OUR PROMISES

338 36 1
                                    

"JAEHYUN, AWAS!"

Seruan khawatir Donghyuck tidak serta-merta membuat pemuda itu menggerakkan satu inci pun bagian tubuhnya. Ia hanya mematung dengan mata membulat sempurna, menatap ajal yang tidak lagi jauh di depan mata.

Mark yang melihat itu jelas tidak bisa tinggal diam. Ia memang tidak menyukai Jaehyun, ia memang membenci segala perlakuan pemuda itu terhadap dirinya maupun Donghyuck. Namun, bukan hal seperti ini yang ia harapkan.

Cerobong asap itu akan jatuh sebentar lagi, menimpa apa pun yang ada di bawahnya dengan telak. Semua orang yang melihat itu sontak menjerit dan menjauh dari tempat jangkauan, berusaha menyelamatkan diri. Namun, tidak dengan Jaehyun. Ia ingin berlari, ia ingin menjauh, tetapi sekujur tubuhnya serasa membatu. Tidak bisa bergerak sama sekali, hanya diam dengan kaku. Bahkan telapak tangannya terasa lebih dingin dari sebelumnya, seolah-olah nyawanya telah melayang lebih cepat.

"Tolong aku." Hanya gumaman itu yang keluar dari mulutnya sesaat sebelum cerobong itu jatuh.

Mark telah berlari sekuat yang ia bisa, berusaha meraih tangan Jaehyun saat itu juga. Namun, pergerakannya sontak terhenti saat cerobong asap itu berhasil jatuh sepenuhnya, menimpa Jaehyun dan juga bagian tengah kapal. Donghyuck sontak menjerit histeris saat melihat Jaehyun yang tidak lagi tampak bersamaan dengan batang cerobong yang telah merusak bagian tengah kapal, membelahnya hingga dalam, membuat kapal mulai bergerak tidak beraturan, kehilangan keseimbangan.

Mark yang sempat terpeleset akibat guncangan itu dengan segera mengambil langkah berdiri, meraih lengan Donghyuck dengan cepat dan menyeret langkah lelaki manis itu semakin cepat ke bagian buritan kapal, tanpa mempedulikan sosoknya yang masih menatap Jaehyun di belakang dengan mata membulat.

Akibat jatuhnya cerobong asap tadi, bagian tengah kapal menjadi terbelah, hingga akhirnya membentuk suatu ketidakseimbangan akibat patahan bagian yang telah tenggelam lebih dulu, menarik sisi lain yang masih terkait hingga membuat buritan kapal tampak lebih naik dengan posisi yang miring.

Mark mengusahakan langkahnya semampu yang ia bisa, menarik tangan Donghyuck menuju buritan kapal agar mereka bisa bertopang di sana. Hingga akhirnya, keduanya pun tiba pada pagar pembatas di sana.

Kondisi kapal telah semakin miring, membuat Mark tanpa aba-aba langsung menggendong Donghyuck dan mengangkatnya agar bertopang pada bagian sisi luar pagar pembatas yang telah mendatar. Dan ia naik ke sana setelah Donghyuck, bertopang tepat di belakang tubuh Donghyuck, menahan lelaki manis itu.

"M-Mark ... Mark ... Jaehyun ... Dia ...." Donghyuck tergagap dengan tangan yang menggenggam erat besi tempatnya bertopang sekarang, sementara matanya telah memupuk air mata.

"Sstt, semua akan baik-baik saja," bisik Mark di belakangnya dengan lembut, berusaha menenangkan kekasihnya yang tengah terpukul. Bagaimanapun, Jaehyun tetaplah orang terdekat Donghyuck. Walau tidak mau mengakui, Donghyuck sebenarnya menganggap pemuda itu sebagai teman, walau bukan dalam konteks kedekatan seperti yang seharusnya.

"Kau akan baik-baik saja," bisik Mark lagi, kini dengan kecupan lembut pada tengkuk Donghyuck, meredakan suara isak yang mulai terdengar beberapa detik lalu. "Sekarang, pakai pelampungmu."

Mark mengalihkan perhatian pada sebuah pelampung di tangannya. Itu adalah satu-satunya pelampung yang berhasil ia dapatkan ketika pergi tadi. Dan kini, ia telah memasangkan benda itu dengan pas ke badan Donghyuckㅡwalau sedikit melaluinya dengan susah payah apabila mengingat posisi mereka sekarang.

"Mengapa aku memerlukan pelampung jika nantinya aku mati juga?" tanya Donghyuck saat Mark masih berusaha mengikat bagian sisi pelampungnya dengan kuat. Air matanya semakin deras mengalir akibat pikirannya yang kalut, ditambah lagi dengan pemandangan di bawahnya, di mana orang-orang yang tidak sempat memiliki penopang jatuh dengan bebas hingga ke dalam laut. Layaknya semut yang terjatuh ke dalam air.

HEART OF THE OCEAN [ Bahasa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang