02. Agen Keamanan Rahasia

91 14 6
                                    

•••

Drrtt! Drrtt!

Benda pipih milik Qinfei terus bergetar cukup menggema di atas nakas dekat tempat tidur. Hal itu sukses membuat Yuan yang memang berada di dekat sana menjadi terbangun dari tidur panjangnya yang begitu nyaman. Ia yang awalnya terkejut tentu langsung tersenyum tipis. Sosok Qinfei yang masih tertidur lelap di sebelahnya tidak bergerak sedikit pun. Bahkan lengan kirinya seakan - akan sudah menjadi bantal bagi Qinfei.

Enak sekali, 'kan?

Perasaan bahagia itu datang di pagi hari yang cerah saat melihat bagaimana Qinfei memeluknya. Benar - benar jauh di luar dugaan. Yuan tidak pernah berpikir jika akan ada waktu di mana Qinfei memeluknya.

Drrtt! Drrtt!

Dan lagi.

Benda pipih Qinfei terus bergetar walaupun Yuan sudah mengabaikannya. Sehingga dengan terpaksa diapun meraih benda pipih tersebut. Lalu matanya yang terasa berat itu seketika melebar sempurna.

"Astaga. Aku lupa."

Yuan yang agak terkejut langsung terduduk tegap ketika melihat nama yang tertera di layar. Tetapi setelah ia mengetahui kalau masih ada waktu untuk berleha - leha, maka diapun segera menonaktifkan benda tersebut. Lalu dia kembali memeluk Qinfei setelah meletakkannya kembali di tempat semula.

Persetan dengan panggilan tersebut.

Kesempatan tidak akan datang dua kali, pikirnya. Namun baru saja ia memejamkan matanya, tiba - tiba benda pipih miliknya kali ini berdering cukup nyaring. Membuat Qinfei merasa terganggu dan jadinya terbangun.

"Siapa?" Tanya Qinfei dengan suara seraknya.

"Kak Liu." Sahut Yuan.

Qinfei lantas memperhatikan Yuan yang segera beranjak turun dari atas tempat tidur. Padahal semalam Qinfei hanya berniat mengecek luka Yuan. Tetapi entah kenapa malah ketiduran.

"Ya, ada apa?" Terdengar sedikit ketus dan dingin, itulah yang Yuan berikan setelah menerima telepon dari Kak Liu. Mendadak suasana hatinya berubah menjadi keruh.

"..."

"Iya. Tunggu satu jam lagi."

Pip!

Sambungan terputus.

Qinfei yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Yuan menjadi bingung saat melihat ekspresi wajah pria itu saat ini. Ia tahu jika Yuan sedang kesal. Pasti Kak Liu yang mendesak Yuan untuk segera pulang.

"Ada apa, hm? Kau terlihat sangat kesal setelah berbicara dengan Kak Liu." Suara berat khas orang bangun tidur milik Qinfei terdengar seksi, menurut Yuan. Apalagi dengan di tambah wajah sendu dan rambut yang sedikit berantakan, itu benar - benar terkesan sangat eerrr...

"Itu... Aku hanya masih ingin bersantai. Tetapi si kunyuk itu malah menyuruh kita untuk segera bersiap." Omel Yuan yang terdengar seperti orang yang sedang merajuk kepada sang ibu.

Qinfei tersenyum tipis.

"Ooh. Ya sudah. Ayo kita mandi lalu segera bersiap - siap untuk pulang." Qinfei beranjak dari tempat tidurnya, yang di susul dengan seringai mematikan dari Yuan. Ada sebuah ide yang tiba - tiba saja muncul.

ACTING | JJK & JEH (Sequel Of Hypocritical)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang