ya. Tapi aku tidak mau duduk dengan wanita bawel seperti mu"
Jawab ketus Calum."Tapi..." Lanjut Barbara yang masih kekeh dalam pendiriannya.
"AKU BILANG TIDAK. SEBAIKNYA KAU BALIK KE BANGKU MU" bentak Calum sambil memukul tangan nya ke meja.
Barbara pun terlonjak kaget dan berjalan melalui Calum.
.
"Violet! Kembali lah Ke bangku mu" ucap Luke berdiri di sebelah bangkunya yang sekarang di duduki Violet.
"Tidak, aku duduk disini dulu Luke aku masih berfikir bagaimana bicara pada Calum untuk pindah Dari bangku Ashton"
"Lalu? Aku duduk Dimana? Di sebelah dia? Apa kau mau nasibku seperti Barbara?" Jawab Luke sedikit terkekeh
Violet hanya terdiam berfikir.
"Hey Kau" Panggil Calum ke arah Violet.
"Kau memanggil ku?" Tanya Michael Karena merasa terpanggil.
"Tidak."
"Oh.. Hm,lalu kau memanggil Siapa?" Jawab Michael tersenyum malu. Hahaha
"Dia,apakah dia akan duduk disana? Karena lebih baik jika aku duduk sendiri" jawab Calum
Yang di maksud pun menoleh.
"Tidak tidak. Aku duduk disana"
Vio pun berjalan ke arah bangkunya,melewati tatapan sinis wanita wanita yang ingin duduk disebelah Calum.
Terutama Barbara dkk.
.
Pembelajaran berjalan tenang untuk Vio Karena, Dia tidak mau memikirkan urusan bangku lagi.
Mungkin Dia akan bicara pada Ashton Besok sehabis pulang sekolah dan juga sekaligus menjenguk sahabatnya itu.
"Apa Ada yang duduk di tempatku sebelumnya?" Tanya Calum memecahkan keheningan antar mereka berdua
"Hmm,ya. Tapi yasudahlah dia sedang sakit dan akan lama untuk penyembuhannya"
"Baik lah aku akan tetap duduk disini kalau begitu" lanjut Calum.
Hah? Apakah dia tidak berfikir pindah? Ah harusnya aku jujur saja tadi! Gumam Vio dalam hati.