Rencana Perjodohan

71 9 1
                                    

Esok pagi nya Sabiru sudah di izinkan pulang oleh Dokter, dengan ditemani Alana dan Regan ia di antarkan pulang ke sampai ke rumah. Kedua orang tua Sabiru dengan keluar kota, dan mereka tidak di beritahu oleh Sabiru, katanya takut ganggu, lagian disini sudah James, Alana dan Regan.

Sebenarnya hari ini ada acara di fakultasnya tapi karena keadaannya tidak memungkinkan untuk pergi maka dari itu Regan yang mewakilinya, dan James yang mewakili Regan untuk menghadiri acara di Fakultas Arsi.

Mengenai hubungan Sabiru dengan Aurora, hubungan mereka tampak renggang, tidak ada lagi sapaan selamat pagi yang di kirim oleh Aurora dan tidak ada senyuman yang di tampilkan Sabiru untuk Aurora. Semuanya hilang tanpa jejak di malam hari itu.

Kini Sabiru tengah menatap foto Aurora yang baru saja gadis itu posting di sosial medianya.

"Cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik." Gumamnya.

Setelah lama menatap foto itu, Sabiru bergegas menuju kampus, ia ingin bertemu dengan Regan dan memberitahu nya tentang kejadian kemarin.

Sabiru mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, dia tidak mengendarai motor karena malas. Sabiru sampai di gedung fakultas nya tepat pukul 1 siang, ia keluar dari mobil dan menuju Regan yang sedang duduk sambil menikmati sandwich yang mungkin di sediakan oleh anak-anak.

Sabiru duduk disebelah Regan, membuat laki-laki berdimple itu terkejut bukan main.

"Astaga Sabi, kamu ngagetin saja."

"Maaf-maaf."

"Kamu sedang apa disini? Bukannya istirahat."

"Aku sudah istirahat tadi, sakit badan aku kalo di buat tidur Mulu."

"Oh gitu, yasudah kamu duduk saja, aku ingin ke mengecek acara dulu."

"Maaf sudah membuat mu yang menangani nya sendiri."

"Ah tidak apa-apa, kamu sedang sakit, lebih baik kamu duduk disini, jika lapar makan sandwich itu."

"Terimakasih."

"Sama-sama, aku tinggal dulu." Sabiru mengangguk pelan, Regan pergi meninggalkan Sabiru berjalan menuju anak-anak BEM lainnya.

Sabiru menatap Sandwich itu lalu mengambil dan memakannya, perutnya sangat lapar sekali. Dari kejauhan dia dapat melihat Aurora dan Varrel berjalan menuju Regan yang sedang sibuk dengan anak-anak BEM. Lalu ia melihat Regan menunjuk kearah nya, membuat Aurora dan Varrel menatap kearahnya.

Mereka berjalan kearah Sabiru dengan santai dengan tangan Aurora yang membawa sebuah proposal. Sabiru bangun dari duduknya.

"Ru, kita butuh tanda tangan Lo di proposal ini." ucap Varrel.

Aurora menyodorkan proposal itu dan sebuah pulpen, Sabiru mengambil pulpen itu lalu menandatanganinya. "Sudah, ada lagi yang harus aku tandatangani?."

Aurora menggeleng "tidak ada lagi, kalo gitu kita permisi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rainy DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang