Tujuh : Milikku Tetap Milikku

736 90 46
                                    

Gatau status Ruby - Lisa itu apa, sepulang dari klinik Lisa engga ngebahas status mereka lagi. Tetapi, untuk pertaruhan antara Sultan - Ruby tetap berlanjut, dan Ruby memenangkannya.

Ruby menatap lama kunci mobil sekaligus surat mobil mewah itu. Dia gak terlalu bahagia mendapatkan mobil, karena saat ini dia hanya menginginkan Lalisa.
" Aku menyukainya tapi — "

Tok.

Tok.

Tok.

Pintu kamar Ruby di ketuk, dan entah kenapa dia berharap yang datang itu Lalisa. Ruby berdiri dan menatap penampilannya.

" Masih ganteng. " Dia tahu dia ganteng, dan dia bangga.

Ruby membuka pintu dan —

Cklek.

" Eh, Samuel ? "

" Kenapa ? Berharap kak Lisa yang datang, ya ? " Samuel ketawa jail, dia tahu kedekatan Ruby - Lisa belakangan ini.

" Engga. " Elaknya berbohong.

Ruby membuka lebar pintu kamarnya dan menyuruh Samuel untuk masuk ke kamar. Hari sudah sore, dan banyak serangga yang beterbangan di luar, dan mungkin masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu Ruby menutup pintu kamar dan duduk di lantai.

" Ngapain datang ke kamarku ? Biasanya lewat chat doang. "

Samuel mengusap telapak tangannya, dan berdeham cukup lama. Kayanya bahasan kali ini cukup serius.

" Heum— aku boleh minta bantuanmu ? " Tanyanya.

" Bantu apaan ? "

" Salah-satu brand lokal menyewaku menjadi modelnya. Tapi, minggu ini aku harus pulang karena mamaku sakit. Aku sudah menerima uangnya, dan aku sudah memakainya. Dan, di saat aku meminta waktu untuk di undur, mereka menolaknya, dan mengancamku dan menuntut ganti rugi. Lalu, aku kepikiran denganmu. Kamu mau menggantikanku sementara ? Hanya untuk kali ini saja. Setelah uang bulananku di kirim, aku akan membayarmu sesuai bayaran yang mereka berikan padaku. "

" Hah ? Model ? Kau tahu aku lebih suka memotret orang lain, dibandingkan di potret begitu. "

" Terus gimana dong ? "

Ruby diam, masalah ini sedikit sulit, kalaupun Ruby yang ada di posisi Samuel mungkin dia juga akan menomorsatukan keluarganya dibandingkan pekerjaan. Namun, untuk menjadi model ? Ck! Ruby sama sekali gak pernah berpikir soal itu.

" Tolong, By. Kali ini saja. " Samuel memelas minta bantuan.

" Hanya kali ini, oke ? "

Samuel mengangguk semangat dan memeluk Ruby sangking senangnya.

" Aish! Menjauh dariku! " Ruby risih pelukan sesama pria.

Samuel ketawa lagi, dan menepuk bahu Ruby untuk meluapkan kesenangannya, " Besok aku antar kamu ke tempatnya. Oke ? " Ucapnya semangat.

Ruby mengangguk dengan terpaksa, bagaimana pun juga ini pertama kalinya dia menjadi model brand lokal.

Disisi lain, ada Lisa yang sibuk menyalin catatan temannya. Dia mendengus gak suka, menjadi dokter bukanlah keinginannya.

" Berhenti mengeluh, Lisa. " Ini suara Soraya, dia nemenin Lisa yang lagi menyalin catatan itu. Lalu kembali fokus membaca bukunya. Soraya itu anaknya penurut, dan dia juga menyukai jurusan yang dipilih orang-tuanya.

Lisa berhenti menyalin lalu menatap Soraya dengan cemas, " Bagaimana hubunganmu dengan Jeffrey ? " Tanyanya.

" Ya begitulah. "

CLICK ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang