Ketakutan Sabiru

80 10 1
                                    

08:30 wib

Sabiru sudah rapi dengan pakaian khas nya ketika pergi ke kampus. Dengan sweater hitam dan celana training yang membungkus tubuh indahnya.

Turun dari kamar, menuju ruang makan disana tampak sang mamah tengah merapikan piring-piring kotor, mungkin sang Papah sudah makan dan berangkat ke kantor.

"Pagi, Mah." Sapanya pada sang Mamah.

"Pagi apanya ini udah siang, Sabi."

"Hehe, Papah udah berangkat Mah?." Ucapnya sambil duduk di kursi, dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.

Wanita paruh baya itu mengangguk "baru aja, awalnya Papah kamu mau nunggu kamu, tapi kamunya lama jadi dia jalan duluan."

Tangannya mulai menyuapkan nasi nya ke mulut "nunggu aku? buat apa Mah?."

"Katanya ada yang ingin di bicarakan sama kamu, tapi Mamah gak tau apa."

"Yaudah nanti Sabi telfon Papah." Wanita paruh baya itu mengangguk.

Elmira Revalina Putri, perempuan yang sering di panggil Elmira itu adalah Mamah dari laki-laki yang memiliki sifat tenang, dingin, dan bengis ketika berhadapan dengan musuhnya itu, Sabiru. Dia menikah dengan laki-laki dari keluarga terhormat dan terpandang yaitu Sean Roger Alexandro.

Mereka sebenarnya menikah karena perjodohan tapi 1 tahun setelah menjalin pernikahan timbullah cinta diantara keduanya, hingga akhirnya lahirlah Sabiru Vincent Alexandro.

Sabiru dan Sean memiliki sifat yang sama yaitu tenang dalam mengatasi apapun. Tapi akan bengis dan kejam ketika miliknya di usik oleh orang lain.

Setelah menghabiskan sarapannya, Sabiru berpamitan pada sang Mamah untuk menjemput Aurora. Dia mengendarai mobil, tidak mungkin bukan menjemput Aurora dengan motor, bisa di marahi oleh Papahnya nanti.

Dengan kecepatan diatas rata-rata ia membelah kota jakarta, dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kecepatan diatas rata-rata ia membelah kota jakarta, dengan kacamata hitam yang bertengger manis di hidung mancungnya. Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit akhirnya dia sampai di rumah Aurora.

Sebelum turun dirinya melepas kacamatanya, lalu turun dari mobil, Berjalan pelan menuju pintu masuk rumah, Sabiru mengetuk pintu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum turun dirinya melepas kacamatanya, lalu turun dari mobil, Berjalan pelan menuju pintu masuk rumah, Sabiru mengetuk pintu itu. "Permisi, ada orang tidak?."

Rainy DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang