1

2.3K 315 65
                                    


Ma, malam ini Papa mau berangkat ke Medan. Ada masalah di kantor cabang yang harus ditangani. Tolong jangan khawatirkan Papa kalau nanti dalam beberapa hari ini Papa gak bisa dihubungi. Kemungkinan besar lagi sibuk. Tapi Mama gak usah cemas, semuanya aman terkendali. Papa janji akan secepatnya pulang ke rumah.

Love you, sayang....

Kalau tidak ingat keadaan rumah yang masih ramai dipenuhi oleh para tamu dari pihak suaminya, ingin rasanya Alya tertawa keras membaca pesan yang baru saja dikirim sang suaminya kepadanya.

Pekerjaan? Ke Medan?

Kebohongan apa lagi ini?

Tentu saja Alya tidak percaya dengan kebohongan yang diciptakan oleh Dirga, suaminya. Yang jelas buka kota Medan yang akan dituju sang suami, melainkan ke negeri  sakura dimana asalnya para penjajah dahulu.
Dan itu pun bukan untuk masalah pekerjaan, melainkan perjalan wisata bersama wanita yang merupakan selingkuhannya selama dua tahun belakangan ini.

Hanya saja Alya sudah tidak memikirkannya lagi. Waktunya untuk menangisi pengkhianatan sang suami sudah lama usai sejak satu setengah tahun yang lalu. Alih-alih sakit hati, kini Alya malah merasa cintanya telah hilang. Yang tersisa tinggal kemarahan berujung dendam.

Papa tenang saja. Fokus ke pekerjaanmu. Doa Mama selalu menyertaimu. Jaga kesehatan ya, Papa. Jangan lupa makan dan istirahat. Ingatlah aku dan anak-anak menantimu pulang dengan penuh kerinduan.

We love you, Papa...

Lihatlah, dibanding Dirga, Alya jauh lebih pintar dalam menyembunyikan kebohongan. Bukan makian yang dikirimkannya kepada pria pengkhianat itu, melainkan doa yang tulus disematkan dalam pesannya. Katakan, kurang baik apalagi dia coba sebagai istri?

Andai wanita lain mungkin sekarang Dirga sudah tewas diracun beserta wanita selingkuhannya tersebut. Tapi Alya tidak melakukannya. Tidak, dirinya belum sampai sekejam itu. Menurutnya tangannya terlalu bersih untuk melakukan hal kotor seperti itu. Dirinya cukup berdiam diri, biar alam yang bekerja sesuai kehendaknya. Entah bagaimana rumah tangga mereka kedepannya, Alya sudah tidak peduli lagi. Yang pasti cintanya telah hilang terhadap Arga. Kini terserah Arga mau melakukan apa diluar sana, namun dipastikannya predikat istri tersakiti harus melekat kuat didirinya.

Tidak mendapat cinta, aku harus mendapatkan simpati masyarakat, pikir Alya dalam hatinya.
Dan terbukti sampai sekarang dia malah mendapatkan banyak keuntungan dalam peristiwa ini. Cukup dirinya pura-pura bodoh, maka simpati yang didapatkannya jauh lebih besar. Sudah bukan rahasia lagi kalau perselingkuhan Arga sudah banyak yang mengetahui. Namun mereka masih tetap berpikir bahwa Alya belum mengetahuinya dan tidak berniat memberitahukannya.

Lihat saja keluarga mertuanya. Di belakang Alya, mereka sebenarnya tahu kelakuan Dirga dan sadar kalau yang diperbuatnya itu salah. Tapi apa mau dikata, darah lebih kental dari air. Alih-alih mengingatkan sang putra agar meninggalkan selingkuhannya, keluarga besar Arga memilih menutup mata pura-pura tidak tahu. Parahnya lagi beberapa sepupu Arga terang-terangan seperti mendukung hubungan Arga dengan selingkuhannya. Itu semua diketahui Alya ketika tanpa sengaja dia menemukan mereka semua berkumpul di salah satu restoran ternama. Entah dimana perasaan mereka, hingga tega berbuat seperti itu di belakangnya.

Hanya saja dibalik semua masalah ini menurut Alya selalu ada hal positif yang didapatnya. Baik Arga maupun kedua mertuanya, seperti berlomba menutupi kesalahan mereka dengan cara memberinya materi yang berlimpah. Sehingga semakin hari pundi-pundi rekening milik Alya bertambah banyak tanpa dirinya perlu bekerja keras menghasilkan uang.

Alya tahu keadaan itu tidak akan abadi. Entah bagaimana caranya akan ada saatnya dirinya ditendang dari kehidupan Arga. Alya jamin tidak mungkin wanita selingkuhan suaminya itu mau terus bertahan sebagai bayangan. Sekarang saja wanita itu sudah berani masuk ke keluarga Arga secara terang-terangan. Berkamuflase sebagai teman yang baik dan  Tidak jarang juga dia semakin lancang mengambil waktu Arga bersama anak-anaknya di akhir pekan. Lalu apakah Alya harus percaya bahwa pernikahannya akan tetap baik-baik saja?

Dendam istri gilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang