ANCHORED TO YOU

562 72 1
                                    

"APA-APAAN INI?!"

Jaehyun tampak murka, sontak membuat Donghyuck dan Mark mengambil posisi berdiri dengan mata membulat dan wajah bingung.

Melangkah cepat, Jaehyun menghampiri Donghyuck dan menarik kasar tangan lelaki itu, menjauhkannya dari Mark.

"Tikus berengsek! Berani-beraninya kau melecehkan tunanganku!" Jaehyun memelotot tajam. "DI MANA PARA PENJAGA SEHINGGA TINDAK KERIMINAL SEPERTI INI TERJADI?!" bentaknya marah, membuat Donghyuck tersentak kaget.

Setelah gelegar nyaring amarah Jaehyun di geladak itu, dua orang awak penjaga segera berlari menghampiri mereka.

"Ada apa, Tuan?" tanya salah satu di antara mereka.

Jaehyun lantas menatap keduanya sengit sebelum kembali membuka suara. "Pemuda itu! Dia hampir memperkosa tunanganku!" Ia menunjuk Mark yang masih diam di tempat.

Mark yang menjadi sasaran tuduhan yang tidak seharusnya lantas memasang wajah tidak terima. Donghyuckㅡyang telah menjerumuskan pemuda itu ke dalam masalahㅡmerasa amat bersalah tatkala dua petugas berusaha mengunci pergerakan Mark dan membawanya pergi.

"Tidak! Hei, aku tidak melakukannya!" Mark memberontak, menyanggah tuduhan Jaehyun.

"Benar, Jaehyun. Apa yang kau lihat tidak seperti apa yang terjadi!" Donghyuck berusaha membantu, meraih tangan Jaehyun dan memohon kemurahan hati pemuda itu. "Dia hanya berusaha menolongku, jadi jangan salah paham dan lepaskan dia, oke?"

Kernyit tidak senang di dahi Jaehyun terlihat jelas. Ia lantas menatap mata Donghyuck yang memandang penuh harap kepadanya. "Menolongmu? Lalu, bisakah pemuda rendahan itu menjelaskan kepadaku kenapa dia melepas sepatu dan juga kancing kemejanya?" tanyanya sinis.

Pertanyaan itu sontak membuat Donghyuck serta Mark bungkam. Ia tidak tahu harus kembali memohon dan memakai alasan apa untuk meyakinkan Jaehyun, karena tidak mungkin jika harus mengatakan hal yang sejujurnya. Bisa-bisa pemuda itu akan melaporkan hal tersebut kepada ibunya yang malah hanya akan menciptakan kungkungan yang lebih ketat bagi Donghyuck.

"I-itu ...." Donghyuck tergagap.

Jaehyun mendengus remeh. "Tidak bisa jawab, kan?" Tatapannya beralih pada Mark yang kedua lengannya telah diborgol oleh para petugas. "Bawa dia, dan berikan hukuman yang setimpal karena telah berani melecehkan seorang bangsawan."

"Tidak!" Donghyuck kembali menahan Jaehyun, membuat pemuda yang telah terbakar emosi itu kembali menatapnya. "Dia benar-benar menolongku, Jaehyun! Percaya padaku, kumohon. Kau bahkan bisa lihat bahwa aku tadi yang menindihnya. Dia hanya menangkapku yang hampir tergelincir, sungguh, Jaehyun!" ujar Donghyuck lagi, berusaha memperkuat keyakinan pemuda tersebut.

Jaehyun menghela napas panjang sebelum kembali mengarahkan mata pada Mark yang hanya diam sembari menatapnya tajam. "Benar begitu?"

Mark tidak menjawab, hanya bungkam sebelum akhirnya Donghyuck menatap ke arahnya, memberi intruksi bahwa mereka harus bekerja sama terkait hal ini. Mau tidak mau, Mark pun menganggukkan kepala, mengiakan pertanyaan Jaehyun dan juga ajakan Donghyuck untuk bekerja sama demi keselamatan masing-masing.

Jaehyun berakhir mengangguk. Meski ketidakpuasan masih terpancar dari wajahnya, tetapi ia berusaha untuk menyembunyikan itu dan memperlakukan Donghyuck yang bersikap lembut padanya dengan baikㅡhal yang tidak pernah Donghyuck lakukan sebelumnya.

"Baiklah," ujarnya. "Lepaskan dia. Sepertinya memang ada kesalahpahaman di sini." Ujaran itu langsung membuat kedua petugas yang tadi menahan Mark pun melepas kunci borgol di tangan pemuda itu, membebaskan Mark yang mendesah lega.

"Terima kasih," kata Mark singkat, tetapi bukan kepada Jaehyun, melainkan Donghyuck yang menatapnya khawatir. Jaehyun yang tidak bodoh sontak menyadari hal tersebut melalui ekor matanya.

HEART OF THE OCEAN [ Bahasa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang