Bilan : Keterusan Kangen Ya Gini!

622 71 22
                                    

Namanya juga Ruby, berondong yang gak suka dibantah. Kaya gini, Lisa udah ngerengek mau bolos kuliah, tapi Ruby maksaiin Lisa tetap masuk. Padahal Ruby sendiri juga izin pulang dari sekolahnya. Ga adil banget—

" Padahal kamu juga bolos. " Omel Lisa.

" Aku gak bolos. Aku minta izin pulang. " Ruby jawab, terus melirik sekilas ke arah gerbang kampusnya Lisa.

" Sama aja. "

Ruby memijit keningnya, dia maksaiin Lisa masuk supaya pacarnya itu gak ketinggalan materi, apalagi jurusan yang di ambil Lisa itu susah dan mahal. Secara Fakultas Kedokteran termasuk fakultas bergengsi dan kebanyakan di isi oleh orang-orang kaya, walaupun ada beberapa yang bukan kalangan orang kaya, dapat dipastikan orang itu termasuk beruntung ataupun sangat pintar.

" Aku masih kangen kamu. "

" Nanti kan bisa kangen-kangenan. "

" Maunya sekarang. " Lisa mengerucutkan bibirnya ke depan, gamau ngelihat Ruby.

" Harus kuliah. "

" Tapi — " Lisa menoleh terus ngelihat Ruby yang udah masang wajah seram banget.

" Iya-iya kuliah. " Lisa pasrah, dan mau turun. Dia gatau kalau Ruby bisa semenyeramkan ini.

Ruby menahan tangan Lisa dan mencium bibir gadis poni itu, " I love you. " Simple sih tapi udah bisa ngebalikin mood Lisa jadi lebih baik.

" Aku kaya gini supaya kamu cepat lulusnya terus jadi dokter yang disukai banyak orang. "

Lisa diam, selama ini Lisa gak pernah cerita ke Ruby kalau jurusan ini bukan keinginannya, melainkan paksaan dari kedua orang-tuanya. Lagipula mereka belum sedekat ini dulu, jadi gak mungkin Lisa menceritakan hal yang sangat pribadi ke Ruby.

" I love you too. " Lisa meluk Ruby erat banget, dia gatau kenapa bisa secepat ini bisa suka sama Ruby. Engga! Ini udah perasaan sayang dan cinta, Lisa sangat yakin.

" Udah ya, sayang. Turun dari mobil terus langsung masuk ke kelas. Nanti kabarin ya kalau udah nyampe kelas. " Ruby melonggarkan pelukan, dan mengelus pipi Lisa lembut.

" Iya. "

" Heum, sehabis ini aku mau ke perpus. " Ruby ngomong lagi.

" Ngapain ? "

" Baca buku. "

Lisa menggeleng, dia gak nyangka Ruby bisa sesuka itu membaca.

" Iya, nanti selfie ya. "

Ruby mengangguk dan sekilas mencium bibir Lisa lagi, " Bye, Lalisa. " Ucapnya tersenyum manis.

Pipi Lisa memerah, senyuman Ruby semanis madu. Eh lebih manis senyuman Ruby kayanya.
" Aah— kan jadi gamau kuliah. "

Ruby - Lisa gak sadar kalau sedari tadi ada yang merhatiin ke arah mobil mereka. Tatapannya penuh benci dan amarah.

" Sialan. " Pria itu bergumam gak suka, dia tahu siapa yang ada di dalam mobil itu, karena mobil itu miliknya sebelumnya.






•••





Ruby udah di perpus, dia udah ambil beberapa buku yang akan dibacanya. Hari ini Ruby bacanya di perpus aja, karna banyak waktu luang gitu. Daripada Ruby tiduran di rumah, lebih baik menghabiskan waktu dengan membaca, kan ?

" Kamu lagi. " Seseorang menyapa Ruby.

Ruby mendongak buat lihat orang yang baru menyapanya, dahinya berkerut bingung, " Siapa, ya ? " Tanyanya.

CLICK ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang